OO8 | Dark Bargain.

688 67 18
                                    

PERINTAH tiba-tiba dari Lucifer membawa Alde segera menghadap di istana kegelapan sang ayah. Tidak tahu akal bulus apa pula yang direncanakan oleh ayahnya kali ini, Alde hanya berharap semoga Lucifer tidak terlalu menuntutnya, karena ia sudah tidak berminat untuk melakukan apapun di dunia kegelapan ini. Prioritasnya sudah berubah sejak kehadiran Ethan dan Micah.

Tetapi, seberapa sering Alde memohon, suaranya tidak akan pernah didengarkan karena statusnya yang sebagai iblis. Doa para iblis itu tidak pernah dikabulkan, karena sudah ditanamkan jika sifat iblis maupun setan itu penuh dengan kejahatan dan tipu daya, membuat doa-doa mereka digambarkan tidak murni, selalu didasari dengan niat jahat dan ambisi kegelapan. Terlebih lagi dewa kebaikan yang menjaga keseimbangan alam akan segera menepis, pun menjadi sebab mengapa doa-doa para iblis tidak pernah mencapai kekuatan ilahi.

Dewa-dewa kebaikan ini bertugas untuk melindungi cahaya dari kegelapan, dan mereka tidak akan pernah mengizinkan suara dari iblis mencemari dunia suci. Doa dari makhluk kegelapan bukan hanya ditolak, tapi juga dianggap sebagai ancaman bagi kerajaan suci.

Dan Alde yang saat ini sudah di hadapan Lucifer hanya bisa diam menunggu kalimat seperti apa yang akan dilontarkan kepadanya. "Ayah," sapanya singkat saat Lucifer tidak kunjung membuka bicara. Alde mengangkat kepala saat mendengar tawa kesenangan dari sang ayah, yang mana membuatnya kebingungan.

"Ayolah Lucius, masih saja bersikap seperti ini dengan ayah sendiri. Coba santai saja, ayah tidak akan memakan mu," ucap Lucifer masih dengan tawa yang tersisa, melihat Alde di depannya yang masih kaku dan canggung membuatnya geli hati sendiri.

Alde hanya menatap datar Lucifer, bukan tidak bersebab ia membatasi diri dengan raja kegelapan di depannya ini. Tetapi, karena ia tahu sebesar apa kekuatan Lucifer untuk menguasainya dan Alde tidak mau itu terjadi walau statusnya sebagai anak Lucifer sekalipun.

"Ayah selalu bisa mengandalkan mu, Lucius." Lucifer bangun dari singgasananya dengan senyum yang tak luntur dari wajah, kemudian bertepuk singkat; mengubah ruang utama istana ke ruang makan mewah dalam sekelip mata. Meja panjang yang penuh dengan berbagai hidangan enak menjadi pemandangan utama, Lucifer lebih dulu memgambil duduk di sana, "duduklah," perintahnya kepada Alde agar duduk di samping kanannya. "Lilithra sebentar lagi akan tiba," sambung Lucifer sambil memetik buah anggur di depannya untuk dimakan.

Alde melirik sang ayah sesaat mendengar nama yang tidak asing baginya, "untuk apa?" Tanyanya ingin tahu. "Berita gembira menunggumu, jadi sabarlah," jawab Lucifer dengan santai, membuat Alde seketika merasa tidak enak, seolah ada sesuatu yang memang direncanakan oleh ayahnya saat ini.

Tidak lama, kehadiran Lilithra pun tiba, segera dipersilakan duduk di samping kiri Lucifer sekaligus membuatnya berhadapan dengan Alde. "Ayah, Lucius, maaf terlambat," ucapnya menjadi sapaan pertamanya. Tidak lupa untuk melempar senyum pada kedua iblis di depannya saat ini.

"Tidak apa," balas Lucifer seraya mengelus lembut punggung tangan Lilithra.

"Jadi? Apa beritanya?" Alde menghentikan adegan elus-elusan yang sukses membuatnya merasa mual itu dengan pertanyaannya. Memasang wajah datar khasnya karena tidak berminat dalam acara ini. Fuck, fucking shit. Umpat Alde sesaat bisa merasakan kalau sang ayah memang benar akan menuntut sesuatu darinya.

"Ayah ingin kamu menikah dengan Lilithra."

Mati sudah, seolah ditarik nyawanya sesaat, Alde benar-benar dikagetkan dengan ucapan spontan dari Lucifer. "Jangan bercanda, iblis dengan makhluk kerajaan langit tidak bisa bersatu dalam ikatan pernikahan, ayah." Beritahu Alde penuh penekanan, oh, kenapa dewa kebaikan sangat benci akan doa dari iblis sepertinya? Apakah mereka tidak tahu saat ini ada iblis bertopengkan malaikat yang sedang merencanakan hal gila bersama raja kegelapan?

devil's vow. jaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang