'Boti binal'
'Kayaknya boti, nih...'
'Tampangnya kayak boti sejati.'
Seno memperhatikan komentar di postingan instagramnya. Padahal postingannya hanya berupa foto selfie dia saat berkunjung ke 'Prambanan Jazz Festival' minggu lalu. Entah sudah berapa ribu kali dia dituduh sebagai boti, atau bottom, atau uke.
Ya, sudah sejak lama Seno dituduh sebagai Gay. Padahal seingatnya, dia tidak pernah bernafsu dengan sesama jenis. Mimpi basahnya pun selalu melibatkan perempuan. Objek yang selalu membuatnya terangsang pun sudah pasti adalah perempuan.
"Al, gue emang beneran bisex kali, ya?" Tanya Seno, saking seringnya dia membaca komentar kalau dia gay, Seno mulai memikirkan kemungkinan dia pecinta lawan jenis tapi mungkin dia juga bisa menikmati hubungan sesama jenis, hanya saja dia belum menyadari orientasinya itu.
"Hah?" Arial yang sedang menyeruput kopi pahit panas di depan Seno nyaris tersedak dengan pertanyaan partner kerjanya ini. Walaupun sudah cukup lama kenal, Arial masih sering dibuat terkejut dengan pertanyaan absurd Seno. Mereka berdua sedang istirahat makan siang di kantin kantor. Hari ini, Retna juga ikut makan siang bersama mereka, hanya saja senior mereka ini masih sibuk memilih-milih makanan di gerai.
Seno meletakkan smarthphone-nya di atas meja dan mengarahkannya kepada Arial untuk menunjukkan komentar-komentar di halaman IGnya. Arial membaca komentar-komentar itu sambil mengecek akun-akun yang mengatai temannya ini sebagai boti, sebagian besar akun yang mengatai Seno sebagai boti adalah akun yang tidak jelas asal usulnya.
"Terus?" Tanya Arial. Dia masih tidak paham kenapa Seno meragukan dirinya straight atau tidak. Bertahun-tahun dia kenal Seno, Arial tidak pernah melihat indikasi temannya ini belok.
"Iya gue gay juga kali, ya?" Tanya Seno "Cuman guenya aja yang kagak sadar, atau belum tercerahkan."
"Lu lagi overdosis simvastatin?" Celetuk Arial. "Makanya pertanyaannya absurd gini?"
Mendengar nama simvastatin disebut, Seno langsung meringis. Kemarin, hasil medical check-up tahunan yang rutin diadakan oleh kantor mereka baru saja keluar. Seno yang badannya terlihat sehat dan ideal ternyata mengidap kolesterol tinggi. Selain kolesterol, catatan lain pada laporan med-check nya diikuti dengan kadar gula dan tekanan darah yang hampir melebihi batas normal.
Ini adalah tahun kedua kadar kolesterol dalam darah Seno dianggap melebihi ambang batas normal. Atas alasan ini dokter meresepkan obat bernama simvastatin yang harus Seno konsumsi secara rutin untuk menurunkan kadar kolesterol di dalam darahnya. Obat yang menurut dia identik dengan kaum berumur. Padahal menikah saja dia belum.
Sementara itu, Arial yang rutin lari pagi, hasil med-check dia keluar dengan gemilang. Tentu saja hasil test kesehatan Arial keluar dengan sangat baik, karena ketika Seno memilih menonton konser, Arial malah ikut lari marathon 42 K. Bukan hanya itu, dia finish di jajaran 20 teratas dari 450 peserta. Semua dilakukan tanpa upload di sosmed, tanpa pamer gear yang dia pakai. Hasil med-check Arial tidak ada kekurangan, tidak ada tanda merah. Kekurangan Arial hanya ditemukan di penglihatannya. Bahkan di kekurangannya ini pun masih mengandung nilai positif. Arial dinyatakan menderita Rabun Dekat, sehingga dia disarankan untuk menggunakan kaca mata lensa positif.
Mereka berdua sama-sama baru mau menginjak usia 32 tahun, tetapi mereka sama-sama punya penyakit orang tua.
"Orang-orang ngapa ngatain gue boti, ya?" Tanya Seno lagi, mencoba mengalihkan pikirannya dari kadar kolesterol yang tinggi.
Arial mengangkat bahunya tanda tidak peduli.
"Nih, salah satu komen ada yang bilang tampang gue boti sejati," Seno masih melanjutkan bahasan ini di depan Arial yang jelas-jelas tidak tertarik dengan bahan obrolan ini. "Menurut lu tampang boti tuh kayak gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta itu kubikal
RomanceAdiseno Sadputranto, atau biasa dipanggil Seno, adalah deskripsi nyata dari sebutan cowok cantik. Kulit wajah putih bersih, dengan rongga pori-pori kecil dan sepasang mata lebar yang dibingkai bulu mata yang relatif lebat. Belum lagi hidungnya yang...