49 - Allegations (End)

51 11 6
                                    

Mohon memberikan dukungannya.....










Dua minggu kemudian Mr Hoffman harus melaksanakan sidang perkara di meja hijau. Beverly dan ibunya pun ikut hadir disana dengan perasaan yang sedih. Padahal baru dipenjara selama dua minggu namun keadaan Mr Hoffman sudah memprihatinkan. Rambutnya memutih dan tubuhnya kian kurus saja sehingga yang melihat pun merasa ikut prihatin.

Willis sudah hadir disana karena dia merupakan jaksa penuntut umum untuk kasus ini. Wajahya tampak serius dengan berbalut jubah jaksa dan Willis siap dengan segalanya. Keadaan manusia memang selalu tidak bisa diprediksi, hari ini sedang di atas angin namun esok-esok boleh jadi dalam keadaan yang terpuruk.

Tak lama dewan hakim pun datang dan sidang pun resmi digelar. Suasana mulai kondusif dan hadirin diminta untuk tenang. Tentu saja Beverly dan sang ibu tampak tegang karena cemas dengan putusan hakim. Belum lagi Willis terlihat sangat bersemangat untuk memberikan hukuman yang berat untuk Mr Hoffman. Dia yang menjadi korban tentu saja ingin keadilan.

"Baiklah supaya sidang berlangsung dengan cepat silakan pihak jaksa untuk memberikan tuntutannya..." ucap hakim mempersilakan.

Willis berdiri dan menatap Mr Hoffman sebentar sebelum berbicara. Tentu saja penampilan Mr Hoffman memang memprihatinkan namun Willis tidak akan merasa kasihan. Kejahatan pria tua itu harus mendapatkan hukuman yang setimpal, mata harus dibalas mata bukan?

"Terima kasih yang mulia... semua bukti sudah terkumpul dengan sempurna sehingga saya disini menuntut terdakwa untuk dihukum penjara selama 15 tahun lamanya dan denda sebanyak 50 juta poundsterling karena hampir menghilangkan nyawa korban..."

Mr Hoffman menutup matanya sebentar saat mendengar tuntutan dari jaksa. Dia tahu Willis pasti memberikan tuntutan yang sangat berat. Bahkan audiens pun terlihat cukup terkejut karena pihak jaksa memberikan tuntutan yang berani.

"Hm... coba beritahu alasannya kenapa anda memberikan tuntutan yang berat??"

"Terdakwa sudah melukai dua orang namun beruntungnya mereka selamat dan sudah sembuh untuk saat ini, bahkan rencananya terdakwa ingin membunuh ibu hamil tapi rencana itu melesat yang mulia..." Willis mengungkapkan segalanya.

Para audiens mulai ribut dan berbisik-bisik, jelas mereka tidak menyangka jika pengacara hebat seperti Mr Hoffman memiliki niatan yang sangat jahat. Bahkan Beverly sudah terlihat pasrah kalau memang hukuman sang ayah harus berat. Sang ayah memang salah dan Beverly tidak akan berusaha untuk membelanya.

"Ini kejahatan yang berat, baiklah sekarang saatnya saya bertanya pada pengacara.. apa pembelaan dari terdakwa untuk kasus ini?"

Pengacara Mr Hoffman mulai memberikan pembelaannya. Semua bukti memang sudah mengarah pada pria tua itu tapi sebagai seorang terdakwa jelas Mr Hoffman tetap mendapatkan kesempatan untuk membela diri.

"Terdakwa mengaku bersalah yang mulia tapi kalau korban tidak melukai perasaan putri terdakwa jelas hal ini tidak akan berujung jadi perkara, korban sudah memadu kasih dengan putri terdakwa namun dia malah berselingkuh dengan mantan istrinya dan mencampakan putri terdakwa..." ucap sang pengacara panjang lebar.

Willis yang mendengarnya merasa kesal, jadi inilah motif Mr Hoffman melakukan kejahatan. Pria tua itu ingin dirinya kembali pada Beverly dan Natasha mati tertabrak mobil. Willis mengakui jika dia salah dan sudah menyakiti perasaan Beverly namun melakukan kejahatan tetap saja adalah hal yang tidak dibenarkan.

"Ini cukup rumit... baiklah anda boleh duduk kembali dan saya akan membacakan hasil sidang pada hari ini!"

Pengacara Mr Hoffman duduk kembali dan putusan hakim pun mulai dibacakan. Semoga saja putusan hakim adil bagi Willis sebagai korban dan Mr Hoffman sebagai terdakwa.

My Ex WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang