Ashana | 14 |

58 16 0
                                    

"Wah, toko kue ibu lagi rame." Ujar Asha setelah memarkirkan motornya. Dia kemudian melirik Genta.

"Ayo, Genta... Asha traktir makan kue." Tangan gadis itu menarik tangan Genta. Genta memperhatikan kedua tangan mereka yang saling bersentuhan.

"Kak, ibu Asha di mana?" Setelah masuk ke dalam toko kue ibu Asha yang sedang ramai. Asha langsung bertanya kepada pegawai yang ada di sana.

"Ibu Evelyn lagi ada di dapur, nona Asha." Balas pegawai tersebut.

Asha mengangguk. "Terima kasih." Lalu kembali menarik tangan Genta untuk masuk ke sebuah ruangan pribadi milik ibunya.

"Genta tunggu sini ya. Asha mau minta kue dulu sama ibu Asha."

Genta tersenyum tipis. Dia mengangguk.

"Genta mau kue apa? Terus juga mau roti apa? Tidak usah malu-malu, Asha yang traktir kok."

Genta diam. Sedang berpikir.

"Samain kayak kamu saja."

Asha tersenyum. "Oke! Asha bakalan bawain kue sama roti kesukaan Asha."

Asha kemudian keluar dari ruangan tersebut untuk menghampiri Evelyn.

°°°

"Hei, sayang... Sudah pulang?" Tanya Evelyn pada Asha yang datang ke dapur.

Asha mengangguk. Dia melirik potongan adonan roti yang masih mentah; terletak di atas meja.

"Banyak banget adonan rotinya."

Evelyn tersenyum. "Tentu saja. Ibu harus buat stok roti yang banyak biar tidak kehabisan." Ujarnya.

"Terus ini kue yang ibu buat dengan resep baru." Evelyn menyodorkan sebuah kue cantik berukuran kecil ke arah Asha.

"Kamu cobain deh. Enak tidak."

Asha membuka mulutnya; meminta Evelyn menyuapinya.

"Bagaimana? Enak?" Tanya Evelyn. Asha mengangguk. Matanya berbinar cerah.

"Enak banget!!!" Serunya. Tangannya pun kembali mengambil beberapa potongan kue tersebut untuk diletakkan ke atas piring kecil.

"Asha bawa semua ya hehehe." Ujarnya ceria. Evelyn mengangguk. Lalu mengusap rambut putrinya dengan lembut.

"Terus juga bawa ini cromboloni. Katanya tadi lagi kepingin kan?"

"Iya!" Asha membiarkan Evelyn meletakkan cromboloni ke atas piring nya.

"Ibu, ibu... Ini kurang... Asha minta lagi." Pinta Asha. Menatap penuh binar tiap kue yang ada di depannya.

"Jangan banyak-banyak, itu makanan manis semua sayang."

"Bukan untuk Asha semuanya kok, tapi untuk teman Asha juga." Balas Asha.

"Kamu bawa Kenya ke sini?"

"No." Asha menggeleng. Senyum manisnya terukir lebar.

"Asha bawa Genta."

°°°

"Ya, ampun Genta? Ini beneran Genta? Makin ganteng saja lhooo~" Evelyn berseru heboh ketika melihat pemuda yang dulu pernah menjadi tetangganya kini berada di ruangan pribadi nya.

Genta yang melihat kedatangan Evelyn pun langsung berdiri, lalu mencium punggung tangan Evelyn dengan sopan. Evelyn semakin menerbitkan senyumnya.

"Asha cerita ke tante katanya kamu satu sekolah dengan Asha ya?" Genta mengangguk. Dia tersenyum.

Evelyn terpana. Dia benar-benar mengagumi ketampanan pemuda yang ada di depannya.

"Jika benar begitu, tante titip Asha sama kamu selama di sekolah ya?"

Genta diam untuk sejenak. Sebelum akhirnya mengangguk.

"Asha itu orangnya hyperaktif sekali. Jadi tante suka khawatir kalau dia lagi ada di sekolah. Apalagi teman dekatnya cuma Kenya."

"Iya, tante. Genta akan jaga Asha selama di sekolah."

Senyum Evelyn semakin melebar.

"Ayo di makan kue nya... Ini semua kue sama roti kesukaannya Asha lhoo~." Genta mengangguk, lalu mengambil satu potong roti dengan taburan gula di atasnya.

"Gimana? Enak kan?" Tanya Evelyn.

"Tentu saja enak, kan buatan ibu!!" Balas Asha semangat, sebelum kembali melanjutkan makannya. Genta tersenyum sekilas karena tingkah Asha.

"Iya, tante... Enak."

Evelyn tersenyum lega. "Syukurlah." Ujarnya.

"Nanti tante bawain kue untuk mami kamu ya... Terus bilangin ke Celina kalau tante kangen mau ketemuan." Genta mengangguk.

"Kamu sama mami mu masih tinggal di sana? Di perumahan apa itu?"

"Garda Ocean." Sahut Asha. Evelyn mengangguk.

"Nah, itu... Masih di sana kan?"

"Iya, tante." Balas Genta. Evelyn tersenyum.

"Ya sudah, nanti tante bawain kue kesukaan mami kamu. Terus kalau tante ada waktu, nanti tante sama Asha bakalan ke rumah kalian deh. Silahturahmi."

Genta lagi-lagi mengangguk. "Iya, tante. Nanti Genta kasih tahu ke mami."

Evelyn kembali tersenyum. "Oke."

°°°

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AshanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang