SELAMAT MAMBACA.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.===========
Keesokan harinya.
"Doubing, apa kau yakin akan pulang sekarang?", tanya Yibo. Fang Duobing menganggukkan kepalanya.
"Aku rindu Xiaohua", ucap Fang Duobing.
"Baiklah", ucap Yibo. Yibo meminta Wang Zhou Cheng membereskan administrasi.
"Kau mau kemana?", tanya Yibo saat melihat Fang Duobing ingin turun dari tempat tidur.
"Berganti baju, sekalian membersihkan wajah. Aku tidak mau Xiaohua tahu tentang kecelakaan itu", ucap Fang Duobing. Yibo membantunya ke kamar mandi. Menunggu di depan pintu.
"Sudah?", tanya Yibo. Fang Duobing menganggukkan kepalanya. Yibo memperhatikan Fang Duobing. Membantu pemuda itu menata rambutnya.
"Untung kau tidak apa-apa. Tidak ada luka juga di wajah dan tubuhmu. Aku sangat takut saat mendapati panggilan yang mengatakan kau mengalami kecelakaan", ucap Yibo tulus.
"Sepertinya, Dewa masih mengasihani ku ge. Aku berhasil menghindar, walaupun masih menabrak pohon, heee", ucap Fang Duobing polos. Yibo hanya tersenyum.
"Sudah. Kau sudah tampak seperti biasa", ucap Yibo usai menata rambut Fang Duobing.
"Terima kasih, ge. Kau yang terbaik", ucap Fang Duobing tulus.
"Tidak apa. Kau adalah adikku", ucap Yibo.
"Ge, semuanya sudah beres", ucap Wang Zhou Cheng dari pintu masuk.
"Ayo kita pulang", ajak Yibo. Fang Duobing menganggukkan kepalanya. Mereka bertiga pun pulang ke mansion utama.
"Masuklah terlebih dulu. Ada yang ingin ge bicarakan pada A-Cheng", ucap Yibo pada Fang Duobing yang duduk di kursi belakang. Fang Duobing menganggukkan kepalanya. Dia lalu keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah besar kediaman utama Wang's.
"Xiaobao", ucap Li Lianhua saat melihat Fang Duobing memasuki rumah. Fang Duobing hanya tersenyum. "Darimana saja kamu? Mengapa tidak menghubungi ku?", tanya Li Lianhua khawatir.
"Maaf. Aku lelah. Aku ingin istirahat", ucap Fang Duobing terdengar dingin. Li Lianhua mencoba tetap tersenyum.
"Ah baiklah. Aku akan mengantarkan mu ke kamar", ucap Li Lianhua sambil merangkul lengan Fang Duobing. Fang Duobing hanya diam saja. Keduanya ke kamar Li Lianhua yang ada di mansion itu.
Sesampainya dikamar, Fang Duobing langsung naik ke tempat tidur dan langsung memejamkan matanya. Li Lianhua membantu menyelimutinya. Li Lianhua menatap wajah dihadapannya.
"Maaf Xiaobao, maafkan aku", batin Li Lianhua sambil mengelus lembut wajah Fang Duobing. Fang Duobing kembali membuka matanya.
"Aku lelah, Hua ge. Aku ingin tidur", ucapnya dingin. Ucapannya membuat hati Li Lianhua berdenyut nyeri. Sakit.
"Ah baiklah. Maafkan aku. Tidurlah", ucap Li Lianhua lalu berdiri, namun Fang Duobing menahan tangannya.
"Bisa temani aku? Mungkin, sebentar saja", tanya Fang Duobing ragu. Mendengar itu Li Lianhua menganggukkan kepalanya.
"Bisakah kau berbaring dan peluk aku?", tanya Fang Duobing. Li Lianhua kembali menganggukkan kepalanya. Dia berbaring di samping Fang Duobing dan memeluk pria muda itu. Fang Duobing memeluknya erat.
"Maaf, Xiaohua. Mungkin ini pelukan terakhir yang ku minta darimu", batin Fang Duobing. Dia semakin memeluk Li Lianhua sambil menahan tangis. Li Lianhua juga semakin memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Nyaman dan Cinta
Fanfictionhanya sekedar fiksi yang terinspirasi video di tiktok-nya Baili dongjun ⛔ xhio se