Chapter 7 : On the Way

2K 105 6
                                    

-22 Juli 20xx-
Aku..entah kenapa..perasaanku..jadi kacau! Kami-sama, apa yang terjadi padaku sebenarnya?! Baiklah, yang aku tahu Neji itu menyebalkan, merepotkan dan suka mengerjaiku. Tapi, kenapa setiap dia melakukan sesuatu padaku aku malah.. tidak! Itu tidak mungkin terjadi! Mana mungkin aku suka si muka dua. Sok cool di sekolah dan menyebalkan di depanku. Pikiranku amat sangat kacau!!! Ah iya, besok aku pergi ke Hokkaido. Payah, kenapa aku bisa lupa? Aku harus menyiapkannya dari sekarang. Hm, kalau tidak salah Uchiha Sasuke juga berulang tahun. Mungkin alasan sebenarnya adalah Sakura ingin merayakan tanggal tersebut bersama Sasuke bukan bersama keluarganya, itu cuma mungkin. Tapi tidak baik juga sih aku berkata yang tidak-tidak.

Rasanya setelah kejadian awal musim panas, aku semakin tidak bisa menatap,bersikap dan berkata pada Neji seperti biasanya. Ayolah, kita bukan sepasang kekasih bahkan teman pun bukan. Membayangkannya saja mukaku kembali panas dalam arti aku gugup dan malu. Apa?! Aku gugup dan malu pada Neji?! Tidak itu tidak mungkin. Haha. Aku harus mencari udara segar.

Kalau dipikir-pikir tak ada salahnya berjalan-jalan ke taman kota sebentar, lagipula ini masih pagi. Belum terlalu panas. Akhirnya aku mengganti pakaianku, ya sedikit tertutup dari pakaian sebelumnya. Aku cuma mengganti celanaku menjadi celana khusus jogging (maap gatau namanya), padahal aku sendiri tidak akan jogging.

Aku keluar dan berjalan sekitar 30 menit untuk sampai ke taman. Kulihat jam yang ada di taman menunjukan pukul 7.30. Aku mencari bangku yang masih kosong, aku mendapatkannya dan tentu aku mendudukinya. Cukup lelah berjalan ke taman kota, tapi mau bagaimana lagi ya? Aku kan bosan. Sial, kenapa kejadian itu terus berputar diotakku! Spontan aku mengacak-acak rambutku yang kugerai, ya aku terlalu malas menguncirnya pagi-pagi. Oh lihat ada anjing besar yang mendekat kearahku. Kurasa ia meminta aku menendang bola sepak ini. Anjing ini amat keren bulunya seputih salju dan kurasa aku bisa menaikinya. Aku menendang bola sepaknya dengan posisi masih duduk, anjing itu mengejarnya dan memberikannya padaku lagi. Kyaa~ manisnya.

"Maafkan aku, nona", kata seorang lelaki.
"Ah iya, ti- eh? Bukannya kau Kiba Inuzuka?", aku ingat dia karna memiliki tato taring di kedua pipinya.
"Tepat. Hm, kau Tenten Mitsashi ya? Manis juga kalau rambutmu digerai"
"Haha, tidak juga. Anjingmu keren"
"Arigatou. Oh! Sial. Maaf ya aku harus pergi, aku baru ingat ada urusan. Kapan-kapan kita mengobrol ya, ayo Akamaru", Kiba pun melambaikan tangannya dan pergi bersama anjingnya yang bernama Akamaru.

"Benar kan Ten-chan memang manis"
"Hii!! Hei! Si- kau..kenapa..tunggu.. Ah! Sudahlah", aku kaget dan menoleh ke sumber suara yang bilang begitu padaku. Kalian tahu sendiri itu siapa kan? Lagipula datang darimana si Hyuuga ini?
"Kapan-kapan kau bisa kan menggerai rambutmu kalau ke sekolah", Neji pun menghampiri bangku yang kududuki. Spontan aku menggeser sedikit badanku agar menjaga jarak darinya.
"Hanya Tou-san yang boleh tahu"
"Tapi Kiba dan aku sudah tahu"
"Whatever"
"Yah, mau bagaimana lagi kan? Oh iya, kau besok kujemput ya", Neji tanpa babibu langsung meletakkan kepalanya dipahaku. Maksudku ia secara tiba-tiba tidur dengan pahaku sebagai bantalnya. Kalian jangan pikir macam-macam!

-Author Description-
"Tidak usah, aku bisa sendiri. Hei! Jangan seenaknya tidur di pahaku!", wajah Tenten yang awalnya biasa saja kini memerah.
"Aku menyukainya", kemudian Neji menutup matanya sambil menikmati angin pagi musim panas.
"Kau bukan pacarku!"
"Biarkan aku merasakannya sebentar", sontak saja Tenten terkejut dengan kata yang dikeluarkan Neji. Tenten pun mengalah dan menghela nafas pendek, kini ia memandang ke arah langit yang cerah.

************

Setelah mereka berdiam-diaman selama kurang lebih 2 menit, Tenten pun membuka pembicaraan.
"Kenapa harus aku yang mengalah sih?"
"Karna kalau kau sudah jadi pacarku, akulah yang akan mengalah", spontan, percaya diri dan santai namun pasti Neji mengatakan hal yang menurut Tenten sikap itu merupakan aib setiap pasangan.
"Kubilang aku tidak akan jadi pacarmu!"
"Jujur saja, kau sebenarnya masih mengingat kejadian dipeluk olehku kan?", kata Neji sembari smirk.
"....."

Neji's Different Side [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang