Di pagi yang sangat cerah terlihat Sean dan yang lainnya sedang sarapan bersama, Sean yang melihat mata Nina bengkak langsung bertanya kepadanya.
"Bi kenapa dengan mata mu?" Tanya Sean menatap kearah Nina.
"Tidak apa apa tuan aku hanya merindukan Alexsa semalam," sahut Nina tersenyum.
Setelah mereka semua selesai makan Sean seperti biasa langsung duduk di sofa ruang tamu, Alexsa yang melihat tuannya memegang dokumen langsung mengambilnya.
"Apa ini tuan?" Tanya Alexsa.
"Stok narkoba milik kita tapi aku rasa stoknya telah habis," sahut Sean.
"Jadi apa yang akan tuan lakukan jika stoknya sudah habis?" Tanya Alexsa.
"Biasanya aku membeli dari tempat lain tapi untuk saat ini keuangan kita sedang sangat kacau, kita tidak ada pemasukan lagi karna club malam yang biasa di jaga oleh Filo sekarang sangat sepi akibat penyerangan yang di lakukan oleh bajingan itu," sahut Sean dengan marah.
Alexsa yang mendengar itu terlihat meletakkan dokumen ke atas meja.
"Tuan apakah selama ini kau tidak pernah istirahat?" Tanya Alexsa menatap Sean.
"Aku tidak punya waktu untuk istirahat, jika aku istirahat maka akan sangat sulit untuk kita bangkit lagi," sahut Sean.
"Sekarang istirahatlah kau adalah tuan kami, mana ada seorang pemimpin berkerja demi bawahannya, mulai sekarang aku yang akan mencari cara untuk membangkitkan mansion kita ini," ucap Alexsa yang membuat semua orang yang mendengar itu di buat terdiam.
"Apakah kau yakin?" Tanya Sean.
"Aku yakin tuan serahkanlah pada bawahan mu ini," sahut Alexsa sambil menunjuk dirinya.
Sean yang mendengar itu terlihat diam seolah sedang memikirkan perkataan dari Alexsa, cukup lama Sean diam kini dengan senyum yang sedikit terukir diwajahnya Sean langsung setuju dengan apa yang di katakan oleh Alexsa.
"Baiklah untuk saat ini aku izinkan kau melakukan apapun demi keuntungan kita," ucap Sean yang langsung naik ke tangga.
"Kau mau kemana tuan?" Tanya Riko heran.
"Aku mau tidur lagi, aku sangat mengantuk karna semalaman ini aku tidak puas tidur," sahut Sean yang tersenyum.
Setelah kepergian Sean terlihat Alexsa yang mengatakan rencananya, Filo dan Riko yang mendengar rencana Alexsa di buat kagum karna rencana yang sangat hebat itu bisa di pikirkan oleh Alexsa dengan sangat mudah, setelah semuanya setuju dengan rencana itu terlihat mereka mulai bergerak satu sama lain.
Nina yang di tugaskan untuk menjaga mansion langsung tersenyum menatap kepergian mereka semua.
"Alexsa kau adalah gadis yang sangat gila," ucap Nina yang langsung menutup pintu mansion
Di perjalanan Riko, Filo dan juga Vina di buat sangat salut dengan rencana yang di buat oleh Alexsa.
"Sebenarnya siapa dia Vina? Aku tidak menyangka dia berani mengatakan rencana seperti itu tadi," tanya Riko yang terlihat tersenyum.
"Seperti apa yang di katakan oleh ibuku, dia adalah bayangan tuan," sahut Vina dengan dingin.
"Apakah dia akan baik-baik saja pergi sendirian kesana?" Tanya Filo sambil memandangi Vina.
"Tidak ada yang perlu di khawatirkan dia sudah terbiasa sendiri," sahut Vina dengan senyuman.
Riko dan Filo yang mendengar itu langsung paham dengan apa yang dikatakan oleh Vina.
Disisi lain tepatnya di mobil yang dikendarai oleh Alexsa kini terlihat Alexsa yang sudah memasuki perbatasan mafia peace yang dipimpin oleh Kenzo.
Penjaga perbatasan yang melihat ada mobil yang mendekat langsung membunyikan alarm dan terlihat beberapa orang yang langsung berkumpul di tengah jalan sambil memegang pistol.
![](https://img.wattpad.com/cover/376180011-288-k723071.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA SIBLING RIVALRY
AcciónDi sebuah kota New York yang indah terdapat dua Kaka beradik yang dulunya akur sekarang saling bermusuhan akibat orang tua mereka yang mengusir Sean yang merupakan adik dari Sena yang merupakan seorang kakak yang sangat cantik Walaupun Sena dan Sean...