SING

229 22 2
                                    

"Kau! Bagaimana kau mendapatkan nomor ku, lagi pula ada apa menelpon ku pagi pagi begini" zayyan mengangkat telpon di pagi buta liburan nya yang terakhir.

"Kau lupa?" Sing ternyata

"Apaan gak usah basa basi cepet" zayyan yang tidak mau ribet pun langsung menyuruh sing to the point.

"Belajar bersama ku, kau melewatinya kemarin bahkan pergi gak bilang bilang" sing memelankan suaranya

"Kenapa sedih sekali, kau bukan anak anjing yang ditinggal majikan nya sialan, akan ku tutup tlpn nya"

TUTTTT..

"Masih jam 5, dan dia meneleponku
Waah... Bikin gila saja" zayyan pun kembali melanjutkan tidurnya yang berhenti sejenak.

"Arghh gua gak bisa tidur gara gara bajingan itu, sial kenapa suaranya seperti ingin menangis tadi" zayyan yang terbayang bayang ucapan sing kini tidak bisa melanjutkan tidurnya kembali.

"Datang kerumah ku hari ini, kita akan belajar" pesan tersebut akhirnya terkirim kepada sing.

"Apa kata kata nya bagus untuk dibaca?" Zayyan bertanya pada dirinya sendiri.

"Hee.. dia menyuruhku untuk datang kerumahnya?" Sing menatap pesan yang dikirim oleh zayyan.

Pagi itu sekitar jam 8an rapat aliansi diadakan kembali dan di percepat yang seharusnya jam 10 kini di percepat di jam 8 pagi di penginapan yang ditempati oleh sing, mereka pun membahas tentang projek SZL dan sing menyetujui organisasi Daejeon untuk bergabung sementara Namwo dan Busan tidak di ikut sertakan karena mereka akan masuk ke projek yang lain, meski gak sebesar projek SZL tapi projek JSC gak kalah bagus di bidang mereka, ya bidang jual beli senjata api ataupun yang lain.

Rapat pun selesai dengan cepat, sing pun mentraktir makan pagi untuk para tamu dan pergi meninggalkan mereka.

"Lihat anggur ini, ini sangat mahal loh" pak Kim memeluk botol wine tua

"Hahahaha benarkah pasti enak" pak Lee ikut mengambil gelas dan meminta untuk dituangkan oleh pak Kim

"Wain, mau?" Lanjut pak Lee

"Saya tidak menolak, terima kasih" wain menerima anggur yang dituangkan oleh pak Lee.

"Aku akan pulang secepatnya" sing bergegas pergi untuk langsung pergi ke rumah zayyan.

***

Drrttt.. drrttt.. drttt ponsel zayyan bergetar terus menerus, hingga sang pemilik datang mengambil nya.

"Kenapa baru ngangkat sekarang" tanya sing yang sedikit ngos ngosan.

"Huh?! Apaan lagi nelpon nelpon" kesal zayyan

"Depan rumah, gua depan rumah lu" sing pun langsung membunyikan bell yang terpampang di samping pintu.

"Oh bentar gua turun ke bawah" zayyan pun pergi dan membukakan pintu rumah nya agar sing bisa masuk.

BRUKK..

"YA! ada apa kenapa tiba tiba" zayyan menggoyang tubuh sing yang tiba tiba langsung bersandar pada zayyan.

"Sebentar saja, aku cukup lelah hari ini" sing membenarkan posisi bersandar nya dan memeluk pinggang zayyan tiba tiba.

"Wo.. woii baju lu kenapa kotor begitu? Ayo ke kamar, gua ambilin minum" melihat kerah baju yang digunakan sing kotor ia pun menarik tangan sing pergi ke kamarnya dan menyediakan air untuk sing.

"Kemana semua orang pergi" sing bertanya kenapa gak ada kedua orang tua nya zayyan dan adik nya, hari ini kan libur.

"Hyung ngajak pergi berlibur, mereka belum berangkat lagi belanja dulu di supermarket" jelas zayyan yang menaruh gelas di meja.

choose me  {Sing Zayyan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang