"Ya udah, kalau kita cuma berdua, aku panggil kamu Mas." Retna menyerah setelah Seno terus membujuknya untuk memanggilnya dengan sebutan 'Mas Seno'.
"Tapi kalau di kantor, di jam kerja," Lanjut Retna, "dan kalau masih ada temen kerja, aku tetep manggil kamu Seno."
Mereka baru saja sampai di lantai kerja mereka dan mau menuju ruangan Retna. Sepanjang perjalanan dari rooftop dan di dalam lift, Seno terus-terusan meminta Retna untuk memanggilnya 'Mas'.
"Berarti, aku juga boleh langsung manggil nama?" Tanya Seno
"Kalau lagi berdua aja boleh, tapi kalau lagi ada temen kantor jangan." Jawab Retna.
"Tapi kalau lagi berdua aja aku gak mau manggil nama." Lanjut Seno
"Terus maunya manggil apa?" Tanya Retna
"Maunya manggil 'Sayang'" Jawab Seno, sambil tersenyum lebar dengan wajah tanpa dosa.
Retna menghela nafas panjang, jujur dia sangat geli dengan kelakuan Seno, tetapi Retna mencoba bersabar. Bagaimanapun dia sudah menerima pinangan Seno, jadi dia harus bisa menerima Seno dengan semua keunikan tingkah polahnya.
Obrolan penting mereka secara tidak terduga akhirnya bisa diselesaikan dengan baik walaupun diselingi oleh Seno yang terlalu banyak menggombal dan meminta Retna untuk mempercepat segala sesuatunya. Keputusannya adalah pertemuan keluarga besar mereka akan dilaksanakan dua minggu lagi dan pernikahan mereka paling cepat akan dilaksanakan satu bulan setelahnya.
Selain keputusan tanggal pertemuan keluarga besar, negosiasi panggilan nama, dan perkiraan tanggal akad. Obrolan malam ini juga membuahkan kesepakatan kalau Retna dan Seno tidak akan terlalu membesar-besarkan hubungan mereka di depan teman-teman kantornya. Jadi, bisa dibilang hanya Arial yang tahu kalau Retna sudah menerima pinangan Seno.
Karena Seno sudah mendapatkan suntikan mood booster yang dia butuhkan, keesokan harinya saat dia kembali ke kantor, Seno kembali menjadi senior ramah idaman para junior. Mereka juga sibuk mempersiapkan rencana pernikahan mereka dan tetap menjaga profesionalitas mereka di kantor.
Tidak terasa, waktu pertemuan keluarga mereka pun tiba. Seno membawa orang tua dan tiga kakak perempuannya. Ponakan-ponakan Seno pun ikut diboyong untung menemui keluarga Retna. Saat bertemu dengan keluarga lengkap Seno, Retna jadi tahu dari mana gen kecantikan Seno berasal. Ibu Seno adalah perempuan yang sangat cantik dan ayah Seno tidak kalah rupawan. Keduanya membagikan gen good looking secara merata kepada anak-anaknya.
"Seno udah cerita belum, Ret?" Tanya Liana, kakak ketiga Seno, umurnya seumuran dengan Retna.
"Cerita apa, Mbak?" Tanya Retna
"Konon, ibu aku tuh pengen banget anak cowok." Kata Liana, "Makanya mereka terus nyobain bikin, tapi hasil produksinya tetep cewek terus."
"Akhirnya muncul anak cowok." Astrid kakak tertua Seno ikut nimbrung obrolan mereka. Usianya 6 tahun di atas Seno "Tapi anak cowoknya tetep keliatan cantik." Astrid menunjukkan foto masa kecil Seno kepada Retna. Retna tidak bisa memungkiri kalau Seno cantik seperti boneka saat dia masih kecil.
"Saking imutnya Seno, dia sering jadi korban percobaan make up nya Mbak Namira" Lanjut Liana
"Hahaha," Namira tertawa, kakak kedua Seno ini usianya 5 tahun di atas Seno. "Iya lagi, aku banyak dosa sama Seno."
"Jadi dulu aku sempet ikut kursus MUA gitu." Lanjut Namira" Dan sering butuh model buat didandanin, kan. Nah yang jadi korban tuh biasanya Seno, karena kulit dia tuh mulus banget. Enak banget dipakein make up. Udah gitu struktur sama proporsi wajahnya ideal, jadi cakep aja gitu hasil make-up nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta itu kubikal
RomanceAdiseno Sadputranto, atau biasa dipanggil Seno, adalah deskripsi nyata dari sebutan cowok cantik. Kulit wajah putih bersih, dengan rongga pori-pori kecil dan sepasang mata lebar yang dibingkai bulu mata yang relatif lebat. Belum lagi hidungnya yang...