✧ 04 .

859 99 2
                                    


Hello gurls. Vote nya Janlup ya pleaseeeeeeeeee
And btw guys, mulai sekarang penulisannya ada sedikit berubah ya, jadi kita bakal dibawa ke Y/N POV gitu.

--------------------~•~------------------

Merlin. Pastikan padaku bahwa suara itu bukan suara kaki Sirius.

Doaku dalam hati. Aku kemudian bisa mendengar suara langkah kaki tersebut semakin mendekat lalu setelah itu terdengar suara pintu terbuka.

"Seluruh lantai tiga sudah di geledah headmaster." Aku tahu jelas itu suara siapa. Profesor annoying yang hobi mengurangi point gryffindor. Severus snape. "Tidak ada tanda-tanda dari black. Dan flich juga sudah mencari di Dungeons. Namun masih tidak ada juga." Lanjutnya.

Aku sebisa mungkin memasang telingaku dengan sangat teliti seperti biasanya jika menguping pembicaraan lalu bergosip dengan mione.

"Bagaimana dengan Astronomy tower? Ruang profesor trelawney? Kadang burung hantu?"

"All searched, headmaster," jawab snape

"Very well severus. Saya harap dia tidak berlama-lama."

Mereka terus membahas pamanku itu. Saling bertanya-tanya bagaimana bisa Sirius masuk kedalam kastil. Tampaknya tidak ada seorang pun yang tahu bahkan para Dementor saja kecolongan apalagi mereka?

"Tampaknya tidak mungkin black bisa masuk kedalam sini tanpa bantuan orang dalam," suara snape bersugesti. "Headmaster. Saya mengungkapkan rasa kekhawatiran saya tentang profesor baru-"

Sebelum snape melanjutkan ucapannya Dumbledore sudah memotongnya dengan tegas. Aku tidak yakin siapa yang mereka maksud karena profesor baru disini hanya ada profesor Lupin.

Ohh.. pria itu..

"-Tidak satupun profesor di Hogwarts yang akan membantu black masuk severus." Tegas Dumbledore tampak begitu yakin. "Jadi saya yakin kalau kastil ini aman, dan saya lebih bersedia untuk mengirim anak-anak kembali ke asrama mereka,"

"Bagaimana dengan Potter?" Snape kembali bertanya membuat langkah kaki mereka tiba-tiba kembali berhenti.

"Maybe" ucap Dumbledore. "Tapi untuk sekarang biarkan dia tidur dulu."

Silence

Beberapa menit kemudian akhirnya terdengar suara pintu kembali tertutup yang pastinya mereka sudah keluar. Aku menghela nafas lega - setelah tersiksa dalam pembicaraan menegangkan.

Namun sialnya helaan nafas lega ku tidak berangsur lama. Aku kembali bisa merasakan perutku yang terasa sakit cukup sakit kali ini aku benar-benar hampir gila karena sakit di perutku ini.

Menangis.

Aku yang kesakitan pun hanya bisa menangis sambil mencengkram perutku melalui piyama abu-abuku dengan erat berharap tuhan berbaik hati untuk setidaknya mengurangi rasa sakitnya.

Aku kemudian mendudukkan diriku di atas sleeping bag ku dengan gelisah. Berperang dengan pikiranku sendiri untuk tidak membangunkan mione dan memintanya mengantarku ke Hospital wings malam-malam buta seperti ini.

Aku mencengkeram perutku sendiri dengan frustasi dan gelisah sampai-sampai aku bisa merasakan kuku jari-jariku menusuk perutku. Aku terus menangis dalam diam benar-benar kesakitan sampai tiba-tiba seseorang menggendongku begitu saja dan membungkam mulutku dengan telapak tangannya

"Mmpphhh!" Teriakku namun teredam telapak tangannya.

Orang itu membawaku keluar dari great hall lalu ia akhirnya menurunkan ku - menarik tanganku untuk mengikuti jalannya.

POTTER'S WIFE | Harry Potter x Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang