Malam ini dingin menyelimuti kota Semarang saat hujan turun membasahi tanah kering memberikan bau petrikor pada tanah yang mulai basah.
Notifikasi dari ponselnya berbunyi beberapa kali, mengalihkan fokusnya dari laptop saat tengah melanjutkan makalahnya sendiri, di rumah."Siapa, sih? Berisik banget," gumam Harmonie menyambar ponsel di atas nakas.
Harmonie membulatkan mulutnya. "Tiba-tiba banget mereka."
Dia membalas pesan mereka satu persatu lalu menyimpan nomornya. Kembali fokus dengan makalah karena tidak ingin membuang-buang banyak waktu. Terlebih jika terlalu sering bersantai, tugasnya akan menumpuk.
Sabiru: kalau temen-temen gue chat, gausah dibales
Sekarang, notifikasi dari Aresh yang berhasil menganggu fokusnya.
Harmonie: lo ya, yang ngirim nomer gue ke mereka?
Sabiru: tadi mereka minta, tapi ga gue kasih. mungkin nyari dari grup kelas
Sabiru: gausah direspon
Harmonie: udah gue save
Sabiru: buat apa? lo save gue juga, ga?
Harmonie: kepo amat
Sabiru: tai
Harmoni: gausah chat gue, nanti cewek lo cemburu
Sabiru: cewek?
Harmonie: iya, lo udah punya pacar kan. dasar play boy
Sabiru: udah
Sabiru: lagian siapa juga yang mau deketin lo
Harmonie: alhamdulillah gajadi ketempelan
Sabiru: tai
Harusnya Aresh tidak perlu emosi membaca pesan Harmonie karena memang sejak awal dia ingin menjauhi gadis itu. Namun entah kenapa, ada perasaan tak suka saat Harmonie bilang seperti itu. Terlebih saat teman-temannya meminta nomer dia.
Sabiru: mau mabar ga? temen gue yang ngajakin
Bohong. Padahal Aresh sendiri yang inisiatif.
Harmonie: kalo mabar sama yang lain mau, sama lo gamau
Sabiru: kalo gaada gue, gaakan bisa menang
Harmonie: lupa? lo gue gendong bos
Sabiru: yang pake mage ga diajak
Harmonie: yang penting savage, kan?
Harmonie: HAHAHAHAH
Harmonie: gabisa, gue sibuk ngerjain makalah. tugas kelompok kita belum, kalau lo lupa
KAMU SEDANG MEMBACA
TREASURER | ARESH
Teen FictionAresh Sabiru Mahendra lebih memilih menghabiskan waktu bermain Mobile Legend daripada merasakan sakitnya jatuh cinta. Bagi Aresh, cinta hanyalah gangguan---hingga dia bertemu dengan Avisha, gadis Jakarta yang memikat hati dan mengubah pandangannya...