GYUMIN

239 24 12
                                    

Hari berikutnya hari dimana pesta sekolah dimulai.

"Zayyan...." Leo berlari kearah zayyan yang masih berbaring di ranjang rumah sakit.

"Ugh... Bisa pelan pelan gak si!" Kesal zayyan

"Pfft" sing hanya tertawa kecil di belakang Leo.

"Apa apaan reaksi itu?" Zayyan menatap sing dengan penuh pertanyaan.

"Tidak, hanya... Seperti keluarga bahagia saja" sing duduk ke sofa

"Keluarga bahagia pala mu, Leo kau mau kemana? Kenapa pakaian kalian rapih sekali" tanya zayyan saat bingung Leo dan sing menggunakan pakaian yang sangat sopan dan formal.

"Oh aku dan sing akan menghadiri pertemuan perusahaan, kita akan berteman untuk bisnis" jawab Leo

"Baguslah, kapan akan pergi?"

"Sore ini, kita akan berangkat secara terpisah karena aku harus pulang sekarang. Aku kesini untuk pamit, jaga dirimu baik baik, sing ada di sini kau tidak perlu khawatir tentang apapun itu kalau sama dia"

"Eoh... Oke hati hati di jalan"

Cup

Tiba tiba kecupan mendarat di pipi zayyan.

"Aku pergi" Leo melambaikan tangan nya

GULPP

"Kecupan? Untuk apa" zayyan masih ngefreze gegara Leo mencium pipinya.

"Apa kau ingin makan sesuatu" sing yang tadi duduk di sofa sekarang maju dan duduk di ranjang zayyan.

"Telpon aku kalau butuh sesuatu"

"Kau mau kemana memang nya?" Tanya zayyan sambil mengambil hp nya

"Nganterin Leo" ucapnya sambil mengelap pipi yang dikecup oleh Leo.

"Dia bilang kalian berangkat terpisah?" Zayyan

"Humm... Itu tidak benar aku berangkat bersama setiap ada pertemuan seperti ini" sing

"Oh yasudah pergi lah" usir nya

"Pftt... Hahahaha" sing tertawa lepas melihat ekspresi kecewa zayyan

"Dih, lu kenapa? sakit lu" muka kesal nya kini benar benar lebih nampak dari sebelumnya.

"Nih pegang dahi ku, aku sakit bukan" sing meraih tangan zayyan dan menempelkan nya di dahi miliknya dengan wajah memelas.

"Apa apaan bajingan ini" batin zayyan

"Bagaimana? Apa aku sakit" tanya nya kembali

"Kau sehat setan, apa segitu nya ingin sakit?" Zayyan membuang wajah nya

"Umm.. sangat ingin" sing tiba tiba menaruh kepalanya di dada zayyan

DAG DIG DUG

"Suaranya indah" sing mengalungkan tangannya di punggung belakang zayyan.

"Tu-tunggu ugh..." Lebam zayyan belum hilang dan masih terasa sakit sekarang.

"Apa itu sakit?" Sing mengangkat wajah nya dan menatap zayyan

"Ya, pertanyaan macam apa itu" sangking kesal nya zayyan, rambut depan sing di Jambak sehingga dahi nya terlihat.

"Heeh..." Sing smrik

"Apaa?" Kesal zayyan

"Tidak ada, kau hanya menggemaskan" sing menggoda zayyan

"Huh?" Jambakan nya semakin kencang

"A-aku minta maaf, ini sangat sakit" sing memegang tangan zayyan agar dia melepaskan tangan nya.

"Mian" zayyan

choose me  {Sing Zayyan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang