Penampakan di Tangga 6A-3

35 7 0
                                    

Hii! Udah lama ya kita gak ketemu, ehehe.

So, enjoy the chapter and do not forget to voment!

—————————

Hari ini sedikit spesial. Biasanya kami bertiga akan bertemu saat berangkat sekolah, jam istirahat, dan juga jam pulang sekolah. Tapi hari ini, ada jam tambahan dimana kami bertemu di perpustakaan karena jam kosong. Mengejutkan, kami dapat bertemu selain ketiga jam tadi.

Jadi, kami berkumpul di salah satu sisi perpustakaan untuk berbincang. Yah, karena tidak ada tugas dari guru selain disuruh membaca buku. Jadi kami lebih memilih berbicara santai saja bersama. Lagipula, membaca buku itu sudah kami lakukan di satu jam pembelajaran pertama.

——————————

1 jam pembelajaran = 60 menit

——————————

Dan satu jam sudah kami lalui dengan membaca beberapa buku di perpustakaan ini. Bahkan Supra sampai mengeluh bosan membaca buku. Mengejutkan, seseorang seperti Supra bahkan sampai mengatakan hal yang berkebalikan dengan kesehariannya. Bahkan Gentar sendiri sampai berteriak karena tak percaya.

"Hm, aku bingung mau bahas apa." Kata Gentar memulai percakapan setelah berdiam selama 30 detik. Supra mengedikkan bahunya dengan ekspresi yang biasa ia tampilkan. Sementara aku sendiri hanya tersenyum. Gentar yang penuh topik, hari ini mati topik.

"Bahas Nor–"

"NO!"

Aku berkedip keheranan. Bahkan sebelum aku selesai mengatakan kalimatku mereka sudah memotongnya dengan tolakan. Ditambah dengan sentakan seperti itu, aku tidak mengerti. Tapi kurasa aku juga tak dapat melawan kemauan mereka. Aku hanya akan menurut saja.

"Ya sudah, bahas apa?" Pasrahku menyerah dengan keadaan. Saat aku melihat ke arah mereka, mereka berdua juga terlihat bingung akan membahas topik apa. Yah, tidak juga. Tiba-tiba saja Gentar mendapatkan topik baru yang entah dari mana datangnya.

"Eh, inget soal kakel kita yang seminggu gak masuk itu? Yang pingsan di depan tangga 6A-3." Ucap Gentar tiba-tiba yang mengundang rasa penasaranku. Apakah mungkin ada kabar terbaru tentang kakak kelas itu? Tapi, Supra juga kelihatannya penasaran.

"Kenapa emang?"

Gentar menyeringai penuh dengan kelicikan. Dimataku begitu, tapi aku yakin siapapun yang melihat seringaian Gentar saat ini akan berpikiran sama. "Jadi, aku denger nih dari temen-temennya kakak itu. Katanya, kakak itu nggak masuk sekolah gara-gara ngelihat penampakan!"

"Hah?"

Aku terkejut sekaligus heran. Bahkan saking heran dan kagetnya, aku sampai memasang ekspresi yang entah bagus atau tidak. Tapi yang pasti ekspresi teraneh yang pernah dilihat Gentar, kalau dari reaksinya. Dan Supra kelihatannya juga sama-sama bingung juga kaget. Meski tidak terlalu jelas pada wajahnya.

"Penampakan?" Tanya Supra mengulang kata terakhir dari kalimat Gentar. Aku menganggukkan kepalaku, sama-sama bertanya perihal maksud Gentar mengatakan bahwa kakak itu pingsan karena penampakan. Apa jangan-jangan ada penampakan di sekolah ini?

"Iya, penampakan. Katanya doang, sih... Tapi kelihatan banget jujurnya gak sih?" Kata Gentar melakukan pembelaan. Kata-katanya masuk akal, aku juga tak akan menyangkalnya kalau aku berpikiran sama dengan Gentar. Berbeda dengan Supra yang malah terlihat tak yakin dan curiga.

School Mystery - Rumor Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang