Off berulang kali memandang CCTV seluruh rumah, kalau bisa matanya sudah lepas. Semua sesuai keterangan pelayan, Gun sendiri yang menuangkan bubuk racun itu ke dalan mangkok.
Yang biasanya didapur diisi hanya oleh pelayan, dan Off membebaskan Gun memasuki area itu. Off tidak pernah seteledor itu.
Dengan helaan napas panjang Off memandang lurus. Matanya menatap jendela besar yang sangat Gun sukai. Hati Off tercubit, dia melepas kacamatnya dan menaruh laptopnya.
Dua bulan terakhir ia dan Gun sering bercinta di kamar ini. Kenyaman yang Gun berikan tidak pernah Off dapatkan dari manapun.
Masih segar diinganntannya tujuh bulan lalu. Gun menyerahkan diri karena jebakan Tay, kekasihnya.
Gun tidak banyak bersuara, dia patuh tanpa pemberontakan. Sampai pada saat Off melihat mata Gun selalu kosong, pandangannya tidak pernah berisi binar apapun lagi. Off tahu kejiwaan Gun terguncang, tapi dia tetap menggunakan Gun untuk pertama kalinya.
Hasilnya Off kecanduan, mata yang setenang air danau itu menarik Off ke dalam gelembung kenyamana. Off tidak pernah bisa lepas, apalagi mencicipi orang lain, karena Gun adalah kenikmatan yang tidak pernah Off lupakan.
Dengan kepuasan itu Off selalu bercerita, yang didengarkan oleh Gun tanpa banyak protesan, dan ia malah mendapatkan solusi ataupun semangat yang dicetuskan. Di titik itu Off tahu kalau Gun tidak pernah bersuara tentang sakitnya, dia seperti menerima dengan ikhlas.
Butir-butir rasa mulai tubuh, Off mulai memberikan hadiah kecil, mendekati Gun, dan memberinya perhatian. Off tahu sedikit tentang karakter Gun, dan banyak hal kesukaan Gun, termasuk buku apa yang membuat Gun antusias.
Setelah enam bulan Off ingin maju selangkah lebih dekat lagi, ia menyuruh Gun untuk merawat Louis, dalam artian mendekati Gun secara pelan.
Hatinya selalu berbunga-bunga melihat Gun bukan lagi sebagai jaminan, tapi pedamping hidupnya di masa depan. Off juga ingin menumbuhkan benih-benih cinta itu kepada Gun.
Kebebasan yang Off berikan memang tidak menumbuhkan kebahagiaan yang berarti kepada Gun. Prianya masih sama seperti orang yang kosong di satu waktu, walaupun Gun tidak pernah menunjukkannya. Off sadar Gun sedikit depresi, terbukti dari badan Gun yang semakin kurus.
Off tidak bisa hanya diam begitu, dia menarik Gun dengan berani ke dalam perasaannya yang tidak terbendung lagi. Tapi Gun menolaknya tanpa alasan yang jelas.
Off yang pertama kali jatuh cinta, Gun adalah orang pertama yang menariknya ke dalam kehangatan yang Off butuhkan, jelas merasa patah hati setelah ujaran penolakan terlontar jelas dari Gun. Mulai tumbuh rasa obsesi, Off ingin memiliki Gun bagaimapun caranya.
Seratus persen sadar akan kelakuannya yang salah, Off tidak peduli, tapi rasa marahnya kini dipancing oleh Gun. Gara-gara orang yang Off cintai, adiknya harus koma di rumah sakit.
Off merasa seperti hatinya tertusuk, jantungnya ikut berhenti berdetak dengan rasa perih yang sulit dijelaskan. Berulang kali Off sampai memutar CCTV, berharap itu adalah rekaman yang salah, tapi di sana Gun tetap pelakunya.
"Kenapa, kenapa kamu melakukan itu Gun?" tanya Off pada jendela yang menunjukkan pemandangan luar rumah.
***
Lego puas, dia berhasil menyeret gun ke ruang penyiksaan, juga beberapa pelayan bisa membalaskan rasa tidak sukanya.Para pelacur bawah tanah hanya menonton, tidak ada yang berani bersuara. Apalagi setiap kali Lego memberikan ancaman, bahwa mereka akan berada di posisi Gun jika sama tidak tahu dirinya.
Hampir setengah hari Gun disiksa, pakaiannya compang-camping, wajahnya yang paling tidak disukai penuh luka, hingga hampir tidak dikenali.
Namun, selama apapun siksaan yang diterima Gun tidak membrontak, pandangannya tetap kosong. Bahkan, hanya ringisan pelan yang dia berikan, tidak ada teriakan apalagi permintaan ampun.
Di tengah kondisinya yang sudah begitu parah, Gun seperti patung yang tertunduk di lantai, ia sama sudah seperti manusia yang kehilangan jiwa.
Lego tidak terima, ia mengambil pisau yang digunakanan untuk menyiksa, mengarahkannya kepada leher Gun.
Para pelayan yang terkejut berusaha menghentikannya. "Tuan Lego, jangan membuatnya mati, Tuan Off mungkin tidak akan setuju."
Mata Gun sedikit melirik, dia akhirnya merespon setelah lama terdiam seperti patung.
Akan tetapi Lego mengagap itu adalah kesombongam Gun. Setelah begitu kejam kelakuannya merasa masih akan dilindungi oleh Off.
Lego berjongkok di hadapan Gun, dia memandang dengan sinis lalu menacapkan pisau itu ke arah perut Gun tanpa aba-aba. Gun yang sudah lemah hanya melotot sebentar, sebelum pada akhirnya ambruk karena rasa sakit.
Lego puas, dia mencabut pisaunya yang menyebabkan pendaraha hebat, Off yang ternyata baru memasuki ruangan sama-sama terkejut, dia dengan cepat berlari ke arah ruangan tengah.
"Siapa yang mengizinkamu melakukan itu lego!" teriak Off murka, dia merebut pisau dari tangan Lego lalu menusuk balik Lego berulang kali.
Semua orang yang ada di sana ketakutan, memandang ngeri bagaimana Off seperti moster yang sedang mengamuk. Bahkan, Lego yang dihujami begitu banyak luka tusukan oleh Off tidak sempat merespon, dia meregang nyawa setelah beberapa saat.
Apakah Off berhenti? Jelas tidak, ia malah semakin brutal menusuk wajah Lego hingga tidak berbentuk.
"Siapa yang mengizinkamu menyakiti orang yang aku cintai, siapa?!" teriak Off begitu kencang, memandang satu-persatu pelayan yang bergerak gelisah.
Tidak ada yang tahu Off membawa pistol, dia menembak satu-persatu pelayan yang sempat menyetuh Gun, membunuh mereka semua dengan murka. Off mengamuk seperti monster yang kehilangan kendali.
Sementara di kediama New, dia memandang mayat Tay dengan leher yang hampir putus. New menutupi mayat Tay menggunakan selembar kain.
Tay sempat berkata akan menebus dosanya kepada Gun, ingin membebaskan diri dari rasa bersalah. Dia juga berjanji di kehidupan selanjutnya Tay akan memperlakukan Gun sangat baik.
Dua jam setelah itu Tay melakukan bunuh diri, dia menggorok lehernya sendiri menngunakan pisau dapur. dengan meninggalkan pesan di tembok menggunakan darahnya sendiri.
"Aku menyusulmu, Gun."
Tay menulis itu di tembok sehingga New merasa sesuatu yang besar telah terjadi.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Mafia's favorite (offgun)
Fanfiction(Selesai) Gun kecewa saat tahu Tay meninggalkannya untuk menikah dengan seorang wanita, sialnya Gun juga dijadikan jaminan saat Tay meminjam hutang demi menikah mewah dengan sang gadis. Tidak ada yang membebaskan Gun dari Off, dia menjadi pria renda...