Neji POV
Kuakui larinya cepat, tapi suara nafasnya saat berlari masih terdengar. Jujur dia memang wanita yang hebat saat bersamaku, kupikir dia seperti wanita pada umumnya. Menurutku ia membuat cupcake yang kupesan tadi, rasanya boleh juga untuk wanita tomboy seperti dia. Aku sudah tahu rumahnya dan tinggal menelfonnya. Kaa-san aku sudah menemukannya.End of Neji POV
"Haah~ senangnya berada dalam dekapanmu kasur," kataku sambil merasakan empuknya tempat tidur ini, nyaman, lembut dan hangat seperti pelukan Tou-chan saat aku kecil.
*kimi wa ima namida nagashita~
nakija~*
Eh? Nomer siapa ini? Aku bahkan hanya memiliki kontak Sakura, Hinata, Ino dan Temari-senpai. Akhirnya aku mengangkatnya, tapi aku masih diam, menunggu sang penelfon bicara duluan."Moshi-moshi, Ten-chan"
"Kau siapa?", otakku masih mencerna suara itu.
"Hyuu-ga Ne-ji," ugh! Sejak kapan si Hyuuga bisa bernada manja.
"Darimana kau tahu nomerku?"
"Aku mencatat diam-diam melalui ponsel Hinata,"
*TUT TUT*Cih! Sial kenapa dia harus jadi sepupu Hinata sih. Aku melihat keluar jendela, dia sedang bersender dengan pagar apartemenku, sepertinya dia mengetik sesuatu.
*Tring~*
N : Kau mengintipku ya Ten-chan?
T : Aku sedang mencari udara segar sana kau pulang aku merasa terganggu melihat tampangmu
N : Aku akan pakai topeng diwajahku agar kamu tidak terganggu ❤️
T : Bukan itu! Pergi dari sini! Se-ka-rang ju-ga*kimi wa ima namida~*
"Apa maumu?", aku sangat kesal dengannya.
"Tenten memang lugu,"
"Si-siapa yang mengijinkanmu untuk menyebut namaku?!", ini memalukan!
"Hmm, aku sendiri. Kau tidak suka?"
*TUT TUT*Dia! Kenapa berani bicara begitu! Sebenarnya apa maunya sih? Memalukan, berani sekali ia menyebut namaku dengan santai sekali bahkan amat santai. Aku mengerti kalau ia bilang Hinata karena mereka saudara sepupu jadi tak masalah bagiku. ARGH! Kenapa dia makin senang mengerjaiku sih?! Sudahlah aku mau tidur saja.
Besoknya~
"Tenten?",
"Ah! Em.. Ada apa Hinata?", aku terkejut dengan kehadiran si surai indogi ini.
"Apa terjadi sesuatu dengan Neji-kun?", tanyanya amat sangat polos.
"Ti-tidak Hinata, dia bersikap ba..ba-ik padaku", ayolah kenapa sulit sekali bilang baik pada Hyuuga Neji itu.
"Begitukah? Baguslah Neji-kun sudah kembali bertemu dengamu," kata Hinata tersenyum lega.Tunggu! Darimana Hinata tahu kalau si genit itu mendekatiku, ah tapi tidak aneh kalau Hinata tahu. Lalu apa maksudnya Neji-kun kembali bertemu denganmu? Hinata-chan bahkan aku baru bertemu dengannya 2 bulan lalu, jangan-jangan si genit itu melihat orang yang mirip denganku dan mengira aku adalah orang yang pernah menemuinya dimasa lalu. Hah! Masa SMA malah semakin rumit dan aneh.
-Besoknya-
Kyaa~ senangnya liburan musim panas akan datang, ya sebenarnya sekitar 1 bulan lagi. Ah iya tapi liburan musim panas ketika SMP kuhabiskan sendiri dan itu menyakitkan, kurasa tahun ini pun akan sama. Tapi sudahlah lupakan masa lalu, aku akan menghabiskan waktu libur musim panas untuk bermain bersama kembang api. Baiklah jangan bahas itu. Walaupun nilaiku cukup tinggi, aku kadang suka membolos ya pada pelajaran tertentu misalnya Jiraya-sensei dan Kakashi-sensei. Aku biasanya pura-pura sakit, padahal aku pergi ke atap menikmati sore hari di sekolah. Ah, sekarang masih pukul 02.50 sebentar lagi pulang. Tunggu! Ada suara langkah kaki yang datang, aku harus sembunyi. Dia sudah membuka pintu, aku mengintip diam diam tapi kemana dia pergi?"Hn, sedang apa disini Mitsashi?"
"Huaaa!", sial dia tahu kalau aku sembunyi disini.
"Bukan urusanmu, Hyuuga"
"Hn, bisakah kita mengobrol dirumahmu?", tanya Neji polos.
"Ck! Tidak! Kau pikir kau siapa?!", dia benar benar menyebalkan.
"Aku wakil ketua OSIS yang populer dan memiliki banyak penggemar,"Oh ayolah, Kami-sama dia memang polos atau pura pura polos sih? Aku muak berada di dekatnya. Dia malah terus mendekatiku, sialnya lagi aku sudah tak dapat bergerak kemanapun. Ia malah memegang tanganku, oh tidak! Dia pasti ingin berbuat macam-macam.
"Aku menyukaimu sejak dulu", tunggu apa maksudnya sejak dulu?
"Bukannya kita baru bertemu.. Dan lepaskan aku,"
"Kalau aku melepaskanmu, apa kau akan kabur?", tatapannya lebih tajam dan lebih dalam?
"Tentu saja iya", kuharap ia melepaskanku, tapi kenapa dia malah menunduk dan sedikit tersenyum?
"Mitsashi memang lugu", dia mengusap rambutku dan pergi meninggalkanku.Sebenarnya apa maksud dari "bertemu denganmu kembali" dan "menyukaimu sejak dulu"? Apa itu cuma sebagai skenario agar aku luluh? Entahlah aku masih penasaran dengan itu.
Chapter 2 END
15 Juli 2015
Story By : VG_iamxie
Pojok Curhat : hiyaaa xie ngadad ditengah jalan tapi tiba-tiba berasa omongan dewa *plak* muncul suara emas dari otak saya untuk membuat cerita dia atas hohoho maaf banget ceritanya gaje aneh jelek dan blah blah blah semoga kalian menikmati ceritanya heheP.S. Mohon maaf bila ada kesamaan cerita mungkin itu cuma kebetulan soalnya saya lebih sering baca di fanfic hehe
XoXo 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Neji's Different Side [DISCONTINUED]
FanfictionSilahkan baca Neji's Different Side [REMAKE] arigatou ^^