Chapter 5 : Do You Like It, Papa?

2K 123 0
                                    

"Maaf, ada urusan apa datang kesini nona?", kurasa ia penjaga kediaman Hyuuga.
"Aku mau-"
"Neji-sama! Selamat datang", mereka berdua langsung membungkukan badan dan mempersilahkan Hyuuga masuk, em lalu aku bagaimana?
"Dia bersamaku", kedua penjaga itu mengangguk dan mempersilahkan-kanku untuk mengikutinya.

Aku sangat kagum dengan rumah atau bisa dibilang istana milik kediaman Hyuuga, padahal sejak memasuki halaman harusnya kedua penjaga itu tahu kalau itu mobil milik sang Pangeran. Tapi, mungkin saja mereka baru bekerja. Kurasa lantainya terbuat dari batu marmer putih dan wow! Itu keren, bahkan tiangnya pun menjulang tinggi dan di langit-langit ada gambar malaikat yang terbang diantara awan. Kurasa keluarga Hyuuga suka arsitektur Eropa. Hyugga menaiki tangga dan aku terus mengikutinya, bahkan tangga saja menggunakan Red Carpet. Tak lama berjalan, ia berhenti di sebuah pintu besar, kurasa ini kamar Hinata.

*TOK TOK*
"Hinata-chan, kau ada didalam?", aku sedikit berteriak. Tak lama ada seseorang yang membukanya.
"Tenten-chan! Bagaimana ini?"
"Bagaimana apanya Hinata?"
"Aku membeli 2 pasang tiket untuk berlibur seharian di Hokkaido", kemudian Hinata mengeluarkan tiket tersebut.
"Kenapa beli 4 tiket?! Memangnya kamu mau mengajak siapa lagi Hinata?"
"Tadinya aku mengajak Sakura-chan, tapi dia akan berlibur bersama keluarganya. Lalu kuajak Ino-chan, tapi dia sudah ada janji ke tempat lain bersama Sai-kun. Temari-senpai dan Shikamaru-kun menolak, aku tahu mereka bukan sepasang kekasih tapi mereka sangat cocok. A-akhirnya aku cuma bisa mengajak Ten-chan", panjang juga penjelasannya. Tapi aku mau mengajak siapa? Aku cuma memberikan ekspresi kalau aku ikut, aku dengan siapa? Hinata berpikir sejenak setelah melihat raut wajahku.
"Dengan Neji-kun"

Gyaaa!! Seperti ada panas tembus pandang yang menancap tepat dijangungku. Sebenarnya mau tak mau aku harus bilang "YA" pada Hinata, aku takkan membiarkan si rambut durian itu mengotori Hinata-ku. Sementara aku masih shock dengan perkataan Hinata barusan dan masih bergulat dengan pikiranku sendiri, Hyuuga Neji hanya mengangguk setuju dan aku jadi tambah shock! Baiklah ini gila! Aku-ini-bukan-kekasih-Hyuuga-Neji! Bahkan aku dan dia cuma teman tidak satu kelas. Hinata~ sebegitu poloskan dirimu?

"Okei~ kita akan pergi pada tanggal 23 Juli, mungkin itu puncak paling panas selama musim ini. Aku akan menelpon Naruto-kun. Aaa iyaa Tenten-chan tunggu!", Hinata sangat gembira dan buru-buru mengambil ponselnya, aku yang tadinya berjalan mau keluar tiba-tiba diam dan bertanya, "Ada apa, Hinata?".
"Arigatou", ia berjalan lalu memelukku seperti seorang adik yang merindukan kakaknya.
"Your welcome, Hinata-chan", aku menjawab dan mengelus kepalanya lembut.

*****************
"Ternyata cuma masalah tiket", aku duduk di bangku depan sambil memainkan ponselku
"Memang kenapa?"
"Ya, dia membuatku khawatir. Awalnya kukira masalah dengan Sh- eh maksudku masalah dengan Namikaze", hampir aku salah bicara.
"Oh"

.....

"Kurasa lebih baik kau memanggil teman temanku dengan namanya. Mereka bilang itu tidak masalah walaupun kamu masih anak baru", dia bicara tanpa menoleh ke arahku. Ya tentu saja, bahaya kalau dia menyetir sambil melihat mukaku.
"Memang kenapa?", perkataannya cukup ambigu.
"Sekarang kau termasuk kumpulan KPS"
"Apa itu? Konoha.."
"Konoho Popular Students", tanpa aku bertanya ia mulai menjelaskannya lagi.
"Mungkin karna nilaimu cukup tinggi. Penampilan sederhana tapi menarik perhatian banyak orang. Tomboy tapi suaramu seperti wanita Feminime. Tak lupa kunciran khasmu, Mickey-chan. Ah iya, latar belakang keluargamu pun masih dipertanyakan. Kau tak sadar gadget yang kau bawa?", aku hanya menggelang dan melihat apa yang salah dengan ponsel tak berdosa ini.
"Tenten memang lugu. Kamu pakai Samsung S6 dan kadang membawa iPad Airmu, ya walaupun kamu tidak memamerkannya mereka berpikir kau orang kaya"
"Siapa yang mengijinkan kau memanggil namaku? Aneh, padahal aku selalu memainkannya secara sembunyi sembunyi. Jangan-jangan banyak stalker di Konoho!"
"Kau sudah terdaftar KPS jadi tak masalah semua orang memanggilmu Tenten. Ya sebenarnya yang membuat itu para murid-murid yang bukan termasuk kumpulan KPS. Oh iya, kata Naruto ternyata kau sudah punya fans",
"Baiklah aku tak mau membicarakannya lagi, hei! Kita mau kemana? Ini bukan arah rumahku!"
"Melihat sunset", aku hanya bisa diam dalam kekesalan. Alasannya adalah jalan ini pasti akan sangat jauh kalau aku berjalan kaki.

****************

"Itu tebing saat kita pertama kali bertemu", kata Neji sambil menunjuk tebing yang dimaksud.
"Iya aku tahu", aku langsung duduk di atas pasir putih ditemani langit jingga yang indah. Lalu ia pun ikut duduk disebelahku.
"Panggil saja aku Neji, aku tidak suka dipanggil Hyuuga"
"Iya, lain kali aku panggil seperti itu"
"Ternyata hampir seharian aku bersamamu", aku cuma menjawab "Hn".
"Aneh, kenapa kalau di sekolah kamu bermuka stoic?", dia hanya tertawa pelan sambil melihat sunset.
"Aku cuma merasa suatu saat Tenten bisa memiliki sifat seperti kaa-san"
"Oh"

........

"Bagaimana kalau aku menciummu sekarang?", ia menaiki sebelah alisnya dengan senyum menggoda. Tapi aku tidak, sama sekali tidak tergoda.
"Aku mau pulang", aku berdiri menjauhinya.
"Oi! Jangan seenaknya pergi", aku terus berjalan dan yah kurasa ia mulai mengikutiku. Kehidupan SMA-ku memang berbeda sejak bertemu guru, teman-teman baru dan tentunya Hyuuga Neji. Tapi, aku tetap menikmatinya walaupun aku benci saat ia memberikan tampang seperti itu. Lagipula dia tidak berbuat macam-macam. Haha~ kurasa aku suka kehidupan SMA-ku papa. Apa papa juga suka? Kuharap awan yang sedang kulihat sore ini menandakan "Ya, papa menyukainya"

Chapter 5 END

Story by : VG_iamxie
Pojok Curhat : okee xie khawatir antara cerita dan judul ga nyambung. Tapi yasudah daripada ga kepikiran lagi kan ya *ketawapenuhdengankemenangan*. Oh iya, ngomong-ngomong soal cerita, xie terinspirasi 4 tiket dari Kaichou wa Maid-sama. Okee segitu dulu.

P.S. Mohon maaf bila ada kesamaan cerita tokoh alur latar tempat waktu suasana latar belakang amanat dan sebagainya. Mungkin itu cuma kebetulan.

XoXo

Neji's Different Side [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang