Setelah pertemuan di mall, rutinitas Nugraha dan Hani semakin erat. Setiap pagi, Nugraha tak pernah absen menjemput Hani di depan rumahnya. Mereka berdua sudah semakin nyaman satu sama lain, bahkan Nugraha selalu tepat waktu, sesuatu yang membuat Hani tersenyum bangga setiap kali Nugraha tiba lebih awal.
Perjalanan mereka ke sekolah selalu dipenuhi canda dan tawa. Terkadang, mereka berbicara tentang hal-hal ringan seperti tugas sekolah, teman-teman, atau bahkan sekedar mengomentari jalanan yang mereka lewati. Nugraha sering kali menggoda Hani, membuatnya tersipu atau tertawa lepas.
Sepulang sekolah, mereka sering mampir ke tempat-tempat yang mulai menjadi rutinitas baru. Salah satunya adalah warung Bi Imas, tempat sederhana yang menjual gorengan dan minuman segar. Setiap kali mereka datang, Bi Imas selalu menyapa mereka dengan senyum hangat. "Duh, cocok bener kalian berdua, makin sering bareng aja nih" candanya sambil menyuguhkan minuman.
Hani hanya tersenyum malu mendengar godaan Bi Imas, sementara Nugraha membalasnya dengan senyum lebar. "Iya, Bi, doain biar bareng terus, ya" sahut Nugraha sambil melirik Hani, membuatnya semakin salah tingkah.
Tak hanya di warung Bi Imas, kadang mereka juga mampir ke angkringan di pinggir jalan sebelum pulang. Angkringan menjadi salah satu tempat favorit mereka untuk berbagi cerita sambil menikmati nasi kucing dan wedang jahe. Nugraha selalu punya cerita lucu yang membuat Hani tertawa hingga terkadang dia lupa waktu. Hani menyukai bagaimana Nugraha bisa membuatnya merasa nyaman dan bahagia di setiap momen.
Suasana menjadi semakin nyaman. Mereka menikmati setiap momen bersama, seolah waktu berjalan cepat ketika mereka berdua. Meski terkadang hanya obrolan ringan, ada perasaan mendalam yang mulai terbangun di antara mereka. Nugraha merasakan kedekatan yang berbeda dengan Hani, dan Hani sendiri pun tak bisa memungkiri bahwa perasaannya pada Nugraha semakin tumbuh setiap harinya.
Ketika malam mulai merayap dan mereka bersiap pulang, Hani selalu mengingatkan Nugraha untuk hati-hati di jalan. "Jangan lupa kabarin aku ya, Kak, kalau udah sampai rumah"
Nugraha selalu membalasnya dengan senyum hangat. "Iya, pasti. Kamu juga, jangan lupa istirahat"
Dan begitu seterusnya selama seminggu. Keduanya semakin akrab, semakin dekat, dan tanpa mereka sadari, hati mereka sudah mulai terikat satu sama lain. Mereka menikmati setiap detik yang mereka habiskan bersama.
Setelah bel pulang sekolah berbunyi, suasana sekolah mulai lengang, tapi tidak seperti biasanya, kali ini Hani yang menunggu Nugraha di depan kelas. Hani tampak menunggu dengan sabar sambil bersandar di dinding, menatap ke pintu kelas Nugraha.
"Tumben Kak lama banget, ada apa?" tanya Hani ketika Nugraha akhirnya keluar dengan langkah sedikit lesu.
Nugraha tersenyum kecil, sedikit canggung. "Aku lupa ngerjain tugas tadi, terus dihukum deh" jawabnya sambil menggaruk belakang kepalanya, tampak malu.
Hani tertawa kecil. "Ihh, kebiasaan. Yaudah yuk pulang"
Nugraha hanya bisa mengangguk, tersenyum melihat Hani yang selalu pengertian. Mereka pun berjalan berdampingan menuju parkiran.
Saat sedang berjalan keluar dari gerbang sekolah, Hani tiba-tiba membuka percakapan, "Kak, hari ini ada film bagus di bioskop. Mau nonton gak? Aku yang bayarin, sekalian refreshing deh. Pasti Kakak capek dihukum tadi"
Nugraha terkejut, tapi senang mendengar tawaran Hani. "Yaudah yuk, tapi nanti aku yang beliin makanannya. Deal?"
Hani tersenyum lebar. "Oke, siap!"
Mereka pun memutuskan untuk menuju bioskop setelah berganti pakaian di rumah masing-masing. Sesampainya di bioskop, suasana tidak terlalu ramai karena hari kerja. Mereka memilih tempat duduk di pojok yang lebih nyaman dan tenang. Sambil menunggu film dimulai, Nugraha merasa ada sesuatu yang harus ia sampaikan hari ini. Perasaannya kepada Hani sudah tak terbendung lagi, dan hari ini dia merasa ini adalah momen yang tepat.
Di sela-sela keheningan sebelum film dimulai, Nugraha mengumpulkan keberanian. Dia menatap Hani yang sedang asyik memegang popcorn dan mulai berbicara pelan. "Han... ada sesuatu yang aku mau bilang"
Hani menoleh, sedikit terkejut melihat Nugraha yang tiba-tiba tampak serius. "Iya, Kak? Ada apa?"
Nugraha menarik napas dalam-dalam. "Sejak pertama kali kita ketemu, aku udah ngerasa ada yang spesial sama kamu. Awalnya aku cuma suka, tapi lama-lama, perasaan aku berubah jadi sayang. Aku nyaman banget kalau deket sama kamu. Jadi, aku mau nanya, Han... kamu mau gak jadi pacar aku?"
Hani terdiam sesaat, kaget mendengar pengakuan jujur dari Nugraha. Pipinya memerah, tapi ia mencoba tetap tenang. Di dalam hatinya, Hani memang sudah lama menunggu momen ini, tapi dia tidak menyangka akan terjadi di bioskop, di antara suara-suara trailer film yang mulai diputar.
Setelah beberapa detik yang terasa begitu lama, Hani akhirnya menjawab, "Gak mau, Kak"
Jawaban Hani membuat jantung Nugraha seolah berhenti. Raut wajahnya berubah menjadi sedih, tampak sangat kecewa.
Tapi sebelum Nugraha bisa mengatakan apa-apa lagi, Hani dengan senyum lebar menambahkan, "Aku gak mau kalau aku yang jadi pacar kamu. Aku maunya... kamu yang jadi pacar aku" Hani melemparkan ledekan kecil, sambil menahan tawa melihat ekspresi Nugraha yang berubah.
Nugraha langsung terdiam, membeku sejenak. Tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. "Ihh, sama aja kali!" balas Nugraha, mencoba menyembunyikan rasa leganya yang bercampur dengan kebahagiaan.
Hani tertawa kecil sambil menggelengkan kepala. "Beda, jadinya kamu mau apa gak jadi pacarku?" lanjutnya, masih menggoda Nugraha dengan senyum manis yang sulit diabaikan.
"Mauuuu!" seru Nugraha dengan suara penuh antusias, tanpa menyadari bahwa suaranya cukup keras. Beberapa orang di bioskop menoleh ke arah mereka, membuat Hani tertawa kecil lagi.
Malu dengan perhatian orang-orang, Nugraha menunduk sedikit, tapi hatinya penuh kebahagiaan. Hari ini, semuanya berubah. Nugraha kini resmi berpacaran dengan Hani, gadis yang selama ini membuatnya jatuh cinta. Film yang mereka tonton tak lagi menjadi fokus utama, karena bagi Nugraha, hari ini sudah menjadi salah satu hari paling berkesan dalam hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Merelakan
RomanceNugraha, mulai menjalin hubungan dengan seorang gadis bernama Hani. Dari pertemuan pertama yang tidak disengaja di angkutan umum hingga interaksi yang lebih intens lewat chat dan pertemuan tatap muka, hubungan mereka tumbuh secara perlahan namun pas...