Part 2

144 16 5
                                    

"Menikahlah dengan cucuku!" Pria paruh baya itu berkata dengan nada tenang, seolah dia sedang mengajak Minho untuk pergi minum kopi bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menikahlah dengan cucuku!" Pria paruh baya itu berkata dengan nada tenang, seolah dia sedang mengajak Minho untuk pergi minum kopi bersama.

"Apa?" Minho terkejut bukan main, dia sungguh tidak menyangka akan ada orang random seperti direktur itu yang akan memintanya untuk menikahi seseorang.

"Mungkin ini mengejutkanmu, tapi aku sudah mencari tahu latar belakangmu!" 

"Tunggu, latar belakang? Apa maksud semua ini?"

Pria paruh baya itu membenarkan letak kacamatanya sembari tersenyum, "Sekitar dua tahun lalu aku menghadiri pernikahan putri seseorang, aku tahu betul jika dia memiliki seorang adik, namun aku tidak melihatnya selama acara." Dia mulai menjelaskan. "Bukankah kamu juga anak dari Lee Minhyuk?"

Mendengar nama Ayahnya disebut, dada Minho berdenyut sakit. Jadi orang tuanya memang sengaja menyembunyikan keberadaannya.

"Awalnya aku terkejut saat mengetahui fakta bahwa putra Lee Minhyuk adalah seorang omega, sungguh keberuntungan yang langka."

Minho sama sekali tidak mendengar pujian dari kalimat yang baru saja dilontarkan Direktur Bang, menjadi seorang omega laki-laki bukanlah sebuah keberuntungan. Itu kesialan.

"Aku mengawasimu selama dua tahun ini, sebelum akhirnya memutuskan untuk menemuimu hari ini."

"Maaf, Tuan. Tapi saya tidak berniat untuk menikah." Minho berusaha menolak dengan sopan.

"Aku tahu." 

Jawaban itu membuat kernyitan di dahi Minho semakin dalam. "Lantas mengapa Anda meminta saya untuk menikahi cucu Anda?" tanyanya tak mengerti.

Minho tidak ingin terlibat dengan orang kaya, menjalani hidupnya yang sederhana seperti sekarang ini sudah lebih dari cukup untuknya, dia tidak mengalami kesulitan ekonomi atau terlilit hutang. Dia juga tidak ingin terlibat dengan alpha manapun.

"Aku hanya berpikir jika cucuku akan berubah saat bersamamu."

Perkataan Direktur Bang sama sekali tidak masuk akal. Bagaimana bisa dia mengubah sifat seseorang yang bahkan belum pernah dia temui?

"Bagaimana bisa?" tanya Minho.

"Hanya jika Christopher menikah denganmu, aku bisa mati dengan tenang."

"Tunggu," Minho semakin tidak mengerti arah pembicaraan Direktur Bang. "Anda memiliki banyak koneksi dengan para omega konglomerat, kenpa harus saya yang bukan siapa-siapa?"

Direktur Bang tersenyum, "Justru kesederhanaanmu yang membuatku berpikir kau cocok dengan cucuku." Pria paruh baya itu menangkup kedua tangan Minho, seolah memohon. "Aku mohon padamu, aku hanya percaya padamu."

Minho tergagap, dia tidak tahu harus menjawab apa atas permintaan tiba-tiba Direktur Bang. Masalahnya ini adalah pernikahan, sesuatu yang sakral dan Minho inginkan hanya menikah satu kali seumur hidupnya bersama dengan orang yang dia cintai. Bukan cucu orang asing yang kini menatapnya dengan sendu.

Last Chance || BNHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang