Ashana | 11 |

60 15 0
                                    

Bagaikan mata-mata, Asha terus bersembunyi di belakang pohon dengan sesekali menyembulkan kepalanya untuk melihat Genta yang tengah duduk di sebuah kursi yang ada di pinggir lapangan.

Senyum manisnya terukir.

"Genta lagi ngapain sih?" Bisiknya. Semakin mencondongkan tubuhnya ke depan.

"Haduh, calon pacar Asha ternyata lagi baca buku." Ujar nya. Menatap Genta dengan penuh kekaguman.

"Genta rajin banget sih suka baca buku. Lain sama Asha sendiri yang kalau baca buku pas mau ujian doang." Gadis itu malah asik berbicara sendiri.

"Huh, kalau gini caranya kan Asha jadi berniat buat rajin baca buku biar sama kayak Genta."

Gadis itu semakin menyembulkan tubuhnya. Masih memperhatikan Genta yang belum menyadari presensinya.

Sampai di mana...

"ASTAGA!!!"

Genta langsung menoleh ke sumber suara.

"Ihhhh, sepatu Asha kena tai kucing!!" Asha merengek kesal lantaran tanpa sengaja menginjak tai kucing yang berada tepat di sampingnya.

Dengan gerakan cepat dia menggesek sepatunya ke atas rerumputan, tanpa menyadari Genta yang menahan tawanya atas tingkah menggemaskan Asha.

"Jorok banget ih si kucingnya berak sembarangan!" Gerutunya kesal. Pipi nya menggembung marah. "Padahal kan ada toilet lho, kenapa tidak di toilet aja!"

"Sekarang lihat? Sepatu Asha jadi korbannya!!!" Mulutnya terus mengomel di sana. Melupakan sejenak kegiatan mata-matanya dalam memperhatikan Genta.

Sampai di mana gadis itu mendongak, matanya spontan membulat lebar ketika melihat Genta yang ternyata tengah memperhatikannya. Buru-buru dia bersembunyi di belakang pohon.

Haduhhh malunya!

Genta yang melihat itu pada akhirnya mengeluarkan tawanya.

"Kenapa sembunyi?" Ujar pemuda itu.

Asha menutup wajahnya. Malu.

"Asha mau ketemu sama Genta." Ujarnya dari balik pohon. Kedua pipi nya memerah.

Pasti Genta mendengar dengan sangat jelas gerutuannya tadi.

"Lalu? Kenapa Asha sembunyi?" Tanya Genta. Dan Asha menyembulkan kepalanya.

"Sepatu Asha kena tai kucing, Genta. Jadi Asha mau bersihin sepatu Asha dulu."

"Biar Gentanya tidak kebauan." Selepas mengatakan hal itu, Asha langsung berlari dari sana; menuju ke toilet.

Genta yang memperhatikan tingkah Asha pun menggeleng kan kepala. Senyum tipisnya terbit.

"Ada-ada saja."

°°°

Seusai sepatu Asha bersih. Asha langsung menghampiri Genta yang masih duduk di kursi.

Genta menatap gadis itu.

"Sudah bersih sepatunya?"

Asha mengangguk. Senyum nya terbit. "Sudah wangi juga hehehe."

Genta ikut tersenyum.

"Kenapa mau ketemu aku?" Tanya Genta pada Asha.

"Asha mau bilang terima kasih."

Kening Genta mengerut.

"Buat apa?"

Senyum gadis itu semakin lebar.

"Karena Genta sudah menyukai foto Asha!!" Ujarnya semangat. Genta terkejut. Tubuhnya mematung.

Asha yang melihat ekspresi pemuda itu merasa aneh.

"Kenapa Genta?" Genta masih diam. Membuat Asha semakin kebingungan.

"Kamu tidak bohong kan?"

"Tidak kok." Asha pun mengeluarkan handphonenya, lalu menunjukkan screenshoot-an soal Genta yang menyukai foto nya.

"Ini buktinya." Ujar gadis itu. Tersenyum malu-malu.

Genta memejamkan matanya sejenak; merutuki diri. Sepertinya dia tanpa sengaja menekan tombol suka ketika membalik handphonenya kemarin karena ketahuan sama Celina tengah memperhatikan foto gadis itu.

"Apakah ini tanda-tanda bahwa Asha mulai suka sama Asha?" Gadis itu berujar dengan raut wajah senang. Dan Genta jadi tidak tega untuk merusak kebahagiaan Asha dengan mengatakan bahwa dia tidak sengaja menyukai foto gadis itu.

Asha kembali berbicara.

"Foto Asha cantik kan Genta?"

Genta mengangguk. Dia tidak bisa berbohong untuk hal tersebut.

"Iya, cantik." Asha langsung berteriak heboh.

"Haduh, haduhhhh... Jantung Asha langsung deg-deg-an!!" Serunya dengan gerakan heboh. Genta terkekeh di tempatnya.

Semudah itu ternyata membuat gadis manis itu bahagia.

Lucu juga.

°°°

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AshanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang