First Kiss (2)

200 22 1
                                    

"Renjun ... Mau gak jadi pacar Jeno?"

Haechan menahan tawanya, ia posisinya sedang bersembunyi dibalik dinding, mengintip Jeno yang sedang menembak Renjun.

"Huh? Iya, Renjun mau."

Jeno tersenyum senang, bahagia bukan main. Kupu-kupu di perutnya berterbangan. Kini Renjun resmi menjadi kekasihnya.

"Tapi, kita backstreet ya Jeno? Aku malu kalau ada orang yang tau." cicit Renjun.

Walaupun sedih, Jeno tetap memberikan senyuman manisnya agar tidak membuat Renjun merasa bersalah.

"Gak masalah. Kamu mau jadi pacar aku, aku aja udah seneng kok." jawabnya.

Renjun tersenyum menatap Jeno penuh cinta.

"Aku punya sesuatu buat kamu. Tapi, tutup mata dulu." titah Renjun.

Jeno mengernyit untuk sesaat, namun mendengarkan ucapan dari kekasihnya itu. Ia menutup matanya.

Cup!

Satu kecupan dari Renjun mendarat di bibirnya, tidak lama namun juga tidak sebentar dan berhasil membuat jantung Jeno semakin berdegup kencang.

Setelah mengecup bibir Jeno tanpa izin, Renjun berlari menjauh menahan malu dengan rona merah muda di pipinya.

"My first kiss."

| | |

"Hyuck, sumpah. Ciuman pertama gua sama Renjun. Sial, seneng banget gua."

Haechan terkekeh, walau dengan mata yang berotasi. Pasalnya, ia benar-benar sudah bosan mendengar cerita Jeno yang satu itu. Dari sejak Jeno menginformasikan padanya ia resmi pacaran dengan Renjun hari ini, sampai keduanya sudah kembali berada di rumah Haechan. Jeno tidak berhenti mengatakan kejadian dimana first kiss nya dilakukan sama Renjun, pujaan hatinya nomor satu.

"Baru hari pertama udah dapet kecupan, hari kedua kissing kali ya, hari ketiga bisa jadi ngesex." celetuk Haechan asal.

Jeno melirik sinis sahabatnya, "Gua bukan cowok mesum kayak lu ya, Hyuck."

"Besok mau ajak Renjun kencan ah. Terus hari ketiga, kenalan sama Daddy dan Mommy."

"Yakin di restuin?"

"Yakin! Renjun secantik itu ya kali gak bisa dapet restu dengan mudah."

"Well, kita lihat aja nanti. Gua sih feeling-nya lu gak jodoh ya sama Renjun. If you forgot, Jeno. We are same."

"Siapa yang berjodoh sama siapa, Donghyuck?"

Langkah Jeno dan Haechan terhenti ketika mendengar suara rendah Johnny yang mendominasi ruangan. Laki-laki paruhbaya itu menuruni anak tangga dengan pelan dan terlihat begitu berwibawa.

"Biasalah, Dad. Jeno lagi kasmaran. Baru saja memberikan first kiss nya sama kekasihnya itu." adu Haechan sambil tersenyum.

Johnny mengerutkan keningnya, tersenyum tipis melihat tingkah malu-malu Jeno yang merespon ucapan Haechan.

"Kalau cuma sekedar nempel itu namanya kecupan bukan ciuman. So, it's not first kiss, Jeno."  jelas Johnny terdengar merendahkan di telinga Jeno.

Pemuda Taurus itu tersenyum tipis, "Mommy mengajarkan Jeno untuk tidak menyentuh orang lain sebelum waktunya, Om. Jadi, kalau bukan karena Renjun yang mulai. Jeno gak akan pernah kissing sama Renjun." jawabnya.

"Daddy kenapa di rumah? Biasanya tidak betah di rumah." Haechan mengalihkan topik pembicaraan karena merasa suasana mulai tegang.

"Ah, Daddy sudah mulai berdamai, Hyuck. Kau bebas menggunakan nama 'Haechan' di rumah ini." tuturnya.

Haechan mengernyit, "Ada orang baru, Daddy? Apa Daddy akan bawa Mommy baru buat aku?" tanyanya penuh curiga.

Johnny tersenyum tipis, "Dugaanmu tepat sekali, memang ada orang baru. Tapi, kau pasti akan marah kalau Daddy membawanya menjadi Mommy baru untukmu." jawabnya dengan mata yang menatap Jeno.

"Dad, aku sudah bilang berkali-kali. Jika kau memang ingin menikah lagi, aku tidak masalah. Aku akan merestuinya, asal Daddy bahagia." jelas Haechan.

"Kau yakin, Hyuck?"

Haechan mengangguk, "Sangat yakin."

"Kalau begitu tunggulah, dia akan segera menjadi Mommy baru untukmu."

N.b:
1. Word ±500 - 1000
2. Update 2 hari 1 kali
3. Just ±15 chapter

Cerita ini mengendap di draft 1 tahun. Cuma mau sharing. Karena ini cerita pendek jadi aku share.

Untuk work aku yang lain, masih belum tau kapan bisa update, maaf ya, ditunggu aja :).

Young HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang