Setelah Kinan datang ke mansion unknown kini terlihat mansion itu di penuhi hawa ketakutan bahkan para penjaga tidak banyak berbicara seperti biasa.
Sean yang melihat itu langsung menghubungi seorang gadis yang mengirimkan Kinan, saat panggilan itu terhubung terlihat Sean yang langsung mengeluh.
"Ada apa Sean?" Tanya gadis itu.
"Kau mengirimkan gadis sekolah atau gimana dia seperti anak anak loh," sahut Sean dengan sedikit kesal.
"Jangan pernah berpikiran bahwa dia itu anak sekolah Sean tubuh dia memang kecil, tapi kemampuan dia setara dengan Alexsa dan juga Vina," ucap gadis tersebut.
"Apakah kau yakin dengan itu?" Tanya Sean tidak percaya.
"Kalau kau tidak percaya coba kau berikan tugas kepada dia aku yakin dirimu pasti akan terkejut dengan kemampuan Kinan," sahut gadis misterius.
"Apakah aku boleh bertanya?" Ucap Sean.
"Silahkan," sahut gadis itu.
"Tentang warna mata dan rambutnya apakah itu bawaan lahir atau ada penyebab lainnya?" Tanya Sean dengan nada penasaran.
"Dia gadis normal dulunya dia aku temukan di pinggir jalan karna tidak punya tempat tinggal jadi aku membawa dia ke tempat ku, saat aku melatih dirinya kekuatan dia sangatlah lemah," sahut gadis tersebut.
"Terus bagaimana dia bisa menjadi kuat dan menakutkan seperti itu?" Tanya Sean.
"Saat aku sedang meracik racun di dalam ruangan ku Kinan tidak sengaja meminum salah satu racun yang belum aku kombinasikan, setelah dia meminum racun itu dirinya seketika meronta-ronta kesakitan bahkan sampai mengeluarkan darah dari mata dan mulutnya, aku yang berpikir dia akan mati terlihat terkejut dengan Kinan yang mampu bertahan bahkan tidak pingsan sama sekali, dari situlah rambut dan matanya berubah menjadi seperti itu," sahut gadis tersebut.
Sean yang mendengar itu terlihat mengamati beberapa racun yang berada di mejanya.
"Apakah dia kebal terhadap racun?" Tanya Sean penasaran.
"Aku tidak tau kalau soal itu tapi saat aku memeriksa keadaannya Kinan baik baik saja tapi," sahut gadis itu yang memberhentikan ucapannya.
"Tapi apa?" Tanya Sean yang semakin penasaran.
"Saat Kinan buang air kecil dia tidak seperti manusia normal pada umumnya," sahut gadis tersebut sambil mengirimkan video ke Sean.
Saat Sean melihat betapa herannya Sean melihat cairan merah yang keluar dari vagina gadis tersebut.
"Tunggu apakah itu darah?" Tanya Sean.
"Aku sempat meneliti air kencing Kinan cuman itu bukan darah aku juga masih bingung apa sebenarnya yang terjadi kepada Kinan," sahut gadis tersebut.
"Apakah kau sudah membawanya ke rumah sakit?" Tanya Sean.
"Aku sudah membawanya hasilnya tetap saja dokter tidak ada yang tau tentang cairan itu," sahut gadis tersebut.
Setelah cukup lama mereka berbicara terlihat ponsel gadis itu yang tiba tiba di arahkan ke pada wanita yang baru saja selesai mandi.
"Sean apa kabarmu haha," sapa wanita itu sampai tertawa.
"Seperti biasalah aku baik baik saja," sahut Sean tersenyum.
"Oh iya Sean sepertinya kau harus cepat cepat bertarung," ucap wanita itu.
"Kenapa?" Tanya Sean.
"Sean jika kau terus menerus menunggu musuhmu maka dirimu akan di buat kewalahan dengan musuh yang akan datang dengan begitu ramai, meskipun kau memiliki bawahan yang kuat bukan berati kau bisa menyuruh mereka untuk mengobarkan nyawanya, kau tidak ingin kehilangan seseorang lagi kan Sean," sahut wanita itu yang membuat Sean terdiam.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA SIBLING RIVALRY
AksiyonDi sebuah kota New York yang indah terdapat dua Kaka beradik yang dulunya akur sekarang saling bermusuhan akibat orang tua mereka yang mengusir Sean yang merupakan adik dari Sena yang merupakan seorang kakak yang sangat cantik Walaupun Sena dan Sean...