VIII

214 17 2
                                    


"Makasih" zayyan memberikan helm pada sing

"Umm.. rambut mu berantakan" sing mencoba merapihkan rambut zayyan

"Zayyan sing kalian?"

"Ouyin kenapa disini?" Zayyan langsung menghampiri Leo yang baru saja keluar dari rumah nya.

"Oh aku nganter beberapa cemilan kesukaan mu tapi hanya ada adik mu kukira kau sudah pulang dari tadi. Oh iya lusa aku baru boleh pulang dari rumah sakit" Leo mencoba mengkode zayyan agar ia menghampiri atau menjenguk Leo di rumah sakit.

"Mian, aku tau kau mengkode ku untuk datang menjenguk mu bukan"

"Umm apa ada hal yang harus kau lakukan" tanya Leo penasaran

"Tidak ada yang spesial, aku ingin pergi less besok mungkin Minggu aku akan berkunjung dan mengantar mu ke rumah" jelas zayyan

"Pak tunggu sebentar lagi" pinta Leo
Kepada supir taxi yang dari tadi menunggu nya.

"Sana lebih baik kau pergi, supir taxi nya sudah menunggu dari tadi bukan"
Zayyan

"Iya, tapi kita baru saja bertemu" Leo tak mau berpisah secepat itu.

"YA, kau mau jadi anak nakal huh? Cepat pergi sana tidak baik menyuruh orang tua menunggu" jelas zayyan dan mengantarkan Leo masuk ke mobil taxi.

"Sing ayo masuk" ajak zayyan setelah melihat Leo menjauh dari rumah nya

"Mau minum sesuatu" tanya zayyan

"Apa saja akan ku minum" jawab sing

Tak lama kemudian zayyan kembali membawa segelas air putih dan di berikan kepada sing

Setguk dua teguk tiga teguk ahh..

"Apa begitu enak?" Tanya zayyan

"UM ini dingin jadi seger" balas nya

"Jelas kan air toilet selalu dingin" zayyan

Gulpp.. "aaa.. lu serius" tanya sing

"Umm lu bilang apa aja bakal lu minum jadi gua bawain air toilet"

"Psikopat, Hoek uhuk.. uhukk.. Hoek" mendengar balasan zayyan sing tiba tiba mual.

"Woi lu kenapa? Lu baik baik aja kan"

"Siapa yang baik baik aja setelah minum air jamban Hoek" sing

"Hahahah itu air biasa njir" zayyan tertawa puas melihat sing yang mudah tertipu.

"Tapi perut gua.. sakit beneran" sing merintih kesakitan

"Ahh anjir apa gelas nya yak, ayo ke rumah sakit" panik zayyan yang langsung membopong sing

"Pftt.. lu bodoh ya!" sing mencolek batang hidung zayyan

"Bangsat" umpat nya

"Oh iya lu bilang ada yang harus lu kerjain, kalo gitu gua pamit salam buat Ade lu" sing

"Iya hati hati dijalan" zayyan

"Akhirnya bebas" ucap zayyan tiba tiba tanpa mengontrol suara nya.

"Bebas?.. kalo gitu kerjain soal soal yang ada di buku ini. besok gua mau liat jawaban nya ada perubahan gak!" Sing langsung memberikan buku nya

"Aa.. apa gua gak bebas anjir, gua ada eskul malem ini" asal nya yang langsung mengembalikan buku nya.

"Sore ini kerjain sebisa lu, acara eskul lu malem kan" sing mendorong buku tersebut ke dalam genggaman tangan zayyan kembali.

"Dari sore gua harus berangkat ke rumah gyumin" zayyan mendorong buku itu agar kembali ke tempat pemilik nya lagim

"Bentar, gyumin acara eskul lu emg so-" tiba tiba saja sing mengeluarkan handphone nya, ternyata dia ingin menelepon gyumin dan bertanya apa benar ekskulnya mulai sore ini.

choose me  {Sing Zayyan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang