✧ 12 .

754 84 24
                                    


Hai guys, jangan lupa vote nya ya

------------------------~•~------------------------

"V-vincent..?"

Lututku terasa begitu lemas bahkan aku merasa bahwa diriku sepertinya melayang saat melihat lelaki itu didepan wajahku langsung. Vincent Jeremy krum. Adik dari Victor krum yang selalu bermain akrab bersamaku saat kami kecil.

"Y/N, senang bertemu denganmu disini" ucapnya tiba-tiba dengan suaranya yang sudah sangat berbeda dengan empat tahun yang lalu. Pria bertubuh jangkung dan kekar itu langsung memelukku erat secara tiba-tiba yang tentu saja membuat ku terkesiap kecil.

Lantas ia lepaskan pelukannya dan menatap wajahku lekat-lekat sementara aku masih terdiam bisu tidak tahu harus bereaksi seperti apa. "Wajahmu semakin cantik Y/N, dan matamu.. satu-satunya hal yang selalu ku ingat selama empat tahun berturut-turut di hidupku. Berkali-kali aku membujuk ayahku untuk kembali membawaku mengunjungi rumah mu namun pria tua itu selalu sibuk. Kau sudah remaja sekarang," ucapnya penuh kekaguman dan tersenyum sangat manis.

"Vincent, senang bertemu kembali denganmu. Umm.. maaf tapi sepertinya kita tidak bisa berlama-lama dulu. Aku.. harus ke kamar mandi sebentar, pergi lah ke aula duluan. Sebentar lagi pengumuman peserta turnamen Triwizard akan diumumkan." Ucapku berusaha tidak terlihat gugup maupun shock.

Vincent tampak mengerutkan keningnya bingung dengan sikapku yang sepertinya tidak benar-benar tertarik dengan pertemuan kami. Namun persetan dengan ekspresi nya, aku bahkan bisa saja mengompol jika dua menit telat ke kamar mandi. Tanpa menunggu jawaban dari pria itu aku langsung meninggalkannya dan berlari menuju kamar mandi perempuan. Meninggalkan Vincent yang tampak masih terdiam memerhatikan ku dari kejauhan.

Sesampainya di dalam kamar mandi aku menghela nafas jengkel karena di sambut dengan suara tangisan moaning myrtle yang melayang-layang di udara tampak seperti hantu gila.

Aku kemudian memasuki salah satu bilik kamar mandi dan segera membuang air kecil disana. Sampai akhirnya urusanku selesai aku langsung keluar dari bilik kamar mandi itu dan berdiri di depan kaca wastafel untuk merapihkan penampilanku sebentar.

Menatap pupil mataku sendiri yang berwarna hijau hazel juga rambut hitam panjang ku yang ku kepang kesamping serta jubah gryffindor ku yang sedikit basah karena diluar tadi hujan. Aku mulai kepikiran dengan pertemuan tak terduga ku dengan Vincent.

Pria yang dulu selalu mengunjungi rumah ku bersama ayahnya juga kakak laki-lakinya yang tak lain tak bukan adalah Victor krum. Aku mulai melamun memikirkan semua perjanjian dirinya dulu yang bodohnya malah aku mengiyakannya.

"Ouhh.. Y/N.. mengapa kau menangis?"

Suara myrtle cukup mengagetkan ku yang sedang melamun dengan mata yang berkaca-kaca. Aku sontak menyeka air mataku dengan punggung tanganku dan menjawab. "Tidak ada, tidak ada yang menangis. Tadi itu.. err.. hanya debu masuk ke mataku." Aku mengelak dan memicingkan mataku risih dengan hantu perempuan yang menyebalkan itu.

"Benarkah?.. tapi aku juga dulu adalah manusia sepertimu Y/N, aku tahu bahwa kau menangis. Mata mu memerah." Myrtle bersikeras bahwa aku memang menangis.

"Ck, bukan urusanmu hantu," jawabku ketus lalu berjalan keluar kamar mandi dengan terburu-buru.

Sesampainya aku di pintu aula-aku sendiri terheran-heran karena mendengar suara beberapa orang yang seperti menyoraki seseorang dengan kata-kata kasar dan menghina.

POTTER'S WIFE | Harry Potter x Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang