Sick (2)

191 18 1
                                    

BUG!

Sesuai bayangannya, Jaehyun menonjok kuat wajah Johnny setelah mengetahui putra bungsunya menjadi korban pelecehan seksual dari mantan sahabatnya itu. Haechan dengan wajah datarnya memilih diam saja, tidak ingin membela Johnny. Sedangkan Jeno, sahabatnya sudah dibawa sama Taeyong dan kakaknya ke kamar. Laki-laki cantik yang merupakan Mommy Jeno itu, memiliki otot yang bisa menggendong Jeno, menggantikan suaminya.

"BRENGSEK!! KENAPA ANAK GUA BANGSAT!!"

Cacian dan makian terus dilontarkan ditengah-tengah pergelutan mereka. Johnny tidak membalas tapi selalu berhasil menangkis.

"He's like your wife, Jaehyun. Beautiful and pretty, Who doesn't fall in love him?" Johnny menjawab ucapan Jaehyun yang sebenarnya bukan sebuah pertanyaan.

"SETAN! SEHARUSNYA LU YANG MATI BUKAN TEN! BAJINGAN!!"

Jaehyun masih belum menyerah untuk menghabisi Johnny. Ia sudah melupakan pertemanannya dengan pemuda asal Chicago itu.

"Daddy ...."

Suara wanita muda berhasil membuat Jaehyun berhenti dari aksinya. Di pintu masuk, berdiri putri keduanya, menatap dengan tatapan penuh tanya.

"Yumi, masuk ke kamarmu sekarang." titah Jaehyun dengan mata menatap tajam pada putrinya.

"Siapa dia? Haechan, kenapa Daddy dan dia berantem?" tanya Yumi, kebetulan ia mengenal baik pemuda bernama Haechan yang merupakan sahabat baiknya Jeno.

"Yumi, Mommy minta tolong buatkan bubur untuk Jeno bisa? Adikmu sedang sakit sekarang."

Tiba-tiba suara lembut Taeyong mendominasi kesunyian sesaat di ruang tamu. Entah sejak kapan laki-laki cantik itu turun dari lantai 2 rumahnya. Tidak ada yang menyadarinya sama sekali.

Yumi mengangguk, ia berlalu menuju dapur untuk membuatkan bubur sesuai permintaan sang Mommy walau dengan hati bertanya-tanya akan sosok yang sedang dipukuli oleh Daddy-nya tadi.

Setelah kepergian Yumi, Taeyong mendekati Johnny. Wajah lelahnya dengan mata yang memerah menjadi bukti kekecewaannya pada sahabat masa sekolahnya itu.

"Johnny, kenapa kamu bisa sejahat ini pada putraku? Kamu mau balas dendam?" tanya Taeyong, menatap penuh kecewa.

Johnny menyeringai, "Tidak ada niat balas dendam sama sekali, Taeyong. Aku bahkan sempat trauma akan kehilangan Ten. Masalalu kita gak ada hubungannya."

Jaehyun, Taeyong, Johnny, dan Ten semasa sekolah adalah sahabat baik, sangat baik. Sampai masa dimana Johnny dan Jaehyun jatuh cinta pada Taeyong secara bersamaan. Tapi, Taeyong hanya jatuh cinta pada Jaehyun. Itu sebabnya, ia menolak Johnny dan menikah muda sama pria yang lahir di hari valentine itu.

"Seharusnya, kita gak bicara baik-baik sama dia, Tyong." ucap Jaehyun menahan amarahnya karena memberikan ruang untuk Taeyong bicara.

"SETIDAKNYA GUNAKAN CARA BAIK-BAIK, SEO JOHNNY!! BUKAN MEMPERKOSA PUTRAKU DENGAN PAKSA!!" seruan Taeyong menggema di seluruh rumah, suaranya bergetar dengan air mata yang jatuh begitu deras.

"Cara baik-baik tidak menjamin saya bisa memiliki Jeno atau mendapat restu dari kalian bukan?" Seringai Johnny.

Ucapan Johnny membuat tangis Taeyong semakin pecah. Ia memeluk Jaehyun untuk menangis di dadanya. Hatinya sakit bukan main, mendapati putranya terluka dan yang melukainya adalah sahabat baiknya yang sudah seperti keluarga untuknya.

"Aku tidak sabar mendengar Jeno mengandung anak ku. Kita bermain 6 ronde hari ini." celetuk Johnny dengan santainya.

"Tau batasanmu, Seo Johnny." Jaehyun menatap nyalang laki-laki Chicago itu.

Johnny tertawa kecil, "Lucu ya, kalian akan menjadi kakek dan nenek untuk anakku nanti."

"Kau begitu menginginkan putraku, Johnny?" tanya Taeyong setelah menetralkan tangisnya.

Laki-laki itu mengangguk dengan cepat, "Saya jatuh cinta pada pandangan pertama padanya, Taeyong. Saya tau, saya keterlaluan. Tapi, kamu tahu sendiri bukan? Saya dari dulu orang yang egois. Kalau saya menginginkannya, saya harus mendapatkannya. Hanya kamu saja yang bisa membuat saya tidak egois dan merelakan kamu pada Jaehyun. Kali ini, tolong jangan minta saya untuk tidak egois. Saya benar-benar menginginkannya. Saya ingin putramu menjadi milik saya, Taeyong. Tolong mengertilah." Johnny baru meminta Jeno dengan sopan pada Taeyong. Sejak tadi, pria itu seperti minta dihabisi.

Taeyong mengangguk lemah, "Seperti mau kamu. Jeno akan menjadi milik kamu. Tapi, beri Jeno waktu sampai lulus sekolah dulu. Aku harap kamu mau mengerti untuk satu hal itu."

"Tyong, kamu serius?"

Jaehyun menatap istrinya tidak percaya. Berbeda dengan Johnny yang matanya berbinar-binar karena sudah mendapatkan restu dari Taeyong.

Laki-laki cantik itu tersenyum kecil yang terlihat miris di mata Jaehyun, "Minggu ini masa suburnya Jeno, Jae."

Mata Jaehyun tanpa sadar membulat sempurna menyadari sesuatu yang bisa saja terjadi ketika Taeyong mengatakan 'masa subur Jeno'. Kemungkinan besar yang akan muncul dalam waktu dekat.

"Kalau itu terjadi, kita bisa membuatnya menggugurkan kandungannya. Tidak perlu menikah dengan Johnny."

• • •

Jung Jaehyun (38 tahun) 202X
Jung Taeyong (38 tahun) 202X
Jung Mark (18 tahun) 202X (kembar)
Jung Yumi (18 tahun) 202X (kembar)

Young HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang