"Hmmm?"
"Kalo bapak minta sesuatu kamu marah nggak ?" Ucap nya disela sela desahan.
"Hmmm?" Ucap ku lagi sambil terus menghisap
"Kalo bapak coba masukin, gimana?" Tanya nya sedikit bergetar. Bulu kuduk ku langsung merinding mendengar itu. Dan melepas hisapan ku.
"Kalau Bapak mau, Zein mau. Tapi pelan pelan ya, zein belum pernah"
"Be-beneran ?" Tanya nya
Aku hanya mengangguk. Di minta nya lagi aku melanjutkan hisapan ku ke penis nya hingga tidak kusadari ternyata bapak sudah melepas sisa pakaian nya hingga badan nya sudah telanjang bulat menampilkan postur tubuh nya yang besar, tinggi dan berbulu itu. Aku diminta melepas hisapan ku setelah nya dan bapak mencoba membuka celana ku, celana dalam dan juga baju ku hingga kami berdua telanjang.
"Mulus banget Zein tubuh mu." Ucap bapak meraba pantat ku yang putih, montok dan tanpa bulu, berbanding terbalik dengan kulit bapak yang coklat dan berbulu itu.
"Beneran kamu siap ?"
"Apapun untuk bapak" ucap ku yang langsung membuat bapak sekarang memposisi kan ku di bawah dengan pantat ku yang di alaskan satu bantal, entah ilmu dari mana, tapi bapak seperti tidak meraba raba lagi melakukannya.
Sekarang kami bertatapan.
"Jangan diliatin gitu, malu pak" ucap ku
"Mulus sekali. Beda nya ada ini aja, kalo nggak, bapak dah kesetanan kaya nya" ucap bapak sambil menyentuh penis ku yang tegak dan menggenggam nya gemas
"Ssshh jangan di pegang pak nanti zein muncrat" ucap ku
"Tapi bukannya ini udah kesetanan ?" Lanjut ku
Bapak hanya tersenyum saja. Dan sekarang dia meludah ke Jari nya dan mengusap lubang ku dibawah sana. Licin sekarang rasanya, dengan satu jari nya mencoba memasukkan kedalam sana.
"Sshh ppaakk pelaann" ucap ku
Rasa nya penuh sekali, tapi aku mencoba rileks. Semoga rasa tidak nyaman ini hanya sementara.
1 ruas Jari nya masuk dan sekarang memaju mundurkan sedikit hingga semakin lama semakin dalam, lalu mencoba memasukkan 2 Jari nya sekarang membuat ku mengigit. Liur nya membantu melicinkan.
"Beneran ini?" Ucap bapak
"Sshh I-iyaa paakk,," ucap ku yang mulai ikut kesetanan
"Zein isepin dulu sini" ucap ku lagi meminta agar penis nya ku Lumasi lagi. Lagi lagi ada rasa sedikit takut karena ini besar sekali, tapi rasa ingin ku mengalahkan segala nya. Beberapa menit ku hisap bahkan bapak menekan lebih dalam hingga aku hampir tersedak dan menghasilkan liur yang cukup banyak. Sekarang benar benar licin sekali seperti nya, dan bapak bersiap di Antara 2 kaki ku.
"Pelan ya pak" pinta ku
Di gesekkannya kepala penis nya di anus ku sambil aku merangsang puting ku agar semakin rileks,, dan perlahan terasa penis itu sedikit demi sedikit masuk kedalam membuka anus ku yang masih perawan. Mulut ku menganga merasakan nya hingga kemudian kepala nya masuk seluruh nya. Penuh, juga perih seperti disengat membuat ku hampir ingin menyerah.
"Auuhhh sshhh mmpphh tunggu dulu ppaakkkk mmpphh sakit" ucap ku
Tampak nya bapak sedikit merasa ingin berhenti.
"Kalau gak tahan berhenti aja ya" ucap nya
Tapi ku tahan lengan bapak sambil menggeleng. Aku ingin dimiliki bapak seutuhnya. Kami diam sejenak membiarkan lubang ku beradaptasi hingga kemudian aku tenang sekarang.
"Bapak terusin ya?"
Aku mengangguk dan sekarang perlahan penis nya menusuk semakin dalam dan membuat dinding anus ku penuh sekali. Aku menggigit bibir ku sendiri, mencoba menahan agar tidak mengeluarkan suara kesakitan. Perlahan sekali di dorong bapak lalu di tarik nya lagi dan mendorong lebih dalam lagi.
"Mmpphh ppakk penuh bangett. Udah semua?" ucap ku
Bapak seperti nya sudah terbakar nafsu nya.
"Setengah nya juga belum" ucap nya membuat ku cukup kaget. Rasanya mentok sekali.
Perlahan tapi pasti bapak memaju mundur kan hingga reflek anus ku yang awal nya menolak perlahan menerima dan membuka. Perlahan rasa Sakit juga berubah menjadi sensasi aneh yang kurasakan. Rasanya seperti melayang dan ingin lebih lagi hingga tanpa sadar aku meminta ke bapak agar memasukkan lebih dalam. Bapak dengan tatapan nya yang sudah seperti dikuasai nafsu itu merespon dengan mendorong lebih dalam membuat ku mencoba meraih badan bapak dan seperti nya dia juga ingin, hingga blesss
"Ssshhhh mmmpphh ahhh mentok dalemmm mmmpphhh aaaaahhhh ppaahhkkhh" ucap ku denngan bapak yang menimpa ku dan penis nya masuk seluruh nya. Penis ku sudah benar benar tidak tegang seperti merelakan seluruh Indra perasa hanya ada di anus saja kali ini. Pelukan badan nya yang berbulu itu membuat tambahan sensasi lain.
Dia diam sejenak membiarkan ku mengerang erang karena penis nya yang sudah ambles seluruh nya. Beberapa menit kemudian bapak sedikit bangkit.
"Bapak goyang ya"
Aku mengangguk, dan begitu batang nya sedikit demi sedikit keluar dari lubang ku dan masuk kembali, rasanya tidak bisa ku gambarkan. Aku mendesah menikmati perasaan, sensasi dan situasi ini. Begitu juga bapak yang terlihat menikmati sekali.
"Sempit sekali zein. Kaya di hisap" ucap nya sambil terus menggenjot.
Genjotan itu semakin lama semakin jauh rasanya. Menyisakan hanya kepala penis saja lalu membenamkan seluruh nya membuat paha ku bergetar tanpa sebab.
CERITA INI TAYANG SETIAP RABU DAN JUM'AT PUKUL 9 MALAM.
VOTE DAN COMMENT MENJADI BAHAN BAKAR SEMANGAT BAGI AUTHOR UNTUK MELANJUTKANNYA.
sudah tayang di karyakarsa !
HAI !
SEMOGA MINGGU INI KALIAN DIKELILINGI RASA BAHAGIA
BERIKUT VOUCHER KHUSUS WEEKEND INI SAJA. STOCK HANYA 10 (1 USER / PENGGUNAAN), SIAPA CEPAT DIA DAPAT.
GUNAKAN KODE : RAINYSEASON
SELAMAT BERAKHIR PEKAN~
YANG WEEKEND NYA MASIH KERJA, SEMANGAT BERAKHIR PEKAN~ SEHAT SEHAT KALIAN YA !
KAMU SEDANG MEMBACA
BOOK 63 - KATA BAPAK, AKU MIRIP IBU / FORBIDDEN FRUIT (DAD/SON)
FantasyZEIN, HIDUP DIKELUARGA KECIL YANG TERLIHAT CEMARA. MENJADI ANAK SATU SATU NYA MEMBUAT DIA MERASAKAN KASIH SAYANG YANG LENGKAP. MESKIPUN HIDUP TIDAK PERNAH SEMPURNA, ADA SAJA YANG KURANG. SALAH SATU NYA KEMAKMURAN KELUARGA MEREKA. NO MINOR. NO RACIST...