VI

165 17 2
                                    


"Sing kau belum makan malam bukan?" Ucap Leo saat tau sing masuk

"Umm"

"Kemari dan makan bersama" Leo menyuruh sing duduk di kursi yang sudah tersedia di samping kasurnya.

"Aku cukup lelah, bisakah aku tidur saja" sing membaringkan kepalanya di kasur Leo

"Hei ayo makan bersama!" Leo mengusap pucuk kepala sing.

"Suapin" pinta sing

"Ya, coba liat siapa yang sakit disini?"

"Lu, kenapa" jawab sing

"Seharusnya lu yang nyuapin gua buka gua yang nyuapin lu" kesal leo

"Yang ngajak makan siapa, padahal dia tau kalo orang nya mau tidur" sing tak mau kalah

"Araseo, cepat duduk yang benar" sing yang mendengar itu langsung tersenyum lebar dan memajukan kursi nya agar lebih dekat dengan Leo.

"Cepat ini suapan terakhir" sing menolak ia benar benar sudah kenyang tapi Leo selalu bilang ini suapan terakhir.

"Ah Shireo!"

"Kau tau saat kita kelas 1 SMP, waktu itu ada yang mengaku ngaku sebagai pacar mu bukan" Leo memulai ceritanya

"Umm bukannya itu kau? Aku tidak melihat siapa orangnya karena mata ku di ikat waktu itu" sing menatap mata Leo serius.

"Sebenarnya itu bukan aku sing, aku terlalu takut dengan kakak kelas waktu itu jadi aku hanya menonton. Tapi zayyan berbeda dia benar benar berani waktu itu"

"Zayyan?" Sing bingung

"Umm dia yang menolong mu waktu itu sampai kita di pindah kan sekolah, dan dia di keluarkan karena mengaku sebagai pacar mu"

"Ahh.. begitu"

Flashback

"Sekolah kita ada yang gay.. dia suka sama Leo Brand ambassador sekolah"

"Bahkan cwo juga suka sama cowo nomor satu di sekolah, ini berita gila si"

"Bukannya itu dia yang suka sama Leo, yang ngasih susu dan kue setiap hari"

"Dia juga suka fotoin Leo diem diem".   

"Wah bocah cabul"

"Bisa ikut sebentar ga" tanya salah stu kakak kelas

"Nee"

Sing pun mengikuti kemana kakak kelas itu mengajak nya, tapi di tengah jalan mereka memutuskan untuk menutup mata sing dan melanjutkan perjalanan menuju kelas sing berada.

Anak polos yang baru memasuki tahap SMP itu sudah di bully oleh senior nya karena salah paham, mereka tidak tau kalau sing dan Leo sudah berteman dan dari SD karena orang tua mereka adalah partner kerja.

Wajar kalau mereka salah paham karena sing selalu terlihat membuntuti Leo kemanapun leo pergi, padahal ia hanya ingin mengawasi Leo karena takut kenapa napa, ditambah sing juga suka memfoto Leo diam diam dan membawa kan bekal untuk Leo.

Padahal aslinya.

"Leo aku akan memasukan bekal ke lemari mu. nanti kau ambil ya, dan lihat aku memfoto diri mu kemarin saat bermain bola" seru sing

"Wah sing.. ini bagus banget bisa kirim ke aku?" Tanya Leo semangat sambil melihat foto foto dirinya.

Entah dari mana rasa cinta itu tumbuh mungkin saat mereka SD?..
Sing selalu menjadi korban bullying karena penampilan yang culun dan selalu membawa orang seram di sekitarnya.

"Lihat itu si pembawaan monster ayo serangan" smua anak kecil disana memukuli sing tapi tiba tiba seseorang muncul dan membantu nya

"Stopp bu guru liat, mereka selalu mengganggu dia setiap hari" Leo membela sing dan selalu begitu. ia selalu membawa sing kemana mana sampai SMP pun Leo masih membawa manusia culun ini.

"Apa yang akan kita lakukan sama anak gay ini kak" tanya salah satu anak kelas nya saat sing dan kakak kelasnya tiba di kelas.

"Gay siapa?" Batin sing

"Apa lagi?...  kita suruh dia buat ngaku lah kalo dia suka Leo"

"Huuuuu... Ngaku lu gay sialan" Sorakan bertubi-tubi datang bahkan ada beberapa orang yang melempari sing dengan barang barang seperti buku penghapus tempat pensil dll.

Hingga dahi anak itu berdarah.

"Sekarang mengaku lah kau menyukai Leo bukan?"

"YAA... ngaku kalo lu gay sialan"

BUAGHH...

"SHIBALL gua baru masuk lima bulan dan sekarang harus buat keributan gegara setan ini wah.."

"Mwo?.. lu siapa" tanya kakak kelas tersebut ketika seseorang menendang dirinya dari belakang.

"Saya?.. zayyan pacar nya" senyuman itu tertulis diwajahnya kalau iya bangga menolong orang. Sampai ia tidak tau konsekuensinya akan di keluarkan dari sekolah.

"lain kali kalau mau nyari target bully cari dlu latar belakang nya main asal nuduh pacar Leo. Bajingan sok ganteng itu cih. Gantengan juga gua kemana mana" Kesal zayyan

"Awh.. apa aku kurang ganteng?" Leo yang mendengar pun langsung ngaca di jendela kelas apa dirinya kurang tampang.

"Sayang ayo ke UKS, kamu berdarah" zayyan pun merangkul sing agar bisa berjalan menuju UKS sekolah. Semua orang kaget mendengar hal itu mereka pun membicarakan nya hingga guru guru tau dan mengakibatkan zayyan harus di keluarkan dari sekolah dan sing Leo di pindahkan.

"Kau tampak jauh lebih baik" Leo memuji sing yang sudah merubah tampilan nya semakin ganteng.

"Ini semua berkat mu, terima kasih" sing

Flashback end


"Umm dia yang menolong mu waktu itu sampai kita di pindah kan sekolah, dan dia di keluarkan karena mengaku sebagai pacar mu"

"Ahh.. begitu"

"Meskipun begitu gua suka.."

"lu juga suka kan, gimana kalo kita taruhan siapa yang bisa pacaran sama zayyan dia bakal bayarin kita liburan ke luar negeri" leo Langsung menyerobot sing yang sedang berbicara.

"ahh.. buka-"

"oke deal!" Leo menjabat tangan sing buru buru karena takut sing menolak.

"deal" sing

"Gua tau lu suka zayyan, tapi lu nyembunyiin rasa suka lu karena gua suka sama zayyan kan. Udah gua tebak untung gua ngomong sekarang"
Pede Leo

"Ah.. hmm" sing hanya mengangguk

"Seharusnya sekarang kita bersaing adil kan, lu gak usah takut karena gua sampai lu dan zayyan gak pernah berinteraksi. Ayo kita buktikan siapa pemenang nya oke" Leo

"Humm" sing menatap Leo sedikit kecewa "lakukan semau mu" batin sing

"Yasudah tidur gua besok harus pergi ke sekolah, lu tetep disini sampe dokter bilang lu boleh pulang"

"Wah sing mentang mentang kita sudah bersaing dengan adil, lu memanfaatkan waktu untuk dekat dengan zayyan kan karena besok gua masih di rawat" kesal leo

"Haishh pikiran lu, dah cepet tidur" akhirnya malam yang begitu rumit pun selesai.

***

Nnt update lagi klo gak males, soal w ada jadwal lain jdi bakal slow motion awokawokawok vote vote Jan lupa nyahh >//<

choose me  {Sing Zayyan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang