I

584 39 6
                                    


"Woi zayyan, beliin gua minuman di kantin" suruh seseorang

"Sekarang?" Tanya nya balik

"Ya sekarang dong, masa bulan depan" ledeknya

"Hah.. duit lu" zayyan mengulurkan tangan nya, ia sudah muak membelikan makanan pada bajingan bajingan dikelas nya itu.

"Wain liat dia gak mau beliin kita minuman" ucap nya

"Gak punya duit tapi nyuruh nyuruh orang" dumel zayyan

PLAKK

"Dasar jalang sialan, siapa yang nyuruh lu ngomong begitu" tak terima dipukul zayyan pun ingin membalas pukulan tersebut, tapi tangan nya tiba tiba terhenti di udara.

"Nih beli, gua capuccino gak pake jelly" tangan zayyan yang tadinya melayang di udara kini sudah berada di depan mata dengan duit yang sudah di genggam dirinya erat erat.

"Sial" gerutu zayyan ketika ingin pergi meninggalkan kelas.

"Lu ngomong apa tadi?.. sial"

"Rik, udahlah lu gak usah ganggu dia trus" wain kembali menuju tempat duduknya.

"Haah.." Ricky pun kembali ke tempat duduk nya dengan wajah sebal nya

Zayyan pun tiba di kantin sekolah
Ia pun segera memesan beberapa minuman yang selalu ia beli buat wain Ricky dan dongbin.

"Bu, es seperti biasa"

"Oke, capuccino gak pake jelly nya kan"

"Iya Bu, terima kasih"

"Ao.. zayyan"

"Leo lu kenal?"

"Gua dah pernah cerita kan kalo ada orang yang gua suka" Leo semangat ingin menceritakan kembali tentang kisah cinta nya itu.

"Eumm.. gua inget tapi gua gak tau, kalo yang lu suka itu cowo!"

"Vin, lu tunggu sini ya gua mau nyamperin pacar gua dulu" Leo pun pergi meninggalkan Davin yang kebingungan karena "pacar?... Sejak kapan" Davin tidak tau kalo Leo sedang berpacaran sekarang.

"Zay, ngapain" Leo merangkul pundak zayyan

"Haishh.." zayyan oleng dan hampir menjatuhkan minuman minuman yang ia bawa.

"Oh mian, gua gak liat kalo lu bawa banyak minuman. Tapi buat apa lu bawa banyak minuman begini" Leo kembali bertanya.

"Temen gua nitip minuman pas gua ke kantin" balas zayyan

"Jujur, lu di suruh siapa?" Leo mengintimidasi zayyan, karena zayyan tidak mood bertengkar bersama Leo akhirnya ia meletakkan minuman minuman yang ia beli di meja kantin.

"Ouyin, dengerin gua. Kenapa lu diluar kelas sekarang" zayyan membuka pertanyaan bodoh pada teman nya itu.

"Bolos, lu sendiri bolos kantin" polosnya

Zayyan hanya memegangi dahinya pusing dengan jawaban Leo.

"Gua jamkos, jadi ke kantin buat beli minuman seger" zayyan pun kembali mengambil minuman minuman nya

"Gua bantuin" Leo berusaha untuk mendekati zayyan tapi zayyan selalu menghindar agar Leo tidak ngambil minuman nya.

"Mending lu balik kelas sekarang, oh iya pulang sekolah gak usah nganterin gua. Gua udah ada tebengan lain"

Zayyan buru buru pergi meninggalkan Leo yang masih membeku.

"Apa kau ditolak mentah mentah teman" Davin menghampiri Leo yang masih membeku di tempat, entah apa yang didengar Leo sampai dia diam seperti ini.

"Tebengan lain? Siapa?" Batin leo

"Bro ayo cabut" Davin pun langsung menarik tangan Leo dengan paksa.

"Nih minuman lu" zayyan pun menaruh semua minuman itu di meja Ricky, bahkan ada beberapa tetesan yang tumpah di mejanya karena zayyan menaruhnya dengan kasar.

"Woi jilat ini" Ricky memegang kerah baju zayyan tak terima meja nya kotor.

"Lu punya lidah juga kan! Jilat lah sendiri" bantah zayyan tak mau kalah

BRAKK...  Tangan Ricky yang ingin menampar wajah zayyan pun terhenti karena sing tiba tiba mendobrak meja.

"Leo ada si sekitar sini" batin sing

"Apaan sih orang itu" Ricky pun ingin melanjutkan apa yang tadi ingin ia lakukan pada zayyan.

"Diem atau lu habis di tangan gua" sing pun pergi keluar kelas dan benar saja Leo sedang berjalan menuju kelas nya.

"Vin bentar liat ajayy dulu" paksa Leo

"Leo" panggil sing

"Ohh sing, zayyan ada di kelas?" Tanya Leo

"Pasti, lu ke kelas gua cuma mau nanyain dia mulu" sing memutar bola matanya malas.

"Iya dong, ajayy" triak Leo saat memasuki kelas

Matanya menatap tajam pada pria yang membuat zayyan berdarah.

"Aww ouyin... Ini bukan seperti yang kau bayangkan" zayyan berusaha menjelaskan situasi nya sekarang.

"Dia bener, gua belom ngapa ngapain zayyan. Tapi dia tiba tiba mimisan"
Jelas Ricky

"Umm bener" zayyan mencari pembelaan

"Apa dia pacar mu?.. yang bakal antar jemput lu sekarang, lalu aku bagaimana zayyan?" Leo mendekati zayyan

Gulp/ zayyan menelan ludah nya kasar, ia bingung harus apa kali ini.

Sebenarnya zayyan dan Leo berteman di kelas 11 tahun kemarin, tapi kali ini di kelas 12 ini mereka dipisah.

Dan zayyan tidak ingin Leo mengetahui dirinya yang suka disuruh suruh anak kelas nya. Karena Leo tak suka melihat temannya kenapa napa. Bahkan saat zayyan di pukul oleh guru karena kesalahan nya zayyan Leo pun tak terima dan malah membuat guru itu di keluarkan.

Sebenarnya Leo bisa saja pindah kelas, tapi zayyan selalu menolak dengan iming iming "kau kan bisa main ke kelas ku setiap hari" santai zayyan waktu itu sebelum ia tau bahwa Leo senekat itu untuk bertemu dengan orang yang ia sukai.
Leo bahkan selalu mengantar jemput zayyan sampai sekarang.

"Zay, dia bukan"

"Bukan le, dia cuma teman tapi musuh" sing membantu zayyan dari desakan Leo.

"Oh benarkah?.. syukurlah kalo benar memang teman, Vin mana minuman nya?" Triak Leo

"Kan di kelas" jawab Davin

"Oh iya Deng, zay tunggu disini sebentar aku bawa sesuatu buat kamu" Leo

"Oh iya sing lu ikut gua sekarang" sing yang baru saja terduduk di kursi nya kini bangkit lagi karena Leo menarik tangan nya.

"Ohh"

*******






Gess aku up cerita zalesing lagi, sebenarnya waktu itu pen up lexhyun kan cuma ternyata otak ku belom nangkep jalan cerita mereka. Klo mereka tuh kek bawaan nya beda dah kek Lex tuh terlalu akshsjsj buat aku
Sedangkan hyunsik tuh harus ke bocah yg menye" ngeselin gtu aku pen nya, tapi ternyata smpe detik ini aku belom buat cerita nya. Maaf yaa... 🥲 Tpi malah buat cerita zalesing 😩

choose me  {Sing Zayyan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang