Bab 13: Peningkatan Kesehatan

92 10 1
                                    


Pencarian Dimulai

Lily memulai perjalanan menuju Pegunungan Damar dengan tekad yang menggebu. Perjalanan ini adalah kesempatan terbaik untuk menyelamatkan Gabriel dari kelebihan energi yang menyakitinya. Dia tahu bahwa batu kristal energi yang dia cari sangatlah langka dan sulit dijangkau, tetapi keyakinan dalam hatinya memberi kekuatan untuk terus maju.

Perjalanan menuju Pegunungan Damar bukanlah perjalanan yang mudah. Jalannya berliku dan berbatu, dikelilingi oleh hutan lebat dan pepohonan tinggi yang seakan menghalangi jalan. Setiap langkah membawa tantangan baru, tetapi Lily tidak tergoyahkan. Dia melintasi jembatan kayu yang rapuh dan menyeberangi sungai yang mengalir deras, dengan tujuan untuk mencapai puncak gunung.

Di tengah perjalanan, dia bertemu dengan beberapa penduduk desa yang sedang mengumpulkan kayu bakar. Mereka mengenali Lily sebagai seorang kesatria dan memberi semangat kepadanya. "Kami pernah mendengar tentang pencarianmu," ucap seorang wanita tua. "Batu kristal itu sulit didapatkan, tetapi jika ada yang bisa menemukannya, itu adalah kamu."

Kata-kata tersebut memberi Lily semangat baru. Dia melanjutkan perjalanan dengan langkah mantap, berpikir tentang Gabriel dan semua rasa sakit yang dia derita. Setiap kali dia teringat wajah Gabriel yang lemah dan matanya yang penuh harapan, rasa sakit di hatinya semakin mendalam. Dia berjanji pada dirinya sendiri untuk menemukan cara untuk menyelamatkannya.

Setelah berhari-hari perjalanan, Lily akhirnya tiba di kaki Pegunungan Damar. Puncak gunung menjulang tinggi, tertutup kabut tebal, seakan menyimpan rahasia yang dalam. Dia tahu bahwa di sinilah batu kristal itu berada, tersembunyi di antara reruntuhan batu dan celah-celah pegunungan. Namun, untuk mencapainya, dia harus melewati jalur yang berbahaya.

Saat mendaki gunung, Lily merasakan perubahan suhu yang drastis. Udara menjadi lebih dingin dan angin berhembus kencang. Dia merapikan jubahnya dan terus melangkah maju, berusaha menemukan celah atau goa yang mungkin menyimpan batu kristal tersebut. Setelah beberapa jam mencari, dia akhirnya menemukan sebuah gua kecil yang tampak menjanjikan.

Dia memasuki gua tersebut dengan hati-hati, mengeluarkan lampu minyak untuk menerangi jalan. Dalam cahaya remang-remang, dia melihat dinding gua yang berkilauan, dihiasi oleh berbagai batuan yang bercahaya. Lily terpesona, tetapi dia tahu dia harus tetap fokus. Dia mencari petunjuk atau tanda yang menunjukkan keberadaan batu kristal energi.

Di dalam gua, dia menemukan banyak jenis mineral dan batuan yang tampak berharga. Namun, saat dia melangkah lebih dalam, dia mendengar suara gemerisik yang membuatnya terhenti. Dengan berhati-hati, dia melangkah maju dan melihat sekelompok makhluk kecil, seperti peri-peri batu, sedang berkumpul di sekitar tumpukan batu. Mereka tampak sangat mencintai batuan tersebut.

Lily tahu bahwa dia harus berbicara dengan mereka. "Hai, makhluk kecil. Saya mencari batu kristal energi. Apakah kalian tahu di mana saya bisa menemukannya?" tanyanya dengan lembut. Makhluk-makhluk itu menatapnya dengan rasa ingin tahu, dan salah satu dari mereka mendekat, menampakkan wajah yang ramah.

"Kau tidak akan menemukannya di sini," jawab peri kecil tersebut. "Batu kristal energi hanya muncul pada malam bulan purnama. Saat itu, energi dari bulan akan mengalir ke dalam batuan di puncak gunung. Jika kau ingin, kami bisa membantumu mencarinya."

Lily merasa sangat beruntung. Dia mengikuti para peri ke puncak gunung, di mana mereka menunggu hingga malam tiba. Saat bulan purnama muncul, cahaya bulan menyinari puncak gunung, menciptakan suasana yang magis. Dia melihat sekelompok batu yang bersinar terang, dan di tengah-tengahnya, sebuah batu kristal energi berkilau dengan indah.

"Hasil kerjamu, kesatria. Ambillah," kata peri kecil itu. Lily menghampiri batu tersebut dan merasakan energi yang kuat mengalir dari dalamnya. Dia tahu bahwa inilah yang dia cari.

Cinta dan Kesabaran di Antara SakitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang