Kemarin itu, ee... Lupa mau nulis ulang chapternya (´。_。`)
Jadi... Ya gitu deh, mana chapternya gak kesimpen ternyata! ︵‿︵(´ ͡༎ຶ ͜ʖ ͡༎ຶ ')︵‿︵
——————————
Sejak dulu sampai sekarang, aku hanya menatap pada dunia putih tak berujung.
Pandanganku seolah dibatasi, dan apa yang dapat kulihat benar-benar hanya putih. Kosong, hampa, dan tidak berujung ataupun berbentuk. Aku benar-benar disiksa dalam kesendirian.
Setiap hari, aku dengar ucapan mereka. Perkataan mereka benar-benar menjadi satu-satunya temanku di sini.
Entah bagaimana Gentar yang selalu merasa bersalah, entah pada siapa ataupun apa. Atau bagaimana Sori yang menceritakan segala hal tentang dirinya, dan apa yang dia alami.
Glacier sering juga datang kemari, sekadar memberiku semangat dan doa. Aku senang akan hal itu, setidaknya dia tidak sejahat itu. Dan terkadang Supra juga akan datang untuk mengecek keadaanku. Dia yang paling tidak banyak bicara, namun sering mengingatkanku untuk segera bangun.
Ada juga Frostfire. Ia sering berkata-kata kepadaku, mengatakan keraguannya, atau bagaimana ia khawatir semua ini berjalan. Meminta maaf padaku, dan banyak. Seolah, aku adalah korban dari apa yang Frostfire lakukan.
Padahal, bukan. Bukan merekalah pelakunya. Bukan kalian.
Tapi, ada sosok lain di sana. Sosok yang benar-benar tak menyenangi keberadaan kita. Sosok yang membenci kita. Sosok asing yang rela melakukan apapun untuk menghapus eksistensi kita dari tempat itu.
Aku ingin bangun dan mengatakannya dengan jelas kepada mereka. Namun, aku bahkan sulit untuk mengambil kesadaranku sendiri. Mimpi-mimpi itu terus berulang, dan hanya berhenti ketika mereka datang.
Semuanya, semua itu hanya berujung pada satu kesimpulan.
Ada satu murid yang bunuh diri di lantai yang sama dengan tempatku didorong jatuh. Dan dia ingin balas dendam, atau entah apa tujuannya.
Dan pelaku insiden yang kualami bukanlah manusia, hanya sesosok yang aku yakin adalah penguasa sekolah itu. Penguasa tempat itu. Sosok kuat yang mengincar keberadaan kami di sana.
"Padahal harusnya semua berjalan lancar, kita berteman, main, makan bareng... Tapi kenapa? Kenapa mereka ngincar kita?"
Aku tak sanggup lagi untuk berada di sini. Sudah cukup. Aku harus bangun sebelum mereka dirugikan makin banyak.
Ayo Sopan! Ayo bangun!
"Sopan, maaf ya aku udah hilang lamaaa banget. Kan, sesuai omonganku kemarin, Sori pergi seminar, yey!"
Ah, Sori datang lagi.
Kapan terakhir kali dia datang, ya?
"Sopan, tahu gak sih? Dunia tuh aneh banget ya?"
Dia mau cerita lagi, ya? Okay, mari kita dengarkan apa yang baru.
"Sewaktu aku pulang dari seminar, aku ngerasa aneh waktu balik ke sekolah. Kayak– aku mau sekolah, ketemu kalian, walupun kamu dirawat di sini, sih.. Tapi, kayak ada sesuatu yang buat aku gak nyaman, namun di satu sisi juga ngelindungi aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
School Mystery - Rumor Masa Lalu
FanficNot even the world will support them, because they will change anything in front of them without exception. And they are not destined to change anything. . . . School Mystery - Rumor Masa Lalu Original, writer by NyiiDyaa Inspired by an art on Pinte...