BAB 26. KERESAHAN HATI

53 3 0
                                    

Selepas kepergian Liam dari ruangannya, Kiet segera menghampiri Yonna dan memeluknya penuh kasih untuk menenangkannya dari rasa takut.

" Jangan takut lagi. Ada aku disini. Jangan takut, aku ada disini melindungi mu. Aku akan melakukan apapun untuk melindungi mu. "  Kiet terus berucap sampai Yonna mulai bisa merasa tenang.

Kiet tidak dapat membayangkan ancaman seperti apa yang Yonna alami sampai bisa setakut ini. Apa yang Liam lakukan sebenarnya pada Yonna. Kiet berniat ingin mencari tahu soal itu.

Kali ini Kiet tidak akan membiarkan Liam menemui gadis cantik itu lagi.

" Ke cafe mau? " Tawar Kiet mencoba mengalihkan rasa takut Yonna.

Yonna mendongak, menatap wajah Kiet yang lebih tinggi dari tingginya.

" Tapi aku belum konsul soal tugas ku. " Ucap Yonna masih dengan sisa isaknya.

" Yakin mau menemui pak Frans dalam keadaan seperti ini? " Tanya Kiet memastikan.

Yonna terlihat sedang berpikir. Sesaat kemudian dia pun mengangguk mengiyakan. Membuat Kiet tersenyum gemas.

" Aku ingin cepat lulus. Aku tidak mau berlama - lama berada satu gedung dengan orang seperti tadi. " Ucapnya menatap Kiet.

Kiet paham perasaan Yonna. Dengan penuh pengertian dia mengelus wajah gadis itu dan membantunya menghapus jejak - jejak air mata sebelum mengajaknya keluar ruangan.

" Baiklah. Ayo kita ke ruangan pak Frans sekarang. " Ajak Kiet sembari memberi semangat.

Sesampainya di ruangan dosen pembimbingnya, Yonna terlihat ragu mengetuk pintu.

" Masuklah. " Kiet mengelus bahu Yonna menyalurkan semangat untuk gadis itu.

" Aku masuk ya kak. Tetap disini, jangan pergi. " Pinta Yonna manja membuat Kiet tersenyum gemas.

" Iya sayang. " Bisik Kiet, takut ada orang lain yang mendengar.

Yonna tertawa bahagia mendengar ucapan Kiet yang terdengar begitu manis di telinganya. Mood gadis itu memang susah di tebak. Hal itulah yang membuat Kiet gemas setiap berada di dekatnya.

**

" Ahk senangnya. Tak lama lagi aku akan lulus. Dan aku akan mulai bekerja di perusahaan Daddy. " Ucap Yonna yang duduk santai di samping Kiet yang sedang fokus mengemudi.

Saat ini keduanya sedang menuju kediaman Yonna setelah gadis itu selesai mengikuti bimbingan dengan dosennya.

Seceria apapun gadis itu, Kiet tahu bahwa ia sedang menyembunyikan banyak luka di dalam batinnya. Sama persis seperti dirinya. Hanya saja Kiet memendamnya dengan kesibukan.

" Kak, kata kak Kiet hari ini kak Kiet pulang cepat. Tapi nyatanya malah pulang sore begini. Jadinya kan macet kak. " Keluh Yonna

" Kamu kan tahu tadi pak rektor mengadakan meeting dadakan. " Ucap Kiet memberi alasan.

" Iya sih." Jawab Yonna cemberut.

" Kak, dulu, aku kesepian jika Daddy sama Mami keluar kota berhari - hari lamanya." Kiet tersenyum menyimak ocehan Yonna.

" Tapi sekarang aku malah senang mereka tidak pulang. Karena dengan begitu aku bisa menginap di rumah kak Kiet. " Ucap Yonna tersenyum ceria.

Kiet hanya menanggapi ocehan Yonna dengan senyuman. Dirinya juga tidak menyangka, hari - harinya kini lebih berwarna sejak kehadiran gadis ceria itu. Perasaan yang sungguh aneh, tapi Kiet ingin menikmatinya.

Tak berapa lama, mobil yang di kendarai Kiet pun akhirnya sampai di depan kediaman Yonna. Yonna sepertinya berat berpisah dengan Kiet.

Tadinya dia ingin menginap lagi, tapi mendadak  Ibunya memberi kabar bahwa mereka sedang dalam perjalanan pulang.

FIRST (Cinta Dua Wanita) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang