"Serena"...
"Serena"
Suara Sean menggema di alam mimpiku, lagi-lagi dia mengganggu tidurku
ahh sial aku masih mengantuk
"Serena"
"Ya Sean ada apa ?" Tanyaku sedikit kesal tapi masih belum membuka mata
"Kamu kenapa tidur dikamar aku ?"
Pertanyaan konyol, Ya semalam kita habis making love Sean
Terpaksa aku membuka mata, dan melihat dirinya duduk menghadapku - disisi ranjang yg berlawanan denganku
"Kita semalam making love Sean"
Sean terkejut bukan main, dan ..
ada ketakutan diwajahnya
Aku mencoba bangun, tapi "akh."
Bagian bawahku terasa sakit dan nyeri"Kamu kenapa ?" Sean menghampiriku dengan merangkak dikasur
"Aku gapapa, cuma bagian bawahku sakit karena semalam"
"Semalam aku nyakitin kamu ?"
"Enggak Sean" aku menyibakkan selimut, dan memperlihatkan bercak darah yg ada di atas sprei putihnya, Sean mengernyit ngeri melihat beberapa tetes darah yg tidak seberapa itu.
"semalam kita bercinta" lanjutku menggoda Sean tepat diwajahnya, ia terlihat menelan saliva saat aku menggigit bibir bawahku dengan sensual"Uhm, untungnya kamu gapapa" ucap Sean menundukkan pandangannya dan berusaha untuk mundur kebelakang
Tapi aku belum puas menggodanya, kutarik lengannya hingga ia terjatuh dipelukkanku
"Mau bercinta lagi Sean ?"
Sean gelagapan dan menghindariku, "Kita harus sarapan, aku buatin sarapan dulu ya" buru-buru ia pergi meninggalkanku di kamarnya yg besar
Aku memaksa diri untuk terbiasa dengan rasa nyeri yg ada di inti tubuhku, menghampiri Sean yg sedang sibuk menyiapkan sarapanku dengan sereal, dan susu
"Sayang, kalo aku sering nginep disini boleh ?"
Sean berhenti sejenak dengan aktivitasnya, ia tampak berpikir dan menimbang sesuatu yg rasanya ingin sekali aku korek
Ia menarik kursi yg ada di dekatku, dan duduk menghadapku, tangannya menarik tanganku untuk digenggam "Serena, bukannya aku ngelarang kamu, tapi aku takut ngelukain kamu"
Aku melepaskan genggaman Sean, sekarang aku yg balik menggenggam tangannya, dan aku mengelus punggung tangan Sean yg lembut dan putih
"Kamu tau gak sejak awal kamu tuh selalu menarik perhatian aku ? Awalnya aku ngerasa 'ah kenapa dia gak punya teman 1 pun, gimana cara jadi temannya ya' dan kamu selalu nghindarin aku, Sampe akhirnya takdir kita jadi 1 tim, aku kembali ngerasa 'ah ternyata Sean orangnya baik, tapi kenapa aku gak boleh tegor dia di kampus, apa ada yg ngawasin dia di kampus' tapi itupun aku gak tau alasannya sampe sekarang. Dan untuk kamu yg selalu gak kamu inget, aku gak takut Sean, kamu masih Sean Kim yg baik" ucapku panjang lebar berharap kekepoanku ini mendapat jawaban
Jujur saja, rasa penasaranku tentang apapun terlalu tinggi, terkadang aku merasa tidak takut untuk mati, dan Sean Kim orang yg ingin aku cari tau misteri hidupnya
"Aku sayang sama kamu Sean, baik buruknya kamu, aku tetep sayang sama kamu" ucapku lagi, apakah benar aku menyukainya ? Atau hanya memuaskan rasa hausku tentang Sean Kim
![](https://img.wattpad.com/cover/376126875-288-k484350.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO SIDES SEAN KIM - SUNOO
Hayran Kurgudia terkadang memukulku hingga darah mengalir dari sudut bibirku yg tipis, setelahnya ia tidak ingat apa yg ia lakukan padaku