Bab 9

86 9 2
                                    

PHARGAI KARYA PENULIS DENGAN MEMBERIKAN VOTE DAN KOMEN KALIAN. SATU VOTE DAN KOMEN SANGAT BERARTI BUAT LARA.

*

*

*

*

-•☆✿☆•-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-•☆✿☆•-

Chenle POV

Saat gue masih anak-anak, gue adalah anak yang sangat nakal, sehingga semua orang memanggil gue "anak setan".  Tidak banyak cara yang bisa kalian lakukan untuk menghadapi anak setan itu.

Ikan mas hidupnya di air. Bagaimana kamu bisa menjemur mereka?”

“Apakah kamu mencoba menetaskan anak ayam? Sudah kubilang jangan tidur dengan telurnya. Kenapa? Apa kamu ingin menjadi ayam betina?”

Jangan terkejut, karna itu hanyalah kenakalan kecil yang gue buat. Saat gue membuat kenakalan, mama pasti selalu menghukum gue, entah itu memukul gue menggunakan bambu kecil, rotan ataupun menjewer telinga gue sampai memerah. Tapi bagi gue itu tidak membuat gue jera sekalipun.

Hingga suatu hari, gue dihukum berdiri di halaman rumah, dengan sebuah penggaris yang sengaja mama taruh di mulut gue.

Tahan penggaris itu di mulutmu, jadi kamu bisa belajar dari kesalahanmu untuk tidak menyanyikan selamat ulang tahun di pemakaman siapapun lagi. Betapa jahatnya lidahmu!”

Untuk anak dengan usia satu digit, 'lidah jahat' terdengar sangat kejam dan benar-benar menakutkan.

Bagaimana jika rohnya muncul untuk menghancurkan tenggorokan mu? Kamu juga memakan camilan di depan petinya. Jika dia mengejar mu untuk camilannya, mama tidak akan membantumu ya,”

Gue saat itu tentu saja berteriak panik, membayangkan jika yang mama gue katakan itu benar-benar terjadi pasti sangatlah menakutkan.

Semenjak hari itu, mama selalu menakut-nakuti gue dengan kata hantu. Hingga puncaknya, saat itu gue bersembunyi dari mama gue lantaran gue membuat sebuah kesalahan, yaitu memecahkan vas kesayangan mama.

Gue bersembunyi di balik sofa di ruang tamu, berharap bahwa mama tidak akan menemukan gue. Namun nyatanya mama lebih cerdik dari yang gue pikirkan saat itu, mama mengeluarkan kartu AS nya, membuat gue bergetar ketakutan.

Apa yang kamu lakukan disini? Jika hantu membutakan mata mama, mama tidak akan bisa menemukanmu. Dan juga, kamu sangat berisik saat lari seperti ini. Roh penjaga rumah mungkin akan menangkap mu.”

Aaaa....

Benar sekali. Mama gue mengalahkan anak setan dengan cerita setan.

POV End

7 Bayangan Rumah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang