Side story of Wijaya Brothers
Note :
Cerita ini hanya dibuat untuk bersenang-senang sekedar mengobati rindu pembuat cerita ini kepada tokoh yang pernah dibuatnya pada cerita diawal. Mungkin jarang update ya, tergantung mood pembuat kisah nanti. Dida...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perhatian Matt yang begitu fokus dengan tayangan yang berada di televisi itupun teralihkan ketika salah satu adiknya menghampiri dia yang tengah bersantai di ruang tengah. Matt menyambut kedatangan itu dengan kedua tangan yang merentang. "Liat deh bang, adek dapat nilai tertinggi lagi terus nih katanya dessert bikinan adek yang paling enak" Aireen yang penuh semangat itu bercerita banyak hal dan Matt tak masalah meskipun dirinya sedikit lelah karena pulang dari kantor namun kembali lagi kebahagian saudaranya lebih penting.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Abaanggg"
Lagi fokus Matt teralihkan saat dirinya merasa terpanggil lagi oleh satu adik yang baru saja tiba dengan senyuman yang merekah. "Abang liat deh kata Papi Dian semua dokument yang adek kerjakan rapi semua bahkan langsung di stempel nggak pake ngulang" Ceritanya dengan penuh semangat seraya memperlihatkan setumbuk kertas yang memiliki stempel. Matt tersenyum bangga dan mengusap pucuk kepala adek keempatnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ihhhh abang, aku lagi bicara sama abang, Aleen kamu ganggu banget sih" Aireen tak terima karena ia yang paling awal datang, sedangkan Aleen langsung berbicara panjang lebar tak memperhatikan dirinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
