Setelah Sean selesai dengan polisi dan juga Mila kini terlihat dirinya yang duduk di balkon kamar sambil menghisap rokok dan minuman miliknya.
Sean yang mengingat momen saat bersama Alexsa dan juga yang lainnya terlihat tersenyum seorang diri.
"Apakah mereka akan baik baik saja, aku penasaran seperti apa perubahan mereka," ucap Sean sambil menatap bir miliknya.
Setelah Sean berkata seperti itu terlihat ponsel Sean yang berdering, melihat nama seseorang yang menelepon dirinya dengan cepat Sean langsung mengangkat panggilan itu.
"Ada apa?" Ucap Sean dari balik telpon.
"Apakah kau merasakan kesepian Sean," tanya suara wanita dari balik telpon.
"Sejujurnya aku kesepian," sahut Sean dengan nada rendah.
"Dari pada tenggelam dalam kesepian kenapa dirimu tidak membantai mafia yang berada di new york ini," tanya wanita itu sambil mengalihkan panggilan ke video.
"Aku tidak seperti dulu lagi loh, kau tau bukan aku selalu memakai obat yang kau buat untuk membuat tubuh ku tetap kuat seperti dulu," sahut Sean yang tersenyum.
"Apakah obat itu sudah habis?" Tanya wanita itu sambil memandang wajah Sean.
Sean yang mendengar itu langsung berjalan ke kamarnya dan mengambil botol obat miliknya.
"Obatnya tinggal sedikit lagi," sahut Sean sambil melanjutkan minum bir miliknya.
"Sean aku harap kau kurangi konsumsi obat itu aku tidak ingin dirimu mati hanya karna obat itu Sean," ucap wanita itu yang memandang Sean dengan wajah cantiknya.
"Jika aku tidak minum obat itu, aku tidak akan bisa menang melawan para mafia di kota ini," sahut Sean yang tersenyum.
Wanita misterius yang mendengar itu hanya bisa menggelengkan kepalanya karna baginya mengingatkan bahaya untuk Sean sama saja dengan menyiram tanaman yang layu.
"Baiklah jika itu mau mu Sean, tapi aku memiliki satu obat yang di ranjang oleh seseorang untuk dirimu, obat ini setara dengan kekuatan Kinan dan Alexsa, tapi saat kau minum untuk pertama kali kau akan merasakan sakit yang sangat gila bahkan seperti di neraka," ucap wanita itu yang menunjukkan Pill obat yang berwarna merah.
Sean yang tertarik dengan obat itu langsung menyuruh wanita misterius itu untuk segera mengirimkan obat itu, melihat wajah Sean yang tersenyum tanpa banyak tanya wanita misterius itu langsung mengirimkan obat tersebut.
Setelah Sean selesai melakukan panggilan tersebut, dengan cepat Sean langsung menuju pintu gerbang untuk menunggu obat miliknya, penjaga yang melihat tuannya berdiri di dekat mereka di buat penasaran tetapi tidak berani bertanya.
Cukup lama Sean menunggu terlihat ada seseorang yang berpakaian dengan serba hitam sambil menutup wajahnya dengan sebuah kain.
"Ada pesan dari nyonya katanya minumlah obat ini di tempat yang membuat dirimu Bebas berteriak, jika minum di mansion ini dirimu akan membuat mereka panik dan cemas," ucap orang misterius yang langsung berpamitan.
Sean yang mendengar itu hanya mengangguk kan kepalanya dan menuju masuk kedalam kamarnya.
"Hmm sebaiknya aku minum dimana nih obat," gumam Sean sambil memikirkan tempat.
Sean yang teringat dengan ruangan penyiksaan di bawah tanah langsung berjalan menuju ruangan penyiksaan tersebut.
Setelah sampai di sana tanpa menunggu lama Sean langsung meminum obat tersebut, setelah minum obat yang berwarna merah hanya dalam hitungan detik terlihat efek obat yang mulai bekerja.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA SIBLING RIVALRY
AksiDi sebuah kota New York yang indah terdapat dua Kaka beradik yang dulunya akur sekarang saling bermusuhan akibat orang tua mereka yang mengusir Sean yang merupakan adik dari Sena yang merupakan seorang kakak yang sangat cantik Walaupun Sena dan Sean...