Chapter 5

147 12 6
                                    

SELAMAT MEMBACA.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

=========

Doooorrr. Li Lianhua menutup matanya. Bruak. Seseorang menimpa tubuhnya. Dia membuka matanya. Betapa terkejutnya dia saat mendapati Fang Duobing yang sudah terkapar berlumuran darah. Airmata mengalir dengan deras saat melihat keadaan Fang Duobing.

"FANG DUOBING", teriak Yibo. Yibo segera mendekati sang adik.

"Li Lianhua, kau tidak apa-apa?", tanya Fang Duobing sambil menahan sakit. Li Lianhua menggelengkan kapalanya sambil berderai airmata.

"Jangan men...nangis", ucap Fang Duobing sambil mencoba menghapus airmata Li Lianhua. Li Lianhua memegangi tangan itu dengan tangan yang gemetaran.

"Jika aku..mati. Kejarlah..bahagia..mu", ucap Fang Duobing tersendat. Li Lianhua kembali menggelengkan kepalanya. Dia semakin terisak.

"Tidak, tidak... Kau tidak akan mati. Tetaplah bersamaku. Kumohon", ucap Li Lianhua lirih. Fang Duobing mengelus pipi Li Lianhua. Li Lianhua semakin memegang erat tangan itu. Perlahan, tangan itu semakin melemah dan perlahan terjatuh. Fang Duobing memejamkan matanya. Li Lianhua semakin terisak dan memeluk tubuh lemah itu.

Yibo melepaskan pelukan Li Lianhua pada tubuh tak berdaya Fang Duobing dan segera menggendong tubuh lemah itu.

"BODOH", umpat Yibo sambil menatap tajam Li Lianhua. Li Lianhua menundukkan kepalanya. Yibo membawa Fang Duobing pergi meninggalkan tempat kejadian.

"Ayo, kita susul mereka", ucap Xiao Zhan sambil membantu Li Lianhua untuk berdiri. Dong Jun ikut membantu.

"Bawa wanita sialan itu ke markas dan siksa dia", perintah Yibo pada anak buahnya. Yibo dan adik-adiknya pergi meninggalkan tempat kejadian.

Beberapa saat kemudian. Di rumah sakit.

Seorang wanita berlari dengan tergesa-gesa memasuki rumah sakit. Airmata sudah membasahi kedua pipinya. Dia bertanya pada perawat disana dimana letak ruang operasi. Dia kembali berlari menuju keruang operasi.

Wanita itu berhenti di depan lorong menuju ruang operasi. Dapat dia lihat beberapa orang yang sangat dia kenali. Dia mendekati Yibo.

"Ge, bagaimana keadaannya?", tanya wanita itu. Yibo memegangi kedua lengan wanita itu.

"Dia sedang di tangani oleh dokter terbaik disini", ucap Yibo.

"Dia tidak apa-apa kan, ge?", tanya wanita itu.

"Tenanglah, Anna. Doubing pasti baik-baik saja", ucap Yibo menenangkan wanita itu. Yibo menariknya kedalam pelukan untuk menenangkannya.

Setelah lebih tenang, Anna melepaskan pelukan Yibo. Matanya menatap tajam pada Li Lianhua yang memandanginya dari kejauhan. Anna mengepalkan tangannya dan berjalan mendekati Li Lianhua.

Plaakk. Anna menampar keras pipi Li Lianhua membuat tubuh gemetar itu semakin terhuyung ke belakang.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADA XIAOBAO?", Anna meneriaki Li Lianhua. Li Lianhua hanya terdiam.

"Jawab Xiang Yi. Apa yang kau lakukan pada Xiaobao ku?", teriak Anna sambil mencengkram kerah baju Li Lianhua. Li Lianhua masih tetap terdiam. Wajahnya penuh dengan airmata.

"Apa yang kau lakukan pada Xiaobao ku?", tanya Anna lirih. Dia merosot. Li Lianhua menahan tubuhnya.

"Maafkan aku", ucap Li Lianhua lirih sambil memegangi tangan Anna. Anna semakin terisak. Anna menyentak kasar tangan itu.

"Aku tidak akan pernah memaafkan mu jika terjadi apa-apa pada Xiaobao. Aku akan membunuh mu, Xiang Yi", ucap Anna terisak.

"Kami mengijinkan dia menikah denganmu dengan harapan dia bisa bahagia denganmu. Kami sangat tahu betapa dia mencintai mu. Kau adalah orang yang selalu dia kagumi sejak kalian bertemu pertama kali. Kami sangat berharap kebahagiaannya adalah dengan bersamamu, tapi apa? Apa yang kau lakukan padanya, hah?", ucap Anna. Isakan nya semakin lirih.

Antara Nyaman dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang