SELAMAT MEMBACA.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.==========
"Xiaobao, kumohon. Jangan tinggalkan aku. Kumohon jangan tinggalkan aku", ucap Li Lianhua lirih. Xiao Zhan yang datang menjenguk bersama Yibo itu mencoba menahan Li Lianhua agar tidak mendekati tubuh Fang Duobing saat dilakukan kejut jantung. Li Lianhua semakin terisak dan terus bergumam agar Xiaobao tidak meninggalkannya.
Dokter tampak menggelengkan kepalanya setelah beberapa kali memberikan kejut jantung pada Fang Duobing, namun monitor masih menunjukkan tanda-tanda yang sama, belum ada pergerakan pada irama jantungnya. Li Lianhua mendekati tubuh itu dengan gontai dan memegangi tangannya.
"Xiaobao, tolong jangan tinggalkan aku. Kumohon jangan tinggalkan aku. Kembalilah padaku. Kumohon", ucap Li Lianhua lirih. Dia terus mencium tangan dingin dan pucat itu.
"AKU MENCINTAIMU, XIAOBAO. TOLONG JANGAN TINGGALKAN AKU", ucap Li Lianhua sambil memukul pelan dada Fang Duobing. Xiao Zhan mendekati sang adik dan merengkuhnya, ingin menariknya menjauh namun Li Lianhua tetap terus memeluk tubuh tak bernyawa itu. "AKU MENCINTAIMU, XIAOBAO", teriak Li Lianhua lalu jatuh pingsan. Xiao Zhan langsung memegangi sang adik. Yibo yang melihat hal itu segera menggendong tubuh lemah Li Lianhua dan ingin membawanya ke sofa.
Tut tut tut.monitor menunjukkan pergerakan irama jantung. Yibo dan yang lainnya terdiam. Dokter dan perawat segera memeriksa keadaan Fang Duobing. Yibo membaringkan Li Lianhua di sofa. Dia memperhatikan dari kejauhan. Dia bernafas lega karena dokter mengatakan bahwa jantung Fang Duobing kembali berdetak. Dia lalu memandangi Li Lianhua. "Dia kembali, Huahua. Kau harus memperlakukannya dengan baik", batin Yibo sambil melihat sang adik. Tuan Fang, Nyonya He dan Anna saling berpelukan bahagia.
Waktupun berlalu cepat. Kini matahari sudah menenggelamkan dirinya ke dalam senja. Li Lianhua senantiasa duduk di samping Fang Duobing setelah bangun dari pingsannya. Dia terus memegangi tangan Fang Duobing.
"Xiang Yi, boleh aku bicara denganmu?", ucap Anna sambil menepuk pundak pria itu. Li Lianhua tampak enggan untuk beranjak. "Sebentar saja", ucap Anna. Li Lianhua menganggukkan kepalanya. Anna berjalan lebih dulu. Li Lianhua mengikutinya. Mereka berdua berjalan dalam diam menuju rooftop rumah sakit.
Anna terus berjalan mendekati dinding pembatas rooftop. Dia berdiri sambil memandangi gedung-gedung bertingkat di hadapannya. Menghela nafas untuk kesekian kalinya.
"Kau tahu Xiang Yi, mengapa aku begitu protektif menjaga Xiaobao? Itu karena aku sangat tahu bagaimana dirinya. Dia sangat lemah sejak dia lahir. Ibu kandungnya menderita penyakit jantung saat mengandungnya. Awalnya dokter memintanya untuk menggugurkan kandungan itu, namun bibi Xiaolan menolaknya. Dia tetap mempertahankan anak itu di rahimnya. Pada saat melahirkan, ternyata nyawa bibi Xiaolan tidak bisa diselamatkan. Beruntung bayi di dalam kandungannya berhasil selamat. Dia adalah Xiaobao. Sejak itu, dia menjadi anak bibi Xiaohui dan paman Fang. Mereka sangat menyayangi anak itu seperti anak mereka sendiri. Namun sayangnya, anak itu menderita penyakit jantung bawaan, jadi sejak kecil dia sangat lemah. Paman dan bibi sangat protektif padanya. Berbagai cara mereka lakukan agar Xiaobao kecil itu bisa sembuh dan sehat", ucap Anna. Dia kembali menghela nafas.
"Semakin dia bertumbuh, syukurnya penyakit jantung bawaannya semakin membaik. Dia menjadi anak yang sangat ceria seperti yang kita lihat selama ini. Saat mendengar jantungnya berhenti berdetak, sebenarnya aku sangat ingin membunuhmu. Kau yang menyebabkannya kembali harus merasakan penyakit lamanya kambuh. Aku sangat membencimu, Xiang Yi. Namun melihat dan mendengar jantungnya kembali berdetak setelah kau mengucapkan bahwa kau mencintainya, aku sangat bersyukur, dia akhirnya kembali", ucap Anna sambil membalik badannya menghadap Li Lianhua yang berdiri di belakangnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/376766865-288-k596697.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Nyaman dan Cinta
Fanfictionhanya sekedar fiksi yang terinspirasi video di tiktok-nya Baili dongjun ⛔ xhio se