Kurang lebih sudah dua jam lamanya Yuna mondar-mandir tidak jelas di ruang tamu kediaman Abay yang cukup luas dan bernuansa modern, ruangan yang di penuhi oleh warna putih dan hanya ada beberapa barang serta lukisan yang bisa di hitung dengan jari.
Mungkin karena Abay yang hanya tinggal sendiri, dan sibuk bekerja, sehingga tidak memiliki waktu untuk mendekorasi rumah nya itu tapi bisa di pasti kan Yuna akan merubah semua isi ruangan dengan barang-barang yang akan ia beli nantinya, itu pun jika diri nya masih menetap di rumah ini dan tidak di usir oleh istri pertama Abay serta anaknya itu, entahlah sebenarnya ini hanya prasangka Yuna saja, ia harap tidak akan terjadi.
Lelah menunggu, Yuna akhirnya memutuskan untuk pergi kembali ke kamar, lanjut maraton drama Korea yang kadang membuat dirinya, terbawa perasaan, senyum-senyum sendiri, dan menangis di waktu yang sama, tidak jarang dirinya jungkir balik, menonjok kasur, menggigit sarung bantal bahkan kayang saat menyaksikan adegan romantis pasangan di drama tersebut. Tetapi, suara notifikasi dari layar ponselnya, membuat ia menunda kegiatan sehari-hari nya itu.
Bisa di pastikan pesan itu dari Abay. Karena, Yuna memasang notifikasi khusus hanya untuk sang suami.
Sebelum menemui suami nya itu, Yuna terlebih dulu menetralkan rasa cemas nya, ia menghela napas beberapa kali sambil berdoa agar dirinya terhindar dari amukan wanita lain yang merasa tersakiti oleh nya, tidak lupa dengan ponselnya.
Yuna akan memutar lagu Hati yang kau sakiti dari Rossa, agar Abay bisa mendengar lagu itu dan merasakan sakit nya hati Yuna. Ada saja gebrakan mu Yuna.
Dari balik lubang pintu apartemen Yuna mengintip dan benar saja apa yang ia takuti, Abay datang bersama seorang perempuan beserta anak kecil laki-laki yang berkisar berumur 4 tahunan. Lebih gawat nya lagi, perempuan itu tidak kalah cantik dari nya, terlihat kalem, lemah lembut, dan terpancar aura seorang ibu yang baik hati, tidak seperti dirinya yang terkadang selalu membuat Abay gemas dengan tingkahnya.
"Malang sekali nasib mu, Yuna, mulai hari ini lagu hati yang kau sakiti bakal jadi lagu yang akan selalu lo putar."
"Apa gua ikut casting jadi istri yang tersakiti aja ya? Kayaknya gua bakal menghayati peran nya, siapa tau gua akan jadi aktris terkenal, dan menjadi ajang balas dendam karena mas Abay telah menduakan gua, eh ralat gua yang di jadikan wanita kedua, maksudnya—"
"Saya pulang, Yuna ...." ucap Abay setelah Yuna membukakan kenop pintunya, sambil menggendong tubuh seorang anak kecil laki-laki yang sedang asyik memakan coklat, di ikuti oleh perempuan yang tersenyum manis. Jenis senyuman yang membuat hati Yuna mendidih saat melihatnya.
"Dirimu cantik, senyuman mu manis, tapi sayang senyuman mu itu membuat hati ku terluka," monolog Yuna penuh drama.
"Bagus, mas, bagus sekali kepura-puraan mas selama ini, di balik wajah mas yang tampan nan polos, kepribadian mas yang tenang dan lemah lembut, ternyata mas memberi luka yang begitu dalam untuk Yuna."
"Maksud kamu apa, Yuna? Saya tidak mengerti dan kenapa wajah kamu memerah, dan menatap saya seperti orang jahat?"
Yuna menjulurkan ponsel yang berada di tangannya. Abay mengerutkan dahinya, seraya menoleh ke belakang menatap Kinara yang terdiam, kemudian mengambil ponsel dengan case bermotif beruang merah muda dari tangan Yuna.
"Mas putar lagu itu, dengar kan dan hayati setiap bait liriknya, agar mas bisa merasakan betapa sakit hati nya, Yuna."
Melihat tulisan 'Rossa—Hati yang kau sakiti' di layar ponsel Yuna, membuat Abay semakin bingung dengan setiap gebrakan tingkah laku Yuna, benar-benar ajaib istrinya itu, entah dari planet mana ia berasal.
"Yuna pikir selama ini, Yuna wanita satu-satu nya di hidup mas Abay, tapi kenyataannya mas Abay menjadikan Yuna yang Kedua?!"
"Pantas saja mas Abay menyetujui menikahi Yuna begitu saja, untuk apa mas? untuk memberi luka yang teramat dalam pada Yuna? atau Yuna hanya di jadikan second choice di hidup nya mas Abay? hati mungil Yuna sangat sakit, mas."
"Kamu salah paham, Yuna ..."
"Salah paham bagaimana? Mas Abay datang bersama perempuan dan seorang anak, mas tidak mengakui keluarga mas sendiri?"
"Saya tidak pernah menduakan kamu, Yuna, Kinara bukan istri saya dan Wiliam bukan anak sungguhan saya."
Yuna melebarkan matanya dengan mulut yang terbuka, terkejut bukan main. Abay yang melihatnya langsung menutup mulut Yuna dengan lembut.
"Kamu salah mengira tentang saya, Yuna. Kinara adalah saudari saya, dan Wiliam adalah keponakan saya," jelas Abay yang kemudian, melangkahkan kakinya memasuki rumahnya itu bersama Wiliam yang masih di gendongan nya.
Sementara Kinara tersenyum kecil melihat raut wajah Yuna yang langsung berubah, ia mengusap-usap pundak Yuna dengan lembut, tatapan hangat serta senyuman yang tulus bisa Yuna rasakan.
"Kamu lucu sekali, Ayuna. Pasti kamu mengira saya istri Abay ya?"
Yuna mengangguk, ia tertawa kikuk.
"Tidak apa-apa wajar kok."
"Perkenalkan saya Kinara Larasati Nagari, saudari satu-satu nya yang Abay punya, sekaligus ibu dari Wiliam Jovan Arkandra, anak laki-laki yang kamu sangka anak nya Abay."
Mendengar penjelasan dari Kinara membuat Yuna semakin malu. Apalagi dirinya sempat menuduh dan berkata kasar pada Abay, bagaimana jika lelaki itu lelah dengan semua tingkah laku Yuna yang tidak wajar?
Hidup ngeluntang-ngelantung dan menjadi gelandangan, akankah benar-benar terjadi pada hidup Ayuna Maheswari?
Publish: 23 September 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Abayyuna: Jaerose
Roman pour Adolescents"Saya ingin mencintai kamu secara sederhana saja, tanpa mengekang, tanpa melihat masa lalu kamu seperti apa. Menghargai, mempercayai, selalu berusaha untuk memahami, dan memastikan kebahagiaan kamu adalah yang utama bagi saya. Kamu adalah perempuan...