Marsha menemukan pintu keluar, memberi instruksi kepada beberapa arwah untuk segera pergi dari sana, Mantra yang ia ucap sungguh luar biasa, mungkin setelah ini ia harus berterima kasih kepada Indah karena telah memberi tahu kalimat mantra nya.
Pintu langsung terbuka lebar setelah di dobrak Indah dari luar, dua kaki nya bergerak lincah menghampiri kediaman Zee sembari berusaha melepas sumpalan di mulutnya.
"Ngapain kamu kesini?" Tanya Master Zee alih alih senang dengan kedatangan Indah. Mungkin ia masih menaruh rasa curiga karena mau bagaimanapun tujuan mereka berbeda apalagi Indah menghampirinya dengan langkah terburu-buru.
"Kunci mana kunci!" Ucap Master Indah gelisah mengacak seluruh benda dalam ruangan itu.
"Jawab saya dulu, kamu mau ngapain?"
Sontak Master Indah menoleh dengan tatapan tajam "Kamu tidak mau keluar dari sini? aku mau buka pasung mu, beritahu dimana kuncinya bodoh!"
Sepersekian detik Zee menelan salivanya, pasokan oksigan seakan habis tercekat di tenggorokan, tidak menyangka Indah akan se emosional ini hanya untuk membuka pasungnya, atau benar dugaanya bahwa Indah memang ada yang salah belakangan ini.
"Gita menaruhnya di atas lemari"
Dengan segera Indah menarik kursi tepat di depan lemari guna membantu mencapai ujung lemari berusaha menemukan benda tersebut, ia bergerak kesusahan sebab sedari tadi tanganya meraba-raba namun tak ada satu pun benda yang menyentuh tanganya. "Kamu menipu saya?"
Zee diam, mengamati bagaimana reaksi Indah setelah menggugurkan kepercayaanya.
"Jawab!"
"Jawab pertanyaan saya dulu," Ucap Zee cepat dan sedikit lebih dingin, ia seperti tak berharap baik Indah datang atau tidak untuk menolongnya.
Nafas Indah mendadak naik turun, pertanda dia sedang menahan emosinya sebaik mungkin. Indah memejamkan mata sejenak, kepalanya terasa panas saat ini. "Sialan!"
BRAKKK!
Indah menendang tumpukan box disana menimbulkan beberapa barang jatuh berserakan, sebuah kunci terlempar tepat di depan kaki Indah, gadis itu tersenyum, tepat sekali barang itu datang tanpa di cari. Tanpa peduli ocehan Zee, Indah bergegas membuka pasung Zee hingga kayu tersebut terbuka dengan sempurna.
Kedua tangan Zee mengepal kuat, menatap kedua manik mata Indah dengan tajam. Feeling dia selalu tidak enak jika Indah bersikap di luar dari biasanya. "Kemana Gita, kemana Oniel dan temanya, kenapa kamu bisa masuk ke ruangan ini, apa rencana mu?"
"Bahkan kamu masih mencurigai ku setelah mati-matian aku menolongmu, harusnya kamu bersyu——
"Apa yang kamu rencanakan!" Suara Master Zee naik satu oktaf, rahangnya mengeras dengan nafas naik turun.
"Saya menunjukkan keberadaan mereka di ruangan 49 untuk mengalihkan perhatian, saya jelaskan tujuan mereka kepada Gita. Lagipula Zee, mereka harus tak sadarkan diri dulu baru kita dapat mantra itu dan jemput megantara di ruang 48. Hanya Gita yang bisa membuat ke-4 makhluk itu tak berdaya."
"What the fuck?! mereka masih manusia seutuhnya, dan Gita arwah penuh dendam yang kekuatanya gabisa di remehkan, bagaimana kalo mereka kenapa-napa? atau kemungkinan buruknya bagamana kalo mereka sudah tak bernyawa di tangan Gita? itu sama saja kamu pembunuh Indah. Sadar! Megantara itu gak seharusnya milik kamu!"
Mendengar tutur kata Zee membuat Master Indah tertawa sumbang. "Lalu, tujuan mu kembali kesini untuk apa? kamu juga mengincar Oniel kan, untuk mendapatkan Megantara? Kamu ingin hidup, kamu ingin meminta bantuan Megantara untuk memulihkan jiwa mu, jangan memutar balikan fakta!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Lintas Semesta ( END )
Misteri / ThrillerOniel bisa lihat hantu! Kemampuannya bukan menjadikan ia di jauhi banyak orang, alih alih kepo bagaimana cara kerja makhluk halus itu? Apakah kegiatan mereka sama seperti manusia pada umumnya? Ini bukan kisah romance. Ini kisah oniel yang mendapat...