Part 17. Tamat

211 14 7
                                    

Off baru datang ke rumah sakit setelah mendengar kabar Louis sadar. Di ruang rawat Louis sudah ada Neo dan New yang menjaga. Mereka berdua Off izinkan menjaga asalnya ada pengawal lain di luar mengawasi.

Ruang VIP itu sepi, karena tidak yang berani mengeluarkan suara. Neo sedang fokus sendiri dengan bukunya, harusnya pemuda itu telah kembali masuk sekolah, tapi ia menolak dengan alasan ingin menjaga calon pasangannya. Orang tua Neo mendukung asalkan anaknya melakukan hal yang baik.

Sesaat setelah Off melangkah masuk, pertanyaan New yang pertama Off terima.

"Sudah satu minggu, ke mana saja kamu?" New melipat tangannya di depan dada.

Off yang melihat itu hanya menghela napas. "Aku sibuk, mengurus tawananku yang kabur dan belum ketemu hingga sekarang. Ayahnya juga menuntut tidak akan membantu izin bar yang ada di wilayahnya."

Mendengar alasan Off yang tidak masuk akal, New hanya bisa menatap curiga penuh dengan ketidak yakinan.

"Tidak mungkin kamu memetingkan pekerjaan di atas adikmu. Lalu aku? Kamu benar-benar tidak kosisten dengan penolakan waktu itu."

Off tidak menjawab, dia melenggang pergi untuk ke sisi ranjang Louis. Baru satu minggu, tapi berat badan Louis turun begitu cepat.

Melihat rona kepucatan pada wajah Louis, Off menyetuh pipi adiknya, menyebaknya Louis terusik dan membuka matanya.

Off tersenyum kecil, menyambut kedua mata adiknya yang bergerak tidak beratur karena tidurnya tidak nyenyak. Namun, setelah beberapa sata Louis langsung berseri, memandang sang kakak akhirnya datang.

"Apa ada yang sakit?" tanya Off sembari mengelus rambut Louis dengan lembut.

"Tidak. Louis hanya rindu Kak Off," jawabnya begitu manis.

Off lagi-lagi tersenyum kecil, dia begitu senang melihat adiknya telah kembali. New dan Neo merawat Louis dengan telaten.

"Louis juga rindu kak Gun," ungkapkan Louis, yang seketika membuat raut wajah Off berubah drastis. "Kak Gun tidak menjenguk?"

"Maafkan Kakak," ucap Off sendu, dia melepaskan elusan tangannya, berganti dengan memeluk Louis erat.

"Kenapa Kak Off minta maaf?" Louis kebingungan, dia berusaha mencari penjelasan dari dua orang lainnya yang ada di dalam ruangan.

Sayangnya, Neo dan New saja masih belum tahu apa-apa, karena Off memilih bungkam.

"Kakak gagal melindungi, Gun."


****
Satu minggu lalu Off begitu pasrah memandang bukti rekaman CCTV, sampai beberapa anak buahnya datang membawa satu dus barang. Itu dari kamar Gun, yang Off minta bawahannya periksa.

Off ingin tahu bungkus racun yang Gun gunakan, mungkin masih tersisa di kamar ataupun tentang siapa yang Gun ajak kerjasama.

Off berjongkok di depan dus, mengobrak-abrik isinya yang kebanyakan adalah buku novel hadiah Off. Off mengeluarkannya satu-satu hingga menemukan sebuah buku diary.

Karena penasaran Off mengambil bukunya, duduk di bibir kasur sambil membiarkan para pengawal menunggunya.

Off membuka halaman pertama:
Malam yang gelap, hati yang gelisah, dan rumah yang hilang. Aku harus pergi dari panti asuhan dan mengalah, walaupun aku binggung di mana harus harus berteduh. Dengan berbekal rasa sedih harus mengalah, aku hidup di tengah kesepian panjang dengan cita-cita sederhana. Aku ingin membantu anak-anak panti.

Off tidak berkomentar, itu ditulis cukup lama, sepertinya sesaat setelah Gun keluar dari panti asuhan. Umur Gun baru lima belas tahun, dan dia harus siap ditempa kerasnya kehidupan.

Mr. Mafia's favorite (offgun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang