Chapter 14

69 10 2
                                    

SELAMAT MEMBACA.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

==========

Beberapa saat kemudian.

Di sebuah apartemen. Thailand.

"Ge, seperti dugaan kita selama ini. Dalang di balik semua masalah dan berdirinya aliansi Wangsengdao berhubungan dengan Nanyue atau Nanyin", ucap Wang Zhou Cheng.

"Nanyue? Nanyin?", ucap Yibo. Wang Zhou Cheng menganggukkan kepalanya.

"Cari tahu siapa pendiri aliansi Wangsengdao", perintah Yibo pada kedua adiknya. Keduanya menganggukkan kepalanya.

Kedua adik Wang Yibo itu pun keluar dari kamar Wang Yibo.

"Siapa sebenarnya dalang dibalik semua ini?", tanya Yibo sambil memijit pangkal hidungnya. Dia merogoh saku celananya, mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Halo", ucap Wang Yibo saat sudah tersambung.

"Halo, Yibo", ucap orang di seberang.

"Aku rindu", ucap Wang Yibo manja.

"Baru juga sehari kau disana", ucap orang di seberang sana.

"Sudah sehari. Bahkan sedetik saja tanpa mu, aku sudah merindukan mu", ucap Wang Yibo dengan sangat manja.

"Dasar tukang gombal", ucap orang di seberang sana, pura-pura kesal padahal saat ini kedua pipinya merona. Dia adalah Xiao Zhan.

"Menggombali istri sendiri tidak masalah, bukan?", ucap Wang Yibo. Xiao Zhan di tempatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Geee...", ucap Wang Yibo karena Xiao Zhan hanya terdiam. "Aku rindu", ucap Wang Yibo lagi.

"Iya, iya. Aku tahu", ucap Xiao Zhan pasrah. "Ada apa? Apa disana baik-baik saja?", tanya Xiao Zhan yang merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

"Nanyin", ucap Wang Yibo.

"Nanyin?", tanya Xiao Zhan.

"Sepertinya dalang di balik semua yang terjadi adalah ulah Nanyin", ucap Wang Yibo.

"Maksud mu Nanyin yang pernah kakek Wang ceritakan dulu itu? Gangster dunia gelap tahun 80 an?", tanya Xiao Zhan.

"Iya, ge", jawab Wang Yibo.

"Bukankah mereka sudah dimusnahkan?", tanya Xiao Zhan.

"Menurut cerita kakek, memang seperti itu. Namun, aku tidak tahu apakah mereka benar-benar sudah tidak ada lagi atau masih ada sampai saat ini. Organisasi Wangsengdao kembali berulah dan mereka membuat racun yang sangat mirip dengan cara orang-orang Nanyin zaman dulu untuk membunuh orang", jelas Wang Yibo.

"Wangsengdao benar-benar muncul lagi? Apa saat itu kita tidak memusnahkan mereka semua?", tanya Xiao Zhan.

"Sepertinya beberapa dari mereka sudah melarikan diri ke berbagai negara sebelum kita menyerang mereka", ucap Wang Yibo.

"Kita akan membicarakannya lagi saat kalian kembali. Sekarang tidurlah. Ini sudah larut malam", ucap Xiao Zhan.

"Aku tidak bisa tidur", ucap Wang Yibo.

"Kenapa? Jangan terlalu memikirkannya", ucap Xiao Zhan khawatir.

"Aku tidak terlalu memikirkan mereka", ucap Wang Yibo.

"Lalu mengapa kau tidak bisa tid...", ucap Xiao Zhan terhenti sesaat. "Jangan bilang karena...", ucap Xiao Zhan curiga.

"Heeee....", Wang Yibo terkekeh.

Antara Nyaman dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang