SELAMAT MEMBACA.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.============
Sembilan belas tahun kemudian.
Mansion Utama Wang.
Seorang pria muda memasuki rumah besar itu sambil berlari kecil.
"Sudah lama rasanya aku tidak kesini", ucap pria muda itu.
"Dongjun, jangan berlari", ucap pria lainnya. Dia menyusl pria yang berlari itu.
"Wang ge....", teriak prja muda itu. Teriakan itu membahana di dalam rumah.
"Hei.... Ada apa? Mengapa kau berteriak seperti itu? Mengapa juga kau harus berlari?", tanya pria dewasa yang berada di lantai dua. Pria itu melangkahkan kakinya menuruni tangga.
Pria yang di panggil Dongjun itu kembali berlari untuk mendekati pria yang menuruni tangga.
"Jangan berlari. Anak ini, seperti anak kecil saja. Nanti kamu jatuh baru tahu", ucap pria yang bernama Wang Yibo, sang pemilik mansion.
Bruk. Baru saja di omongkan, pria bernama Dongjun itupun terjatuh. Pria di belakangnya segera membantunya berdiri.
"Kan sudah ge bilang, jangan berlari. Kau selalu seperti ini jika berlari. Kau selalu terjatuh kalau sudah berlari", ucap pria itu. Dia Ye Yun atau Ye Ding Zhi.
"Hehehe....", Dong Jun hanya terkekeh.
"Kebiasaan", ucap Ye Yun sambil menyentil lembut kening Dong Jun.
"Geee.... Sakit", rengek Dong Jun. Ye Yun segera mengelus lembut kening yang baru saja dia sentil.
"Makanya jangan berlarian", ucap Ye Yun.
"Baiklah", ucap Dong Jun.
"Tumben kau kemari. Ada apa?", tanya Wang Yibo pada sang adik bungsunya.
"Dong Jun rindu saja pada Wang Ge", ucap Dong Jun.
"Kau rindu padaku? Tumben sekali", tanya Wang Yibo sambil menatap tajam pada si bungsu. Dong Jun terkekeh kecil.
"Geeee.....", panggil Dong Jun. Wang Yibo memutar matanya malas. Dia menatap Ye Yun. Ye Yun hanya memberikan senyuman.
"Kali ini, apa yang kau minta?", tanya Wang Yibo yang sudah sangat mengenal adik bungsunya itu.
"Aku ingin liburan ke Thailand", ucap Dong Jun.
"Ya kau tinggal pergi saja. Tiap bulan ge selalu mentransfer uang padamu. Kau ingin meminta ge membelikan mu tiket?", tanya Wang Yibo. Dong Jun menggelengkan kepalanya.
"Dia ingin pergi sendirian ge", ucap Ye Yun. Dong Jun terkekeh.
"Pergi sendiri? Tidak. Ge tidak mengijinkan mu pergi sendiri", ucap Wang Yibo dengan tegas.
"Kau sama saja dengan Yun ge. Tidak memperbolehkan aku pergi sendiri", ucap Dong Jun kesal sambil menghentakkan kakinya.
"Hei, bukan seperti itu. Ge hanya takut kau pergi sendirian", ucap Wang Yibo.
"Aku kesana kan untuk menemui P'Sing dan P'Kit", ucap Dong Jun sambil cemberut.
"Walaupun kau kesana untuk menemui mereka, aku tetap tidak mengijinkan kau pergi sendiri", ucap Wang Yibo tegas.
"Ayolah, ge", bujuk Dong Jun.
"Kau boleh pergi, asalkan bersama kekasihmu", ucap Wang Yibo tak boleh di bantah.
"Bersama Yun ge terus. Aku kan sesekali ingin bebas dari Yun ge", gumam Dong Jun. Kekasihnya itu sungguh posesif padanya. Dia tidak boleh pergi kemana pun tanpa sang kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Nyaman dan Cinta
Фанфикhanya sekedar fiksi yang terinspirasi video di tiktok-nya Baili dongjun ⛔ xhio se