Riser Phenex bukanlah penjahat

Kamu punya fetish aneh

Riser bertanya-tanya mengapa dia begitu terobsesi dengan payudara Rias.

Namun, dia tahu jika dia harus memberikan jawaban, maka itu tanpa keraguan karena Riser yang asli.

Bahkan jika ia menjadi Riser Phenex, memori Riser yang asli, pengalaman, dan segalanya masih ada dan menyatu dengannya.

Semuanya menjadi satu.

Meskipun begitu, meskipun dia mencintai payudara, dia tidak begitu terobsesi dengan payudara, tetapi dengan kombinasi ingatan Riser, dia menjadi seperti ini. Terus terang, dia memiliki keinginan untuk mengusap, menekan wajahnya, dan menghisap puting Rias Gremory, tetapi logikanya memaksanya untuk tenang karena jika dia benar-benar melakukan itu, dia akan mengkhianati Sona, yang akan menjadi istrinya.

Namun, apakah salah baginya untuk ingin melakukan hal itu dengan payudara Rias Gremory?

'Sial, aku mesum!'

Riser merasa tidak berdaya, tetapi dia berusaha menenangkan diri saat menyadari Rias tidak sendirian.

Di belakang Rias, Ratunya, Akeno Himejima, berjalan mengikuti tuannya seperti pelayan yang paling setia.

Tetap saja, Riser bertanya-tanya mengapa semua wanita yang ditemuinya begitu cantik.

Bukankah seseorang yang berpenampilan bagus itu langka?

Namun, mereka bermunculan satu demi satu seolah-olah mencoba menggodanya.

Mirip dengan Rias, Akeno juga cantik.

Namun, jika kecantikan Rias secerah siang hari, kecantikan Akeno sesenyap seperti malam hari. Ia tampak sederhana, anggun, dan tenang, memperlihatkan kecantikan Jepang yang sempurna.

Jika ada yang harus mengatakannya, wanita ini adalah personifikasi dari "Yamato Nadeshiko," atau "personifikasi wanita Jepang yang diidealkan," atau "lambang kecantikan feminin yang murni."

Gelar-gelar itu sangat cocok untuk wanita ini.

Namun, baginya yang payudaranya lebih besar daripada kebanyakan wanita, kimono itu kurang cocok dipakai. Padahal kimono itu cocok dipakai oleh wanita bertubuh ramping seperti calon istrinya, Sona.

Akan tetapi, meskipun Akeno tampak tenang dan pendiam, Riser tidak akan tertipu oleh penampilan luarnya karena ia tahu orang yang pendiam selalu menjadi yang paling cabul.

Penampilannya yang pendiam itu hanyalah penyamaran, jadi tidak ada seorang pun yang tahu wanita mesum macam apa ini.

Mata mereka bertemu sesaat, tetapi Akeno merasa jantungnya berdetak sangat cepat seolah-olah Riser dapat melihat kedalaman hatinya. Sementara dia panik, pendidikan dan pengalamannya juga membuatnya mampu bereaksi dengan membungkuk padanya dengan sopan dan patuh, seperti layaknya iblis kelas rendah.

Untungnya, pandangannya hanya sesaat sebelum dia fokus pada Rias sekali lagi seolah kehilangan minat pada Akeno.

Namun, Akeno merasa seperti pikiran terlarang mungkin muncul dalam dirinya saat dia menatap mata Riser.

Hal itu menyebabkan dia mengalami delusi tentang bagaimana jadinya jika dia melakukan hubungan gelap dengan Riser padahal tuannya sangat membencinya.

Hubungan terlarang dan berbahaya itu... dia menggigit bibir bawahnya dan menghapus pikiran itu karena dia tahu jika dia benar-benar melakukan itu, Rias tidak akan memaafkannya.

Riser dan Rias saling memandang untuk pertama kalinya setelah Riser menceraikannya di depan semua orang. Saat itu, Riser tidak menoleh ke belakang dan pergi dengan tegas seolah-olah perasaannya terhadap Rias tidak berarti apa-apa dan dia bisa meninggalkannya kapan saja.