"Jav.."
Mereka semua terperangah melihat kehadiran si bungsu yang tiba-tiba datang ini. Chand tentu penuh senyum dan langsung menempeli adik bungsunya. Bibir mereka semua terkatup rapat, tak bisa berkata-kata lagi. Javie datang masih lengkap dengan pakaian dinasnya. Jhonny pun hanya bisa tersenyum canggung ketika si bungsu masuk dengan penuh senyuman dan Chand terlihat sangat bahagia bahkan kini ia menggenggam erat tangan adiknya itu.
"Kalian semua berhutang penjelasan kepadaku" ucap Javie lalu mengedipkan satu matanya. Lalu ia hanya berlalu begitu saja mengikut langkah kaki Chand yang mengajaknya untuk duduk bersama di satu kursi. Yang lain hanya bisa bertukar senyum ketika melihat Chand yang begitu berbeda. Rupanya obat pribadi milik anak itu telah tiba, jika tau begini dari sejak awal saja mereka bawa Javie ke Moscow.
"Kok bisa adek kesini sih" Aleen masih bingung mencoba menerka dan apakah ada yang mengatakan perihal ini kepada si bungsu.
Rans berdiri disamping Matt dan menyenggol lengan lelaki itu. "Abang yang kasih tau adek?" tanya Rans berbisik. Matt langsung menggeleng kan kepalanya.
"Kalian gimana?" Matt beralih bertanya dengan yang lain. Namun jawabannya juga sama, dari mereka berenam belum ada yang mengabari Javie bahkan mereka masih bingung mengapa anak itu tiba-tiba datang.
Mereka berenam hanya berdiri sambil memperhatikan bagaimana Chand yang begitu manja dengan adiknya. Aireen sampai menggelengkan kepala, saking ia tak percaya dengan apa yang ia lihat. Mereka bersumpah membuat Chand agar membuka mulut itu sulitnya luar biasa tetapi di depan sana, satu mangkuk bubur habis di lahap oleh Chand. Belum lagi drama minum obat, tetapi di tangan Javie, obat menjadi tak berharga.
"Hebat banget makanya habis terus nih udah minum obat juga" Tutur Javie kepada Kakanya yang hanya tersenyum.
Javie tersenyum manis lalu tangannya mengusap pelan punggung tangan sang kaka yang tertanam jarum infus. Javie mendongkak lalu ia usap pelan pipi tirus Chand. "Setelah ini harus sehat ya kaka, nggak boleh sakit lagi soalnya adek nggak bisa sering-sering kesini" ucap Javie. Chand terkekeh pelan lalu ia mengangguk dengan tangan yang merentang lebar agar sang adik memeluknya. "Aku rindu sekali dengan kaka" ucap Javie lagi yang diangguki oleh Chand.
"Wahhh apa ini" Aideen benar-benar kehabisan kata saat melihat Chand yang begitu berbeda.
"Berarti masalahnya ya itu, kangen aja" sahut Jhonny dengan sorot mata yang masih takjub.
"Makanya itu, aku mikir gini nggak mungkin banget anak itu sakit karena kesusahan belajar, secara dia itu ahli di semua mata pelajaran" Sahut Aireen lantas memperlihatkan foto semua rekap nilai milik Chand yang berhasil ia dapatkan ketika menjelajahi ruang belajar adiknya.
"Kan udah di bilangin, faktor utamanya mungkin stres yang berlebih, rindu itu salah satu faktor kuat yang mempengaruhi sistem imun tubuh, siapa yang sajit kalau tiba-tiba hidup sendirian sedangkan sejak berapa tahun itu selalu ada temannya." Jelas Aideen.
"Auhkkkkk mereka gemes sekali" Aleen mencoba menahan diri agar tidak melahap kedua adiknya itu. Mengapa mereka berdua terlihat sangat menggemaskan, Aleen sungguh tak kuasa melihat hal tersebut.
Siapa yang tidak gemas melihat Chand yang berbaring sambil menggenggam tangan Javie, bahkan dengan tenang Javie mengusap pelan dahi sang kaka. Tak berselang lama, Chand tertidur pulas dengan wajah damainya. Lengan kanan Javie di peluk Chand erat. "Kok bisa sampai sakit sih kaka" gumam Javie sambil merapikan rambut halus Chand.
Pelan sekali Javie berusaha menarik tangannya agar terlepas dari pelukan Chand. Bukannya apa, ia hanya ingin membersihkan badan juga berganti pakaian. "Tunggu sebentar ya" Saat ingin berenjak pun Javie menyempatkan diri mencium kening sang kaka yang tengah terlelap itu. Javie berlalu lalang kesana kemari sedangkan yang lain memperhatikan saja. Mereka pikir Javie sedang merajuk, padahal tidak sama sekali, Javie paham mengapa saudaranya yang lain merahasiakan ini karena mereka tak mau mengganggu dirinya, tetapi untung ia berhasil menyelesaikan tugas lebih awal sehingga bisa terbang jauh dari Canada ke Moscow.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Love You Daddy 2 |Nct Dream x Johnny|
FanfictionSide story of Wijaya Brothers Note : Cerita ini hanya dibuat untuk bersenang-senang sekedar mengobati rindu pembuat cerita ini kepada tokoh yang pernah dibuatnya pada cerita diawal. Mungkin jarang update ya, tergantung mood pembuat kisah nanti. Dida...