"24 September 2056, Neo Tokarta. Pukul lima sore. Atau entahlah, dunia Elysium tidak pernah mengenal waktu.
"Di masa depan yang tak terlalu jauh, kami para manusia tidak lagi terikat oleh hukum fisik dunia nyata. Mereka menciptakan Elysium, sebuah dunia virtual sempurna di mana mimpi menjadi kenyataan dan batasan-batasan fisik sirna. Disinilah jutaan orang menghabiskan sebagian besar hidup mereka, melarikan diri dari kekacauan dan polusi di dunia nyata—dunia yang sekarang tak lebih dari bayang-bayang kota-kota besar yang ditinggalkan, termasuk Neo Tokarta.
"Semuanya terlihat indah, berbanding terbalik dengan kenyataannya.
"Tak ada teknologi yang sempurna. Di dalam Elysium, di balik kemewahan dan kemegahan ilusi, kegelapan mulai merayap. Sekelompok hacker misterius mulai mengancam kehidupan di dunia virtual. Mereka tidak hanya meretas sistem, tetapi juga menyerang pikiran pengguna. Ilusi indah berubah menjadi mimpi buruk, dan dalam beberapa kasus, para korban tidak pernah bangun lagi.
"Di tengah kekacauan ini, aku, seorang detektif cyber yang bekerja di dua dunia secara spontan, dipanggil untuk menyelidiki. Namun, semakin dalam aku masuk ke dalam Elysium, semakin aku sadar bahwa ancaman yang dihadapi dunia ini bukan hanya dari para peretas—tetapi dari sistem itu sendiri. Di balik keindahan virtual, sebuah kebenaran mengerikan tersembunyi: kebebasan yang dijanjikan Elysium mungkin tak lebih dari ilusi yang dikendalikan oleh kekuatan yang jauh lebih besar.
"Dan saat garis antara dunia nyata dan maya semakin kabur, aku harus memilih, dan pilihanku akan menentukan nasib kedua dunia.
"Aku harus kembali bekerja. Mereka membutuhkanku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cybernetica: Embrace The Future [IN REVISION]
Ciencia Ficción"Selamat datang. Yakin kau memiliki keberanian dan keyakinan untuk membaca karya ini? Kalau ya, persiapkan dirimu." 2056, Neo Tokarta. Jakarta semakin canggih saja. Sekarang bahkan berani memadukan canggihnya peradaban Tokyo, melahirkan Neo Tokarta...