BAB 10. KEMARAHAN KIET

45 2 0
                                    

" Hai. Tidak rindu kah? Gumam Liam membuat Yonna bergidik ngeri.

Liam tersenyum smirk. Lalu ia menoleh ke arah teman - temannya. 

" Kalian duluan saja. Saya biar bagian terakhir. Kasihan kekasih saya, lagi sendirian, tidak etis jika saya tinggalin disini. " Ucap Liam masih dengan senyum  smirk nya.

Yonna memucat. Sebab dia tahu Liam adalah lelaki yang tegaan. Bisa saja Liam melakukan hal - hal yang tidak menyenangkan lagi padanya.

Sedangkan dia baru saja di usir dari ruangan Kiet. Orang yang dia harapkan bisa melindunginya dari lelaki di depannya itu. Yonna menggerutu dalam hati. Sungguh sial harinya.

Sepeninggal teman - temannya yang masuk duluan ke ruangan Kiet  untuk mengambil hasil tugas akhir mereka yang sudah mendapat revisi dari Kiet, Liam akhirnya beraksi.

Dia meremas dagu Yonna dengan keras. Hingga Yonna meringis kesakitan tanpa bisa apa - apa. Bahkan berteriak meminta pertolongan pun ia urungkan mengingat dirinya adalah seorang model. Tentu saja akan ada berita heboh yang di lebih - lebihkan.

" Akhirnya kita bertemu juga disini. Kamu lihat kan sekarang? Kita ini jodoh, jadi sejauh apapun kamu menghindariku, Tuhan akan tetap pertemukan kita. " Ucap Liam semakin meremas dagu Yonna.

" Lepaskan Liam. Jangan sentuh aku. " Ucap Yonna mendorong dada Liam dengan semua tenaga yang dia punya.

Namun tenaga Liam tentunya yang lebih unggul.

Buku yang sejak tadi dalam dekapannya, jatuh menimpah kakinya tanpa peduli rasa sakit. Sebab yang harus dia lakukan sekarang adalah dengan segera lepas dari Liam.

" Why? Why can't I touch you?" Ujar Liam menelusuri wajah Yonna dengan jarinya.

" Lepas. Jangan sampai saya yang bertindak." Bukan suara Yonna.

Liam menoleh ke sumber suara ketika Kiet muncul dari balik pintu dan menatapnya tajam.

Mendengar ucapan Kiet dan tahu bahwa Kiet adalah orang yang selama ini begitu bertekad melindungi Yonna, membuatnya melepas gadis itu dengan sukarela. Dia bahkan mundur hingga beberapa langkah dari gadis itu.

Sedangkan Yonna sendiri setelah lepas dari cengkaram tangan Liam, hanya bisa bernafas lega sembari menghapus air mata yang mulai luruh membasahi pipinya.

Sesekali mata Yona melirik ke arah Kiet. Kiet yang merasa bersalah sudah mengusir Yonna dari ruangannya, perlahan meraih tangan Yonna lembut dan menariknya agar lebih mendekat ke arahnya.

" Ini, dan silakan pergi dari sini." Ucap Kiet menyerahkan lembar tugas yang sudah di revisi pada Liam. Kiet berusaha untuk tetap bisa mengkntrol emosinya yang bisa saja meledak saat itu juga.

Dengan malas Liam meraih lembaran itu. Semakin kesal ketika melihat di sana ada beberapa coretan yang harus dia perbaiki lagi. Dia bahkan menggulung lembaran kertas itu seraya menatap wajah Yonna penuh kekesalan.

" Jika anda tidak suka, silakan ajukan permintaan ke dekan untuk mengganti dosen pembimbing. " Ucap Kiet cukup tegas.

" Dan satu lagi, jangan pernah ganggu dia lagi. Jika anda melewati batas, saya tidak hanya melaporkan anda ke dekan, tapi juga pada pihak berwajib sebagai perbuatan tidak menyenangkan." Imbuhnya lagi sembari menunjuk ke arah cctv yang berada di sudut koridor.

Liam menggerutu. Dia lupa bahwa disana telah terpasang kamera pengintai.

Liam bergegas pergi meninggalkan tempat itu tanpa sepatah kata. Namun gelagatnya menunjukkan sebuah kemarahan dan dendam.

Tentu saja Kiet harus waspada dan tidak boleh lengah.

" Ayo masuk. " Ucap Kiet menarik pelan tangan Yonna.

" Itu, buku nya. Tunggu, bukunya. " Ucap Yonna gagap selaras dengan tangannya menunjuk beberapa buku yang tergeletak di lantai.

Flashback On

" Selamat pagi mem. "

Kiet menatap ke empat mahasiswa bimbingannya secara bergantian yang muncul satu persatu dari balik pintu.

Wanita dingin itu meluruskan punggungnya dengan kedua siku bertumpu di meja kerjanya.

" Kenapa masuk bersamaan? " Tanya Kiet mengerutkan keningnya.

Sebab selama ini setiap mahasiswa yang datang, selalu masuk secara bergiliran. Dia tidak suka ruangan kerjanya penuh dan ramai seperti itu.

" Maaf mem, tadi di luar ada Liam dan pacarnya. Jadi kami tidak enak jika harus berada di sana juga. " Ucap salah satu mahasiswi itu memberi alasan.

" Kalau pacaran, kenapa harus di depan ruangan saya? " Ujarnya tidak suka.

" Mereka tidak sengaja ketemu disini mem." Ucap mahasiswa lainnya.

Kening Kiet terangkat mendengarnya. Dia curiga orang yang di bahas oleh mereka bukan lain adalah Liam dan Yonna.

" Yonna memang sudah berada disini mem. Kita tidak sengaja tadi ketemu disini. " Ucap Noey kemudian.

Dengan cepat Kiet mencari lembar tugas Liam dan bergegas melewati ke empat mahasiswa itu, keluar ruangan saat dugaannya ternyata benar.

" Ah, mem? " Seru mereka dengan kompak saat melihat reaksi Kiet yang terlihat penuh emosi.

Ke empat mahasiswa itu pun saling tatap satu sama lain. Mereka di buat bingung oleh sikap Kiet. Terlebih ketika mereka melihat reaksi yang di tunjukkan dosen favorit mereka itu.

"Apa yang terjadi? " Seru Moh, sahabat Liam dengan penasaran.

Flashback Off

Saat Kiet masuk dengan Yonna yang mengekor di belakangnya, ke empat teman Liam itu pun semakin bertanya - tanya. Apa hubungan Yonna dengan aang idola kampus itu. Dan kemana Liam?.

" Ini kalian perbaiki lagi beberapa yang sudah saya revisi. Dan kamu, silakan lanjutkan ke bab berikutnya. " Ucap Kiet menyerahkan beberapa lembaran pada ke empat mahasiswanya.

Berbeda dengan yang lain, Noey bersorak girang ketika dia lolos ke tahap berikutnya. Sedangkan yang lain, hanya bisa menahan kekesalan karena harus mengulang lagi.

" Terima kasih mem Kiet. " Seru Noey dengan girang.

Noey beralih menatap ke arah Yonna yang tepat di sampingnya berdiri.

" Emmm, Yonna. Kamu disini.? Bukan kah kamu beda fakultas ya? " Tanya Noey penasaran.

Yonna bingung harus menjawab apa. Dia hanya bisa menatap ke arah Kiet yang terlihat cuek di meja kerjanya.

Sedangkan ketiga mahasiswa lainnya memilih tak peduli sebab terlanjur stress memikirkan revisi yang di berikan oleh Kiet.

" Jika tidak ada urusan lagi, silakan keluar dan lanjutkan tugas kalian dengan benar agar lulus dengan predikat baik. " Ucap Kiet menyela.

Noey yang menunggu jawaban dari Yonna yang tidak kunjung ada, terpaksa keluar dari ruangan itu dengan membawa sejuta rasa penasarannya.

Menurut Noey, jika Yonna adalah adik atau saudara Kiet, dan hubungan keduanya sedekat yang terlihat, maka dia harus melakukan pendekatan  khusus dengan model cantik itu untuk meraih keuntungan.

Dan agar dia bisa dengan mudah menemui dosennya itu di luar jam bimbingan. Dia ingin meraih gelar cumlaude agar memenangkan pertarungan dengan Liam.

Seminggu yang lalu Noey di janjikan sebuah mobil oleh sepupunya Liam,  jika dia bisa lulus dengan predikat terbaik.

Tentu saja hal itu semakin membuat Noey antusias. Dan kejadian hari ini, membuatnya semakin berambisi.

Selain dari itu, Noey ingin bisa lebih dekat lagi dengan Kiet. Karena sudah sejak lama gadis seksi itu terus memperhatikan dosen dengan sejuta pesona itu penuh minat.

Gadis itu begitu memujanya. Misi awalnya kini mendekati Yonna untuk menarik perhatian dosen dengan sejuta pesona itu.

BERSAMBUNG

FIRST (Cinta Dua Wanita) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang