ILY

157 18 6
                                    

Setelah 1 bulan lebih di rawat inap, Jeno akhirnya bisa membawa Jaehee pulang ke rumah mereka. Rumah yang akan menjadi tempat mereka berbagi cerita dan cinta.

"Baby, I think you need babysitter?"

Johnny dengan sikap posesifnya, masih teramat mengkhawatirkan kondisi suami kecilnya itu.

Jeno mengangguk, "Kamu benar, Jo. Aku membutuhkan babysitter saat aku kuliah nanti untuk menjaga Jaehee."

Mendengar ucapan Jeno, Johnny mengerutkan keningnya, "Kuliah? Tiba-tiba?"

"Maaf, aku belum memberitahumu. Ini bukan rencana yang tiba-tiba datang, aku ingin kuliah. Aku lulus ujian masuk di Korea University, jurusan Ilmu Sosial dan Humaniora."

Johnny mendesah kecewa, "Kenapa tidak pernah cerita pada saya?" tanyanya dengan mata yang menatap tajam pada Jeno.

"Aku bukannya gak mau cerita, Jo. Aku merasa belum ada waktu buat cerita. Aku cuma gak mau merusak suasana rumah tangga kita yang baru menikah."

Jeno melakukan ujian masuk universitas pada bulan November, bertepatan dengan bulan pernikahannya. Sulit baginya membagi waktu belajar sambil mempersiapkan pernikahannya. Perdebatan panjang tentang kuliahnya juga sempat membuat Johnny murka dan mengabaikan persiapan pernikahan keduanya. Itu sebabnya, Jeno tidak cerita pada suaminya. Karena ia pikir akan merusak suasana hati Johnny.

"Setidaknya kamu cerita pada saya ketika diumumkan lulus. Bukan ketika sudah melahirkan seperti ini." Sorot mata kecewa dari suaminya itu terlihat jelas di mata Jeno.

"Soalnya, hari pertama aku kuliah bulan September. Jadi, aku terus menunda mengabari kamu, Jo. Gak papa kalau kamu mau marah, aku minta maaf." Jeno menunduk, merasa bersalah.

"Saya butuh waktu sendiri."

Jeno menahan tangan suaminya yang hendak pergi, menatap dengan mata berkaca-kaca, "Jo, jangan pergi. Aku butuh kamu, tetap disini, aku mohon."

Dengan lembut, Johnny mencoba melepaskan genggaman tangan Jeno. "Saya tidak ingin melampiaskan emosi padamu, Jeno. Saya butuh ruang, agar emosi saya reda. Tidak akan lama, saya akan segera kembali." Setelah itu, suaminya pergi meninggalkannya sendiri di kamarnya bersama Jaehee yang tertidur pulas di ranjangnya.

Jeno menatap sedih kepergian suaminya, kesedihannya semakin lengkap ketika Johnny memanggilnya dengan 'nama' bukan 'baby' seperti biasanya untuk pertama kalinya setelah menikah.

"Jo, aku minta maaf."

| | |

"Hi, I know you come back home."

Jeno tersenyum lebar ketika mendapatkan suaminya berdiri dibalik pintu rumah yang ia buka.

"Saya lelah, saya akan pergi tidur duluan."

Johnny masuk melewati Jeno begitu saja. Namun, dengan cepat Jeno menghadang jalan suaminya membuat kening Johnny mengernyit.

"Aku sudah buat makan malam untuk kita, Jaehee juga udah aku titipkan ke Mommy. Please, spend your time tonight for us." pinta Jeno.

Tidak mendapatkan penolakan dari sang suami yang memilih diam saja, Jeno langsung memeluk lengan besar Johnny dan menuntunnya ke ruang makan di rumah mereka.

"Kamu menyiapkan ini semua sendiri?" Dengan mata menatap tidak percaya pada Jeno, pertanyaan itu terlontar ketika melihat meja makan mereka terlihat tidak seperti malam-malam sebelumnya.

"Kamu menyiapkan ini semua sendiri?" Dengan mata menatap tidak percaya pada Jeno, pertanyaan itu terlontar ketika melihat meja makan mereka terlihat tidak seperti malam-malam sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Young HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang