III

242 31 4
                                    


"Woi sing, kenapa lu biarin zayyan pulang sendiri huh?.. kebiasaan klo punya motor isi apa bensin" kesal Leo

"Mian, tapi gua bayarin dia naik taxi, seharusnya gak ada masalah" jelas sing di sebrang telepon.

"Pala lu gak ada, sekarang taxi nya mogok dia gak bawa duit. Gua mau jemput tapi dia nolak terus buat kirim lokasi" Leo mencari kunci mobil milik nya.

"Mau kemana malem malem, Masuk kamar sekarang" titah wanita paruh baya yang baru menuruni anak tangga karena melihat anak bontot nya ingin pergi keluar dimalam hari.

"Eomma.. pacar ku terjebak di jalan"
Leo berusaha menyakinkan sang ibu agar ia bisa pergi keluar.

"Udah malem sayang, dia pasti bisa pulang sendiri"

"Pacar?.. mereka sudah pacaran" batin sing.

"Tapi.."

"Sekarang ayo tidur, besok kita ada acara keluarga" wanita paruh baya itu menuntun sang bontot kembali ke kamar nya.

"Sing lu tanggung jawab, cari zayyan" setiba di kamar Leo langsung memakai maki sing tanpa ampun. Sementara sing ia sudah pergi dari tadi dan meninggalkan handphone nya di apart dengan Leo yang masih memaki maki dirinya.

"Denger kan! Gua tutup awas lu kalo zayyan kenapa napa"

TUTTT.....

"Pasti belum jauh dari sini, Leo bilang ada di perempatan" sing masih berusaha mencari keberadaan zayyan setelah mengisi full tank motor milik nya.

"Seharusnya... Arghh sing sialan pembawa sial, nyusahin orang. Huhuhu nasib malang untuk diri sendiri" zayyan mendeprok di aspal tidak peduli jika ia diliat orang lain, ia sudah cukup lelah berjalan dari 20 menit yang lalu.

"Rumah gua masih jauh sing brengsek, bajingan, arghhh" kesal nya sambil melempar asal beberapa batu kecil yang ada di dekat dirinya.

"Udah ngumpat nya?"

"Ini semua gara gara lu sing"

CTAKKK..

"Sial darah, batu sialan kecil kecil mematikan Sono pergi jauh jauh"
Kesal zayyan membuang batu yang tadi mendarat di dahi sing.

"Bilang kalo sakit untung gua selalu siap sedia p3k di tas" zayyan pun membersihkan luka yang dibuat oleh dirinya dan memakai kan plaster bergambar sapi setelah itu.

"Bahkan sama batu pun mulutnya.. " sing membuang wajahnya.

"Diem, lu ngapain disini" tanya zayyan basa basi

"Basa basi apaan itu, ayo gua anter pulang sekarang udah malem taxi jarang lewat"

Swingg... Taxi lewat 2 biji

"Itu.. itu apa itu?" Menunjuk beberapa taxi yang lewat

"Taxi" jawab sing tanpa dosa

"Ada kan"

"Mau pulang dia, udah ayo gua anter"

"Ampe motor lu mati tengah jalan gua gak mau dorong!" Ucapnya

"Gak, gua baru ngisi demi jemput lu disini" jawab sing

Aturan zayyan dianterin pake motor sing tapi sing menolak karena ia belum mengisi bensin, biasanya ia mengisi di pagi hari dan itu juga dikirim bukan ia pergi ke pom bensin

Flashback

"Motor lu mang kenapa" tanya zayyan

"Gua ngisi bensin nya pagi, lu udah gua pesenin taxi jadi Santai aja 5 menit lagi sampe"

choose me  {Sing Zayyan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang