Spin-off (2)

130 12 6
                                    

"Jaehee ...."

"Mommy ...."

Jaehee berlari kecil ketika melihat Jeno datang. Pemuda Taurus itu memang akan datang mengunjungi daycare Jaehee di waktu kosong agar tidak tertinggal banyak momen tumbuh besar putranya. Kebetulan daycare Jaehee juga dekat dengan kampusnya.

"Jaehee lagi main apa?"

Bocah kelahiran bulan Mei itu tersenyum cerah, sesekali terkikik kala sang ibu memberikannya kecupan-kecupan kecil.

"Mommy, Jaehee ada teman baru."

"Teman baru? Kenalin dong sama Mommy."

Jaehee dengan polosnya mengangguk. Lalu menggandeng Jeno, membawanya pada teman yang baru dikenalnya tadi pagi.

"Hyung, kenalin ini Mommy Jae."

Jeno tersenyum ramah pada sosok anak kecil yang baru ditemuinya. Usianya terlihat lebih tua dari Jaehee.

"Hallo, sayang. Kenalin aku Mommy-nya Jaehee. Kamu bisa panggil aku Mijae."

Anak kecil yang ia sapa hanya diam menatap polos Jeno. Sebelum akhirnya tersenyum tipis.

"Aku Jisung, Mijae. Um, Mijae laki-laki seperti aku dan Jaehee, tapi menjadi Mommy?" tanyanya polos yang membuat Jeno terkikik kecil. Wajar saja anak sekecil Jisung penasaran karena hukum yang ia tahu adalah seorang Ibu itu pihak wanita.

"Mijae, laki-laki spesial yang bisa menghadirkan Jaehee ke dunia ini." jawab Jeno dengan bahasa bayi yang mungkin bisa diterima anak dibawah umur.

"Wah, menarik. Daddy aku juga suka membicarakan orang seperti Mijae."

"Maksudmu apa, sayang?"

"Daddy bilang di dunia ini ada laki-laki yang bisa hamil. Daddy sedang mempelajari sistem reproduksi yang ada pada tubuh laki-laki, Mijae." jelasnya yang membuat Jeno tercengang.

"Berapa usiamu, nak? Bagaimana bisa Daddy kamu membicarakan hal itu pada anak seusiamu."

"Aku bentar lagi 5 tahun, Mijae. Daddy suka berbicara tentang pekerjaannya padaku karena tidak tau mau membicarakan tentang apa selain itu."

"Mommy, Jisung Hyung gak punya Mommy. Dia hanya tinggal sama Daddy-nya." Jaehee mengadu pada Jeno.

"Memangnya Mommy Jisung kemana?"

Jisung merotasikan bola matanya, "Pergi dengan pria lain." Bocah berusia 5 tahun itu menjawabnya dengan santai. Jeno benar-benar dibuat speechless dengan cara mengasuh Daddy dari Jisung. Anak sekecil ini tidak seharusnya mengetahui hal-hal seberat itu.

"Mijae, itu Daddy Jisung."

Jisung tiba-tiba mengarahkan telunjuknya pada satu arah. Tidak jauh dari tempatnya, laki-laki dewasa keluar dari mobilnya dengan setelan kemeja yang rapih.

"Daddy, disini ...." Jisung berseru memanggil sang Daddy untuk mendekat.

"Hallo uncle," Jeno menatap putranya yang tiba-tiba memeluk laki-laki itu dengan heran, dia terlihat akrab dengan Daddy-nya Jisung.

"Hello manis," Dia menyapa balik putranya.

"Daddy, ini Mommy-nya Jaehee. Dia terlihat seperti yang Daddy ceritakan selama ini." Jisung tanpa sadar menggandeng tangan Jeno untuk mengenalkannya pada sang Daddy.

Jeno tersenyum kaku, suasana tiba-tiba menjadi canggung. Sejujurnya, ia merasa tidak enak ketika putranya dengan santai memeluk pria asing itu. Bahkan kini Jaehee berada digendongannya.

"Hai, Jeno. Bagaimana kabarmu?"

Mata Jeno dibuat terbelalak mendengar dia menyebut namanya. Bukankah ini pertemuan pertama keduanya?

Young HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang