Prolog

210 12 0
                                    

"Aku akan pergi bersama adikku, kalian membencinya dan sangat menginginkan dia pergi dari rumah ini. Maka aku juga akan pergi bersamanya!?"

Seluruh pasang mata menatap ke arah dua anak remaja berbeda jenis saling menautkan tangan satu sama lain. Tautan seolah tak ingin terlepas, semakin tajam tatapan orang-orang tak membuat dua anak itu ketakutan.

"Kenapa kamu lebih memilih bersama dia? Dia hanya anak pembawa sial bagi keluarga kita. Kamu ingat setelah kelahirannya perusahaan ayah hampir bangkrut, serta kakak yang meninggal. Kamu lupa?" Seorang anak laki-laki menatap remaja perempuan yang tidak sedetik pun menundukkan kepala untuk menghormati mereka.

"Hampir saja kan? Lagipula kakak meninggal karena kecelakaan. Tidak ada hubungannya dengan adikku,"

"Baiklah, silahkan kamu bawa pergi anak cacat itu. Jangan pernah kalian kembali ke dalam rumah ini lagi,"

Dua remaja beradik kakak membawa semua barang telah mereka bereskan sebelumnya. Mereka pergi dari rumah dengan uang seadanya, setidaknya anak remaja perempuan itu sempat menabung mungkin cukup untuk dia mencari sebuah tempat tinggal dan makan satu minggu kedepannya.

"Tak perlu takut, kakak akan slalu menjaga kamu. Sesuai ucapan kakak, kakak akan menjadi sosok malaikat pelindungmu kita akan memulai hidup baru berdua."

Adiknya hanya bisa menatap tidak mendengar ucapan apa yang telah dilontarkan oleh sang kakak. Anak remaja perempuan yang paham, langsung mengambil sesuatu di dalam tas sebuah alat pendengaran supaya membantu adiknya berkomunikasi dengannya.

"Kamu lelah?"

"Tidak," jawabnya dengan suara kecil setelah alat pendengaran dipakai dikedua telinganya dia bisa mendengar kembali.

"Kita harus segera cari tempat tinggal supaya bisa cepat istirahat," anak laki-laki itu tersenyum mengangguk kecil.

"Aku sayang kakak,"

"Kakak lebih menyayangimu,"

My Guardian Angel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang