Meskipun Gabriel terjebak dalam kegelapan kesakitan dan kemarahan, Lily tidak pernah menyerah. Di dalam hatinya, ada keyakinan yang mendalam bahwa dia bisa membantu Gabriel. Dengan tekad bulat, Lily memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut tentang kondisi Gabriel. Dia tahu bahwa perawatan fisik tidak cukup; dia harus mencari akar masalah yang lebih dalam.
Lily menghabiskan berjam-jam di perpustakaan besar istana, dikelilingi oleh tumpukan buku-buku tebal dan kuno. Dia membuka lembar demi lembar, membaca tentang berbagai penyakit, ramuan penyembuhan, dan metode pengobatan alternatif.
Setiap malam, saat bulan bersinar terang di luar jendela, Lily merenung dan mencoba mengingat kembali semua yang dia pelajari selama bertahun-tahun. Dia mencari petunjuk yang mungkin menjelaskan apa yang terjadi pada Gabriel.
Namun, setelah beberapa hari menjelajahi buku-buku tentang pengobatan fisik, Lily mulai merasa ada sesuatu yang lebih dalam dari sekadar penyakit biasa. Dia berpindah ke bagian lain dari perpustakaan, di mana dia menemukan buku-buku tentang mitos dan legenda, tentang kutukan dan kekuatan magis. Dengan semangat baru, dia mulai menyelidiki kemungkinan bahwa mungkin ada sesuatu yang tidak terlihat sedang mempengaruhi Gabriel—mungkin sebuah kutukan atau energi yang tidak seharusnya ada di dalam tubuhnya.
Dalam beberapa hari berikutnya, Lily mulai menyadari pola yang mencolok. Gabriel tidak hanya mengalami sakit fisik, tetapi ada juga gejala aneh yang sulit dijelaskan. Saat dia memeriksa denyut nadi Gabriel, dia merasakan lonjakan energi yang kuat, seolah-olah ada kekuatan besar yang terperangkap di dalam tubuhnya. Pikiran itu membuatnya bergetar.
"Bagaimana bisa seseorang yang begitu kuat secara energi bisa begitu lemah?" pikir Lily. Dalam benaknya, ia membayangkan sosok Gabriel sebagai sebuah batang besi yang kuat, namun terbelenggu oleh rantai yang mengikatnya. Dia berpikir bahwa mungkin, energi di dalam tubuh Gabriel terlalu besar untuk ditampung oleh fisiknya yang lemah. Seperti tangki air yang terlalu kecil untuk menampung aliran sungai yang deras, tubuh Gabriel tidak dapat menampung semua energi itu, yang mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa.
Dari pengamatan tersebut, Lily berusaha menganalisis dan mencari tahu apa yang bisa dia lakukan. Dalam setiap buku yang dia baca, dia mencatat hal-hal yang berkaitan dengan penyembuhan energi, termasuk teknik-teknik yang dapat membantu mengeluarkan energi yang terperangkap. Akupunktur, pijatan, bahkan meditasi dan teknik pernapasan masuk dalam daftar panjang usahanya. Dia mengingat pelajaran yang didapat dari para guru dan kesatria lainnya—semua itu berkaitan dengan energi dan bagaimana mengaturnya.
Satu malam, ketika bulan purnama menerangi langit, Lily mengambil keputusan. Dia mengumpulkan semua ramuan dan alat yang dibutuhkan, dan merencanakan sesi perawatan khusus untuk Gabriel. "Aku harus mencoba," ujarnya kepada dirinya sendiri, keyakinan mengalir dalam nadinya. "Mungkin ini adalah harapan terakhirku untuk menyelamatkannya."
Ketika malam tiba, Lily memasuki kamar Gabriel dengan hati yang berdebar. Dia menemukan Gabriel terbaring lemah, wajahnya pucat dan matanya tampak kosong. Melihat keadaan Gabriel yang masih menderita, Lily merasa hatinya teriris. Namun, dia tahu bahwa ini adalah saat yang tepat untuk menerapkan semua yang telah dipelajarinya.
"Yang Mulia," katanya lembut, berusaha memberikan ketenangan. "Saya ingin mencoba sesuatu yang baru untuk membantu Anda. Ini mungkin akan terasa berbeda, tetapi saya yakin kita bisa melakukannya bersama."
Gabriel membuka matanya yang lelah dan menatap Lily. "Apa lagi yang bisa kau lakukan?" tanyanya, suara penuh skeptis dan keputusasaan. "Apakah semua ini hanya akan berakhir dengan kekecewaan lagi?"
"Percayalah pada saya," jawab Lily dengan keyakinan. "Ada sesuatu yang saya temukan yang mungkin dapat membantu."
Sesi perawatan dimulai. Lily mempersiapkan ruang perawatan, menyalakan lilin aromaterapi untuk menciptakan suasana tenang. Dengan lembut, dia meminta Gabriel untuk berbaring di atas kasur. "Sekarang, saya akan membantu Anda melepaskan energi yang terperangkap," katanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/376670079-288-k432769.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Kesabaran di Antara Sakit
Ficção HistóricaDuke Gabriel John Morgan, pewaris tunggal keluarga Morgan, hidup dikelilingi kemewahan namun menderita karena tubuhnya yang sering sakit-sakitan. Sikapnya yang keras dan penuh amarah lahir dari rasa tidak berdaya menghadapi penyakit yang terus-mener...